Sukses

Helicak, Transportasi Idola Warga Jakarta yang Tinggal Kenangan

Helicak sempat menjadi transportasi idola warga Jakarta pada tahun sekitar 1970.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah polemik mati surinya becak, Jakarta memiliki album tersendiri tentang ragam kendaraan umum yang pernah mengaspal di Ibu Kota. Moda transportasi massal itu kini menyisakan kenangan lantaran tergerus zaman.

Salah satu transportasi yang pernah digandrungi masyarakat adalah Helicak. Jenis kendaraan ini sempat menjadi idola warga Jakarta pada tahun sekitar 1970. Nama helicak sendiri berasal dari gabungan kata helikopter dan becak, karena bentuknya memang mirip dengan helikopter dan becak.

Dikutip dari berbagai sumber, Senin (22/1/2018), helicak pertama kali diluncurkan pada 24 Maret 1971. Mesin dan bodi utama kendaraan ini adalah skuter Lambretta yang didatangkan dari Italia.

Kendaraan ini pertama kali dicetuskan pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin sebagai pengganti becak yang dianggapnya tidak manusiawi.

Seperti halnya becak, pengemudi helicak duduk di belakang, sementara penumpangnya duduk di depan dalam sebuah kabin dengan kerangka besi dan dinding dari serat kaca sehingga terlindung dari panas, hujan ataupun debu. Sementara pengemudinya tidak.

Sebagian orang menilai kendaraan ini tidak aman bagi penumpang, karena bila terjadi tabrakan, si penumpanglah yang pertama kali akan merasakan akibatnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seumur Jagung

Umur helicak ternyata tidak panjang. Kebijakan pemerintah DKI Jakarta dalam menyediakan angkutan rakyat yang tidak konsisten menyebabkan helicak yang jumlahnya 400 buah pada saat pertama kali diluncurkan, tidak dikembangkan lebih lanjut.

Akibatnya helicak itu pelan-pelan menghilang dan kini raib dari jalan-jalan di Ibu Kota. Terlebih kendaraan helicak ini dilarang Pemprov DKI pada 1987.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.