Sukses

Jalan Ridwan Kamil Taklukkan Pantura di Pilkada Jabar

Dukungan Golkar sama dengan jawaban atas kegundahan Emil menaklukkan Pantai Utara, wilayah yang merupakan 'Kandang Banteng'.

Liputan6.com, Jakarta "Karena di Priangan elektabilitas saya kuat, tapi di Pantura masih kurang," kata Ridwan Kamil.

Pernyataan tersebut dilontarkan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat menghadiri International Conference and Religiosity yang digelar Unisma, di Kota Bekasi, Selasa 25 Juli 2017.

Hari ini, Jumat (27/10/2017), Emil mendapatkan jawaban atas kegundahannya bertarung di pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 nanti. Golkar resmi memberikan dukungannya.

Tak tanggung-tanggung, tidak hanya dukungan, Golkar juga menyodorkan kader mudanya Daniel Muttaqien Syafiuddin, untuk mendampingi alumnus arsitektur ITB ini. Langkah Golkar memuluskan jalan Emil dalam kontestasi pilkada tahun depan.

"Sesuai dengan hasil rapat tim pilkada pusat, maka DPP Partai Golkar telah menetapkan calon gubernur adalah saudara Ridwan Kamil, dan saudara Daniel Muttaqin sebagai calon wakil gubernur untuk Pilkada Jawa Barat," ujar Idrus di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Daniel adalah legislator Senayan yang kini duduk di Komisi III DPR. Dia merupakan anak kedua mantan Bupati Indramayu dua periode 2000-2010, Irianto MS Syafiuddin atau Yance. Daniel memperoleh 91.958 suara untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu dalam pileg 2014.

Nama Daniel sempat mencuat saat heboh 'surat bodong' Partai Golkar kepada Ridwan Kamil - Daniel Muttaqien. Nama Ketua Umum Setya Novanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham tertera dalam surat yang tersebar itu. Buntut surat tersebut, Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi melaporkannya ke Polda Jabar guna mengetahui asli atau palsunya surat tersebut.

Lalu, mengapa bukan Dedi Mulyadi?

Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi (Liputan6.com)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengapa Bukan Dedi Mulyadi?

Dedi merupakan Ketua DPD Golkar Jawa Barat. Dia juga menjabat Bupati Purwakarta dua periode. 

Idrus menjelaskan, untuk Pilkada Jabar 2018, Golkar telah melakukan komunikasi politik yang panjang, baik dengan parpol maupun dengan beberapa calon.

"Sekitar dua-empat bulan lalu, kita juga sudah bicara dan diskusi panjang lebar dengan Nasdem. Baik dengan yang dicalonkan oleh Nasdem, Ridwan Kamil," ujar dia.

Pada saat yang sama, lanjut Idrus, Golkar sendiri melakukan kajian mendalam secara internal. Termasuk, berkomunikasi dengan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, yang juga berniat mencalonkan diri sebagai gubernur.

"Ketua harian sudah melakukan komunikasi dengan saudara Dedi, untuk memberikan penjelasan segera, setelah kita melakukan konsultasi dengan ketua umum," ujar Idrus.

Partai berlambang beringin ini merupakan partai terbesar kedua di DPRD Jawa Barat. Dalam Pemilihan Legislatif 2014, Golkar memperolah 17 kursi. Partai Keadilan Sejahtera dan Demokrat meraih 12 kursi, Gerindra memperoleh 11 kursi. Sedangkan PDIP memperoleh kursi 100 persen, yaitu 20 kursi.

Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan atau PPP memperoleh 9 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 7 kursi, Nasdem 5 kursi, Partai Amanat Nasional 4 kursi, dan Hanura 3 kursi. Sementara itu, Dari 12 partai politik peserta pemilu legislatif 2014, PBB dan PKPI gagal meraih satu kursi di DPRD Jabar.

Dengan demikian Emil mendapatkan kekuatan penuh untuk bertarung di perebutan kursi Jabar 1 nanti. Partai pendukung yang saat ini telah mendeklarasikan dukungannya adalah Nasdem, PPP, PKB, Hanura.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini