Sukses

Pantau Mudik Idul Adha, Bupati Brebes Mondar Mandir di Cipali

Bupati Brebes Idza Priyanti ingin arus mudik Idul Adha 1437 Hijriyah berjalan lancar.

Liputan6.com, Brebes - ‎Guna mengantisipasi terulangnya kemacetan parah di Pintu Tol Brebes Timur atau Brexit pada Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah, Bupati Brebes Idza Priyanti terus memantau Tol Pejagan-Brebes jelang libur Idul Adha.

Idza ingin arus mudik Idul Adha 1437 Hijriyah berjalan lancar. Dia memantau ke berbagai titik pos jaga siaga dengan, mengecek berbagai sarana dan prasarana pendukung, seperti di rest area dan pos kesehatan serta pos SPBU.  

"Wah, semua masih siaga dan seger ya… Selamat menunaikan tugas ya pak," sapa Idza kepada beberapa polisi ketika mendekati pos jaga di Kilometer 262 +800 Tol Brexit, Sabtu malam 9 September 2016.

Idza mengatakan, dengan adanya penjagaan 24 jam dari berbagai unsur seperti Polri, Dinas Kesehatan, Pertamina, dan berbagai pihak terkait, akan memberi kenyamanan kepada seluruh pengguna pintu Tol Brexit maupun pintu Tol Brebes Barat.

Dalam peninjauannya, Idza juga menanyakan berbagai sarana dan prasana yang kurang di berbagai pos, agar dapat diperbaiki pada 2017.

Seorang penjaga mengaku kesulitan buang air maupun salat, karena harus keluar tol. Setiap masuk tol juga harus membayar, meski pun bertugas.

"Tidak ada kompromi, karena memang pembayaran tol memakai mesin," kata seorang polisi yang bersiaga.

Idza juga memerintahkan kepada Sekretaris Dinas Kesehatan untuk menyediakan makanan, minuman dan membuat toilet darurat di setiap pos-pos siaga, sehingga para petugas tidak mondar mandir keluar tol.

Idza merasa lega karena arus kendaraan jelang Idul Adha berjalan normal dan lancar. Ini karena semua pihak membangun sinergi yang baik.

"Saya sendiri siap untuk membantu pemudik agar bisa nyaman, aman, lancar dan bisa kembali pulang ke rumah dengan bahagia," Idza menandaskan.

Kendala Pos BBM

Idza yang didampingi Kepala Dishubkominfo Satibi, Sekretaris Dinas Kesehatan Julining Pirula Dewi, Kepala Satpol PP Budi Darmawan, juga memantau ketersediaan bahan bakar Pertamax yang disediakan Pertamina di Pos BBM.

Di Pos BBM yang berada di Kilometer 252 tersebut terdapat satu mobil tangki berisi 5.000 liter Pertamax. Juga tersedia kemasan per literan dengan harga Rp 7.450.

Pos BBM dijaga tiga karyawan Pertamina. Mereka menyatakan sejak hari pertama buka pada 9 hingga 10 September 2016 pukul 22.00 WIB, sudah terjual 230 liter.

"Kami buka mulai 9 September pagi, dan sampai sekarang sudah terjual 230 liter," tutur seorang petugas Pos BBM.

Namun, petugas mengaku kesulitan bila di tengah-tengah jalan ada kendaraan kehabisan bahan bakar. Terpaksa mereka berjalan kaki, karena tidak disiapkan kendaraan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini