Sukses

CCTV Olivier Ungkap 5 Fakta Baru Kasus Jessica Wongso

Ahli dari digital forensik mengungkap beberapa temuan dan kejanggal perilaku Jessica Wongso saat menunggu kedatangan Mirna Salihin.

Liputan6.com, Jakarta - Sidang lanjutan kopi sianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso digelar kemarin. Di sidang ke-11 ini, jaksa penuntut menghadirkan dua ahli digital forensik guna mengungkap rekaman CCTV di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari 2016.

Dua ahli tersebut adalah Kepala Sub Bidang Komputer Forensik Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Ajun Komisasris Besar Muhammad Nuh Al Azhar, dan anggota Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI) Christopher Hariman Rianto. 

Dari pemeriksaan dengan standar prosedur digital forensik internasional, terdapat beberapa kejanggalan yang ditemukan ahli. Gerakan-gerakan itu didapat dari beberapa titik pemasangan closed circuit television (CCTV) Kafe Olivier.

Berikut beberapa fakta baru temuan ahli yang dirangkum Liputan6.com, Kamis (11/8/2016):

1. Jessica Menggeser Duduknya

Rekaman CCTV terlihat Jessica yang tiba di meja 54 duduk di ujung kursi. Namun, seketika saja dia mengubah posisi duduknya sejajar dengan CCTV dan terhalang tanaman hias, sehingga gerak-gerik Jessica tidak terlalu tertangkap jelas dalam rekaman CCTV.

"Pada pukul 16.23.37 terdakwa menggeser duduk dari ujung sofa ke tengah sofa mengambil garis sejajar CCTV dan tanaman hias. Yang paling janggal adalah saat terdakwa menggeser posisi duduk sehingga CCTV terhalang tanaman hias," ungkap Nuh di persidangan.

Berjarak sekitar satu menit setelah perubahan posisi duduk Jessica, pelayan Kafe Olivier datang membawa pesanan es kopi Vietnam dan meletakkannya di meja nomor 54. Kemudian disusul dengan pesanan 2 gelas cocktail yang dibawa pelayan lainnya.

"Pukul 16.24.19 petugas kafe membawa kopi meletakkannya di depan terdakwa, lalu pada 16.27.59 petugas lain membawa cocktail dan ditaruh di ujung meja jauh dari terdakwa, kemudian pukul 16.28 terdakwa menarik cocktail ke dekatnya," Nuh melanjutkan.

2. Titik Rawan

Detik per detik tayangan CCTV Kafe Olivier diungkap dalam persidangan. Nuh melihat ada gerakan janggal saat Jessica duduk sendiri di meja 54.

"Titik rawannya 4 menit," ujar Nuh.

Titik rawan itu, diduga Nuh, terdapat pada menit pukul 16.29 WIB hingga pukul 16.33 WIB. Dalam selang waktu 4 menit itu, terlihat adanya pergerakan tangan Jessica yang sedang membuka tasnya dan lalu diikuti dengan gerakan tangan Jessica yang diduga sedang menuangkan sianida ke dalam gelas kopi.

"Titik rawan ketika terdakwa membuka tas pada pukul 16.29, beberapa kegiatan tangan kanan ke atas meja dan hingga selesainya kopi diletakkan (Jessica) ke ujung pada pukul 16.33. Kemungkinan waktunya 16.29 hingga 16.33," beber Nuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Posisi Paper Bag dan Selfie

3. Posisi Paper Bag Tutupi Kopi

Jessica tertangkap kamera beberapa kali bongkar pasang paper bag belanjaannya. Paper bag yang semula berada di belakang sofa diangkat dan ditaruh sejajar di atas meja. Jessica kepada pengacaranya Otto Hasibuan beralasan hal tersebut dilakukan untuk membunuh waktu.

"Kalau Anda menunggu orang kan iseng kan. Dia bilang itu iseng, jadi pegang apa saja gitu. Jadi dia iseng saja gitu," kata Otto di persidangan.

Perihal gerakan Jessica yang terlihat menjauhkan es kopi Vietnam ke ujung meja, Otto menjelaskan, saat itu posisi Mirna sudah dekat dengan Kafe Olivier sehingga Jessica memindahkan gelas tersebut ke sisi meja yang akan diduduki Mirna.

"Penjelasannya, dia waktu itu sudah ada BBM (blackberry messager) dari Mirna kalau dia sudah dekat. Makanya dia bergeser, nanti kita buktikan itu. Jadi dia bergeser karena Mirna sudah mendekat. Ada WhatsApp-nya, makanya ini yang harus kita lihat. Nanti kita buktikan," tegas Otto.

4. Menoleh Berkali-kali dan Selfie

Dalam rekaman CCTV, Jessica terlihat meminta bantuan pegawai Kafe Olivier untuk memotret dirinya dengan latar meja 54. Beberapa kali pula Jessica menolehkan pandangannya ke meja yang akan ditempati Mirna, Hanie Boon, dan Jessica.

"Pada 16.19.40 terdakwa foto selfie dibantu petugas menghadap ke meja 54. Kemudian 16.20.22 terdakwa jalan dan menoleh kembali ke meja 54. Jadi ada gerakan menoleh beberapa kali. Lalu pada 16.20.25 jalan dan kembali menoleh ke arah meja, dan pada 16.20.46 menoleh kembali menoleh ke arah meja sambil berjalan," beber Nuh.

Setelah itu, kata Nuh, Jessica Wongso terlihat menuju ke arah depan kasir restoran untuk melakukan pembayaran. Lalu, Jessica langsung menuju ke meja 54 menunggu pesanannya datang.

Saat berada di meja dan menunggu pesanan, dia beberapa kali menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan. Kegiatan itu terjadi berulang kali.

3 dari 3 halaman

Gatal

5. Garukan Paha 

Ahli Digital Forensik Christopher Hariman Rianto mempertanyakan perilaku Jessica yang terlihat menggaruk paha kanannya sambil membungkuk. Sebab, gerakan tersebut dilakukan secara berulang dan ditemukan pada saat para pegawai Kafe Olivier sedang sibuk menyelamatkan Mirna.

"Dalam CCTV menunjukkan Jessica mengusap. Apakah penyebabnya secara reaksi kimia, bukan saya yang berhak menilai. Namun, analisa saya, itu pergerakan repetitif (gerakan berulang)," ucap Christopher.

Menurut Christoper, gerakan mengusap tangan itu tidak hanya dilakukan pada saat Jessica berada di sekitar Mirna, namun juga ketika Jessica berjalan melewati kasir kafe sesaat setelah Mirna digotong petugas medis.

"Setelah terdakwa (Jessica) mundur (dari meja 54), dia mengusap tangan, berjalan terus sampai kasir terlihat pergerakan yang sama," Christoper menuturkan.

Hal serupa juga diutarakan Muhammad Nuh. Dia mengatakan ada kejanggalan saat Jessica menggaruk paha kanannya sambil membungkuk. "Kalau tidak apa-apa, kenapa harus menggaruk? Dan itu membungkuk," Nuh menjelaskan.

"Kalau tidak ada masalah apa pun, dan semuanya berjalan baik, kenapa menggaruk. Kecuali ada gatal di sana, penyakit di sana," dia menambahkan. (Winda Prisilia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.