Sukses

Yayasan Hati Suci Jual Sembako Lebih Murah dari Pemprov DKI

Yayasan Hati Suci menggelar pasar murah untuk warga Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Hati Suci menggelar pasar murah untuk warga. Harga berbagai bahan pokok yang ada pun sangat murah, bahkan di bawah harga operasi pasar yang diadakan Pemprov DKI Jakarta.

Direktur Panti Asuhan Hati Suci, Francisca Setiati mengatakan, harga sembako yang ditawarkan kepada warga total hanya Rp 50 ribu. Sembako itu terdiri atas 4 liter beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg beras, dan 1 botol sirup.

"Pasar murah ini lebih murah dari operasi pasar DKI. Kalau kami total Rp 50 ribu, di operasi pasar DKI bisa Rp 96 ribu," kata Francisca di Panti Asuhan Hati Suci, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (12/6/2016).

Dalam pasar murah Hati Suci, beras dijual Rp 17 ribu per 4 liter, minyak goreng Rp 9 ribu per liter, gula Rp 11 ribu per kilogram, dan sirup Rp 13 ribu per botol. Sedikitnya 1.900 paket sembako yang disediakan pantia.

Operasi pasar yang diadakan Pemprov DKI Jakarta memang berbeda harganya. Untuk Minyak goreng dijual Rp 21.000 per 1.8 liter, gula Pasir Rp 14.000 per kilogram, dan beras Rp 8.100 per kilogram.

Fracisca menambahkan, penyelenggaraan pasar murah ini tidak lepas dari permintaan masyarakat yang terus mendorong segera dilaksanakan. Sehingga yayasan memutuskan untuk kembali menggelar pasar murah untuk ke-16 kali.

"Sebenarnya tahun ini kami ingin berhenti dulu. Tapi, animo masyarakat sekitar khususnya Kampung Bali mendorong kami untuk tetap melaksanakan pasar murah ini," lanjut dia.

Pasar murah Hati Suci ini akan dibuka hingga pukul 15.00 WIB. Warga umum yang tidak mendapat kupon juga bisa membeli sembako setelah pukul 12.00 WIB. Persediaan pun terbatas karena sisa dari pemilik kupon yang tidak mengambil barang.

Seluruh hasil penjualan akan disumbangkan untuk beasiswa pendidikan anak-anak panti asuhan. Tahun lalu saja, berhasil terkumpul Rp 200 juta.

"Setiap tahunnya memang terus meningkat. Bisa dilihat di sini sangat penuh sekali," pungkas Francisca.

Sementara, Istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Happy Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pasar murah seperti ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahun. Tentu dengan memperhatikan aspek keamanan. Di sisi lain, operasi pasar terus dilakukan pemprov DKI Jakarta guna menghindari permainan harga.

"Itu sudah dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Karena supaya dengan adanya operasi pasar tentunya tidak ada pihak pihak yang memanfaatkan dengan mengambil kesempatan ini menaikan harga sembako. Saya rasa ini pemerintah DKI sudah melakukan itu," Happy memungkas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.