Sukses

9.000 Warga Bekasi Menjadi Korban Banjir

Ada 500 rumah rusak ringan, sementara warga sudah diungsikan ke tempat aman.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang terjadi sejak Kamis 20 April 2016 hingga Jumat 21 April 2016 dini hari telah merendam kota Bekasi, Jawa Barat. Diperkirakan 600 kepala keluarga atau 9.000 jiwa menjadi korban banjir Bekasi. Rumah mereka terendam banjir antara 30 hingga 500 sentimeter atau 5 meter.

Daerah yang terendam banjir meliputi:

1. Komplek IKIP - Perum Nasio Indah di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih
2. Perum Mustika Gandaria Setu – Perumahan Lotus Chandra di Kelurahan Jatimurni, Kecematan Pondok Melati
3. Perum Pondok Gede Permai di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih

Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hampir setiap tahun, banjir akibat luapan Sungai Cikeas atau Sungai Bekasi dan jebolnya tanggul melanda komplek perumahan tersebut.

 

"Perlu dibangun tanggul yang kuat yang mampu menahan terjangan debit sungai agar banjir tidak berulang kembali," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/4/2016).

Saat ini, kata Sutopo, masyarakat sudah mengungsi di tempat yang aman. Namun, setidaknya ada 500 rumah rusak ringan. Sementara jalan terendam banjir dan rusak ringan. "Tidak ada korban jiwa akibat banjir," ucap Sutopo.

Saat ini, tim gabungan dari BNPB, BPBD Kota Bekasi, TNI, Polri, Basarnas dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait telah mengevakuasi masyarakat dengan prioritas pada kelompok rentan.

BPBD Kota Bekasi telah mendirikan posko untuk koordinasi dengan SKPD terkait agar dapat melakukan penanganan darurat. Dapur umum lapangan pun telah didirikan. Sementara Dinas PU Kota Bekasi telah mengirimkan air bersih. Dinas Kesehatan juga telah mendirika pos kesehatan.    

"Saat ini banjir sudah mulai surut meskipun belum keseluruhan," ujar Sutopo.

Sementara, kebutuhan yang mendesak untuk warga Bekasi adalah nasi bungkus, makanan siap saji, air mineral, peralatan untuk membersihkan lumpur dan lingkungan, dan obat-obatan.

Sebab, kata Sutopo saat banjir masyarakat setempat sebagian besar tetap bertahan di rumahnya, tidak mau dievakuasi sehingga menyulitkan petugas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini