Sukses

Pernyataan Menteri Darmin Bikin Kader Muda Demokrat Geram

Mereka meminta Menteri Darmin Nasution memohon maaf ke SBY, agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono merasa dikambinghitamkan atas masalah-masalah yang terjadi saat ini. Meski tak menyebut nama, namun banyak mata mengarah ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution terkait pernyataan SBY itu.

Pasalnya, dalam rapat kerja nasional (rakernas) Kementerian Perindustrian pada Selasa 16 Februari 2016, Darmin menjelaskan fakta-fakta tentang perkembangan industri dan ekonomi Indonesia secara menyeluruh.

Pada pidatonya, Darmin menyebut Pemerintahan SBY agak terlambat melakukan pembangunan smelter.

Sikap Darmin yang menyinggung Ketua Umum Partai Demokrat itu, membuat para kader partai berlambang bintang mercy, terutama kader mudanya yang tergabung dalam Bakti Karya Perjuangan Demokrat (BKPD), gerah.

Menurut mereka, seharusnya Menteri Darmin yang pernah menjadi pejabat di Kementerian Keuangan dan diusulkan diangkat menjadi deputi dan Gubernur Bank Indonesia oleh SBY, bisa membuat kebijakan untuk menstabilkan kondisi perekonomian, daripada menyindir.

"Dia (Darmin) pernah menjadi bagian pemerintah 2004-2014, jangan kambing hitamkan pemerintah sebelumnya," ujar Sekjen BKPD Jackson Kumaat dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/2/2016).

Jackson pun mengecam tindakan Darmin yang terkesan menyudutkan SBY. Dia meminta Menteri Darmin memohon maaf, agar tidak menimbulkan kegaduhan.

"Jika Darmin Nasution tidak minta maaf, kami akan bertindak tegas," ungkap Jackson.

Sebelumnya, SBY mengunggah pernyataan di akun Twitter-nya. Dia merasa disindir oleh pemerintah saat ini. "Hingga saat ini, SBY dan pemerintahan SBY masih sering dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa," kata SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono seperti dikutip Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini