Sukses

Hindari Kabut Asap, Warga Riau Evakuasi Bayi ke Padang

Mereka berharap sang anak selamat dari berbagai penyakit gangguan pernapasan akibat kabut asap.

Liputan6.com, Pekanbaru - Buruknya kualitas udara karena [kabut asap] 2328406 "") membuat sejumlah warga meninggalkan Kota Pekanbaru, Riau. Mereka mengevakuasi anak-anaknya ke rumah kerabat di Padang, Sumatera Barat, dengan harapan selamat dari berbagai penyakit pernapasan.

Chairul Hadi, seorang warga Rumbai, Pekanbaru, saat dikonfirmasi mengaku sudah membawa anaknya ke Padang. Langkah ini diambil setelah bayi berusia 7 bulan, Ceysa Ayujiwa Kirana, sempat dirawat di rumah sakit karena menderita gangguan pernapasan akibat kabut asap.

"Beberapa hari lalu, anak saya sempat dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda. Setelah dirawat 3 hari, kemudian saya bawa pulang ke rumah. Karena takut terjangkit penyakit gangguan, anak saya bawa ke rumah mertua di Padang," ucap Chairul Hadi, Selasa (29/9/2015).

Pria yang akrab disapa Hadi ini menyebut, situasi kabut asap di Pekanbaru sudah tidak bisa ditoleransi bagi kesehatan bayi dan anak-anak. Apalagi kualitas udara di Pekanbaru sejak 2 bulan terakhir selalu berada pada level Tidak Sehat dan Berbahaya.

"Dalam rumah sudah tidak aman lagi. Asap sudah masuk melalui sela angin jendela. Makanya saya bawa ke Padang, di sana udaranya sudah segar karena sudah musim hujan di sana," imbuh Hadi.

Hal serupa dialami Masnir, warga Kampar. Dia menjemput cucunya di Pekanbaru untuk dibawa ke rumahnya di Sumatera Barat. Cucunya yang masih berusia 1 tahun 4 bulan dikhawatirkan terserang gangguan pernapasan karena asap.

"Beberapa hari lalu saya menghubungi anak di Pekanbaru dan menanyakan keadaan asap. Karena udaranya berbahaya, kemudian saya jemput ke rumah anak dan cucu saya bawa ke rumah," sebut Masnir.

Membawa cucunya bernama Azka itu, sebut Masnir, sudah mendapat persetujuan anak dan menantunya. Kalaupun tidak, Masnir bakal tetap membawa cucunya.

"Ini cucu pertama saya, apalagi laki-laki. Saya kan enggak punya anak laki-laki, makanya saya harus menjaga cucu satu-satunya ini supaya tidak terjangkit penyakit karena asap ini," beber Masnir.

Evakuasi Warga

Sebelumnya, pemuka masyarakat di Riau sudah meminta Pelaksan tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengevakuasi warga ke beberapa daerah, atau gedung-gedung tertutup di Riau.

Karena keterbatasan dana, akhirnya Plt Gubernur menyediakan Gedung Olahraga Tribuana di Jalan Diponegoro, Pekanbaru sebagai tempat evakuasi. Di samping itu, Arsyadjuliandi juga menyilakan warga yang ingin mengevakuasi keluarga ke provinsi tetangga.

Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kabut asap di Riau masih parah. Beberapa kota dan kabupaten masih berjarak pandang sekitar 100 meter. Asap yang menyelimuti langit Bumi Lancang Kuning ini masih kiriman dari provinsi tetangga.

"Berdasarkan pantauan satelit, Riau tidak terdapat titik panas karena blank area. Sementara di Sumatera Selatan, masih terpantau 178 titik panas, Jambi 11 dan Bangka Belitung 1," pungkas Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Pekanbaru Sugarin. (Ans/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.