Sukses

2 Kereta Tabrakan di Stasiun Juanda Jakarta Pusat Paling Populer

Kecelakaan kereta rangkaian listrik Commuter Line di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, mengakibatkan perjalanan KRL mengalami gangguan.

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan kereta rangkaian listrik Commuter Line di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, mengakibatkan perjalanan KRL mengalami gangguan. Puluhan orang juga terluka dalam kecelakaan ini. Musibah ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Rabu kemarin.

Disusul dengan kabar meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution di RS Pondok Indah akibat penyakit yang dideritanya. Disusul oleh kabar dari remaja Ahmed si pembuat 'bom' yang berencana naik haji sebelum bertemu dengan Presiden AS Barack Obama.

Top 5 News Selengkapnya:

1. 2 Kereta Tabrakan di Stasiun Juanda Jakarta Pusat

Kecelakaan kereta rangkaian listrik Commuter Line terjadi di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, hari ini 23 September 2015. Kecelakaan ini mengakibatkan perjalanan KRL mengalami gangguan.

"Kami mohon maaf, perjalanan KRL mengalami gangguan. Rangkaian KRL 1156 menabrak KRL 1154 di Stasiun Juanda. Kini dalam penanganan #KAIupdate," kicau akun resmi PT Kereta Api Indonesia di Twitter, ‏@KAI121, Rabu (23/9/2015).

Kabar kecelakaan dua rangkaian Commuter Line itu juga diinfokan di akun @RadioElshinta. "Tabrakan Commuter Line di Stasiun Juanda, Jakpus."

@RadioElshinta juga me-retweet akun @indobrad. Diduga ada masinis yang terjepit di salah satu gerbong.

Selengkapnya...

2. Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution Tutup Usia

Pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada usia 81 tahun di ruang ICCU Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, pada Rabu (23/9/2015) pukul 10.14 WIB.

"Iya betul. Bapak meninggal pukul 10.14. Mohon dimaafkan ya kesalahan-kesalahan beliau. Mohon didoakan, terima kasih," ungkap putri Adnan Buyung, Pia ‎Akbar Nasution, saat dihubungi Liputan6.com.

Pada Senin, 21 September 2015, kondisi mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu sempat menunjukkan perkembangan positif. Alat bantu pernapasan yang terpasang di tubuhnya sempat dimatikan.

"Iya, ventilatornya sudah diberhentikan tadi pas saya dipanggil dokter sekitar pukul 17.00 sore. Tensi darah juga normal, 120/80," ucap Pia, Senin malam.

Selengkapnya...

3. Tabrakan Kereta di Stasiun Juanda, 1 Masinis Masih Terjepit

Kecelakaan kereta rel listrik (KRL) terjadi di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Tabrakan yang melibatkan KRL 1154 dan KRL 1156 itu terjadi sekitar pukul 15.12 WIB.

Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Adli Hakim, mengatakan kejadian bermula ketika kereta commuterline dengan nomor KA 1154 dari arah Kota menuju Bogor sedang berhenti di Stasiun Juanda. Di saat bersamaan ada KA 1156 dengan tujuan sama menabrak kereta yang ada di depannya itu.

Saat ini korban luka-luka sudah dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat. Sementara ‎seorang masinis dari KRL 1156 masih terjepit di ruang operator kereta.

"Ada awak kereta (masinis) masih di evakuasi, kita harapkan masih hidup, soalnya tadi masih bisa komunikasi, kita segera mungkin lakukan evakuasi," jelas Adli di lokasi, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (23/9/2015).

Selengkapnya...

4. Ahmed Si Pembuat 'Bom' Akan Naik Haji Sebelum Bertemu Obama

Keluarga Ahmed Mohamed, remaja yang ditangkap karena jam rakitannya disangka bom, memutuskan untuk pindah dari sekolahnya. Ayah Ahmed, Mohamed El-Hassan Mohamed, mengatakan ia menarik anaknya dari sekolah itu karena penangkapan tersebut berakibat buruk terhadap anaknya.

"Ahmed mengatakan, 'Saya tak mau pergi ke MacArthur'. Anak-anak tak akan bahagia di sana," kata Mohamed seperti dikutip BBC, Rabu (23/9/2015).

Setelah kasusnya mencuat, Ahmed menerima banyak tawaran dari berbagai sekolah. Namun, sang ayah mengatakan putranya ingin beristirahat dulu sebelum mengambil keputusan.

Seluruh anggota keluarga berencana terbang ke New York, Rabu, untuk menemui pejabat PBB yang mengundang Ahmed. Sesudah itu, Mohamed berharap membawa anaknya untuk naik haji ke Mekah, Arab Saudi.

Selengkapnya...

5. 23-9-1846: Neptunus dan Misteri Planet X 'Penyebab Kiamat'

Kita mengenal Neptunus sebagai planet ke-8 dari Matahari, yang terjauh di Tata Surya -- setelah pada 2006 para astronom bersepakat mengelompokkan Pluto sebagai 'planet kerdil' atau minor.

Planet berwarna biru tersebut memiliki diameter 49.528, dengan massa 17,1 kali Bumi. Neptunus adalah planet ketiga terberat ketiga, terbesar keempat dan terkeras kelima di Tata Surya.

Neptunus tak bisa dilihat dengan mata telanjang. Sejak awal penemuannya, planet yang diberi nama berdasarkan Dewa Laut Romawi itu sudah jadi objek perselisihan.

Sejarah mencatat, Neptunus ditemukan oleh Johann Gottfried Galle dari Jerman pada 23 September 1846. Berdasarkan perhitungan matematika yang dilakukan ilmuwan Prancis, Urbain le Verrier.

Selengkapnya...

(Ado/Vra)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.