Sukses

TNI dan Angkasa Pura I Damai, Bandara Juanda Tak Diblokir Lagi

Pemblokiran akses bandara sejak Kamis 19 Maret 2015 lalu berkaitan dengan sengketa kepemilikan lahan antara Angkasa Pura I dengan TNI AL.

Liputan6.com, Jakarta - Sengketa antara TNI AL dengan Angkasa Pura I atas Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur telah diselesaikan. Aksi pemblokiran akses dari Terminal 1 ke Terminal 2 Bandara Juanda oleh aparat TNI Angkatan Laut pun berakhir setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK terlibat dalam proses mediasi.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

"Ada kesepakatan untuk teruskan kerjasama antara TNI AL dengan Angkasa Pura I untuk pengembangan atau peningkatan pelayanan di Bandara Juanda, Surabaya," kata Ignasius Jonan di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Pemblokiran akses bandara yang dilakukan sejak Kamis 19 Maret 2015 lalu berkaitan dengan sengketa kepemilikan lahan antara Angkasa Pura I dan TNI Angkatan Laut.

Menurut Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo, pemblokiran ini terjadi hanya karena perbedaan pendapat antara pihaknya dengan TNI AL. Keduanya pun membuat kesepakatan agar tidak terjadi insiden serupa pada kemudian hari.

"Misalnya kita punya kewajiban membangun ini-itu tapi menurut mereka baru sekian persen, menurut kami sekian persen, teknis sekali. Perintah Pak Wapres segera selesaikan di lapangan," ucap Tommy.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Ade Supandi menambahkan, pihaknya ingin agar Angkasa Pura I bisa membangun terminal kargo yang lebih aman dan melakukan perluasan apron bandara.

"Terminal I dan Terminal II itu kebutuhan untuk luas kargo, kita meminta kargo ini betul-betul aman di terminal I dan terminal II, untuk bisa aman itu satu, yakni melewati underground harus dibuat kalau mereka sanggup," tutur dia.

"Kedua jalan tidak lewat luar, sekarang kan menggunakan jalan luar, supaya membangun jalan khusus untuk kargo di dalam pagar bandara," pungkas Ade. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini