Sukses

4 Sindiran Ahok untuk DPRD Terkait Hak Angket

Ahok menilai langkah yang diambil anggota dewan telah melenceng dari persoalan kisruh APBD 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan dimintai keterangan tentang APBD 2015 oleh Panitia Hak Angket DPRD DKI. Kendati belum ada kepastian waktu pemanggilan, pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku sudah siap.

Namun begitu, Ahok telah mencium adanya kejanggalan dalam hak angket tersebut. Dia menilai, langkah yang diambil anggota dewan telah melenceng dari persoalan kisruh APBD 2015.

Seperti misalnya pemanggilan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata Sylviana Murni terkait revitalisasi Kota Tua. Padahal kata Ahok, hak angket muncul setelah adanya persoalan APBD 2015.

Setidaknya ada 4 celotehan Ahok dalam menyikapi 'salah langkah' anggota DPRD tersebut. Berikut 4 sindiran tersebut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Angket Tak Guna

Angket Tak Guna

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai janggal hak angket yang disepakati DPRD. Karena Hak Angket tersebut bukan dilakukan pihak ketiga.

"DPRD mau hak angket apapun, nggak ada guna. Kalau saya berseteru dengan Anda, yang menilai kita itu orang lain dong. Pihak ketiga dong, kepolisian, dan KPK. Silakan nilai. Saya salah, saya masuk penjara. Kalau dia salah, dia masuk penjara, udah," kata dia di Balaikota Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Seharusnya, kata Ahok, DPRD DKI tak bisa melaksanakan hak angket sendiri. Sebab, yang berseteru adalah dirinya dengan legislatif. Tetapi yang melakukan penyelidikan dan membuat kesimpulan justru anggota dewan.

"Masa saya seteru dengan Anda, terus bikin angket sendiri. Ya pasti bilang saya salah dong, Anda bener. Bisa diterima nggak angket kayak begitu. Lucu," ucap Ahok.

3 dari 5 halaman

DPRD Nggak Ngerti

DPRD Nggak Ngerti

Deputi Gubernur Bidang Pariwisata Sylviana Murni telah dimintai keterangan Panitia Hak Angket DPRD DKI, terkait peranan istri dan adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ahok pun mengaku bingung, hak angket yang bergulir sekarang mestinya menyelidiki kisruh DPRD DKI. Tapi tiba-tiba sekarang memanggil Deputi Gubernur terkait revitalisasi Kota Tua dan bahkan istrinya, Veronica Tan.

"Ya sudahlah, namanya juga ada orang panik. Sekarang angket APBD berubah jadi angket Kota Tua kayaknya, bingung saya. Apa emang DPRD nggak ngerti judul atau gimana?" ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat 13 Maret 2015.

Bahkan, panitia hak angket DPRD DKI menyimpulkan ada indikasi nepotisme dalam program unggulan Pemprov DKI oleh Ahok. Seperti revitalisasi Kota Tua. Sebab, ditemukan ada jejak istri dan adik Ahok.

4 dari 5 halaman

DPRD Lucu

DPRD Lucu

Tim Hak Angket DPRD DKI Jakarta mempersoalkan kedua anggota keluarga Ahok, yaitu istri Veronica Tan dan adik Basuki, Harry Basuki. Dalam foto yang beredar, keduanya diduga memimpin rapat salah satu program unggulan Pemprov DKI tersebut.

Foto itu sempat menghebohkan media sosial lantaran banyak pihak memandang negatif. Namun Ahok mengatakan posisi kursi bukanlah suatu hal yang perlu dipermasalahkan.

‎"Makanya, saya pikir itu sesuatu hal yang lucu saja, kenapa nggak ‎semua yang foto dan duduk di kursi Gubernur, juga dipanggil (tim angket)? Banyak orang kalau di ruangan saya tuh pasti suka duduk di kursi saya, terus foto-foto, dan saya jadi centeng berdiri di belakang kursi Gubernur. Kayaknya mesti 'diangketkan' juga tuh. Ini yang mereka duduki, kursi kerja gubernur loh, bukan cuma kursi rapat," tandas Ahok.

5 dari 5 halaman

DPRD Nggak Sadar

DPRD Nggak Sadar

Gubernur DKI Ahok menyarankan hasil hak angket diserahkan kepada pihak berwajib. Jangan sampai DPRD yang memberikan kesimpulan sendiri, sementara yang dituding menyusupkan anggaran 'siluman' adalah legislatif.

"Jadi bukan angket bilang saya salah, ngarang-ngarang sendiri, bikin kesimpulan sendiri. Ya silakan aja kesimpulan Anda. Yang menentukan hukum kok. Silakan aja angketnya dibawa ke proses hukum," lanjut Ahok.

Dia pun sempat berkelakar jika DPRD DKI telah memiliki satu kesalahan, yaitu tidak menyangka memiliki Gubernur seperti Ahok.

"Salahnya oknum DPRD satu aja, dia nggak sangka ada gubernur yang gila. Baru tau lu gue gila. Hehehe," kata Ahok sambil tertawa. (Ali/Sun)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini