Sukses

Abraham Samad: Kami Bukan Malaikat, tapi Bukan Orang Jahat

"Ketika kami terpilih, kami ditracking selama 6 bulan. Dan itu sudah clear," kata Abraham Samad.

Liputan6.com, Jakarta - Abraham Samad muncul di antara ratusan pengunjuk rasa yang memenuhi halaman Gedung KPK. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi turut berorasi di tempat tersebut.

Dalam orasinya, Abraham yang mengenakan jaket kulit warna cokelat ini sempat menyindir proses hukum yang dilakukan Polri terkait penetapannya dan Bambang Widjojanto sebagai tersangka dalam kasus pidana yang berbeda.

"Kami Komisioner KPK sadar bahwa kami bukanlah malaikat. Tapi kami juga bukan orang jahat seperti yang disangkakan kepada kami," ujar Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Menurutnya, sebelum menjadi Pimpinan KPK, dalam proses seleksi yang dilakukan oleh panitia seleksi yang dibentuk oleh presiden, rekam jejak mereka sudah ditelusuri selama 6 bulan.

"Ketika kami terpilih, kami di-tracking (dilacak) selama 6 bulan. Dan itu sudah clear," kata dia.

Meski sudah tidak akan lagi memimpin lembaga antikorupsi, Abraham tetap meminta masyarakat untuk turut serta membantu upaya KPK dalam rangka pemberantasan korupsi.

"Terima kasih saudara-saudaraku yang hadir di tempat ini, seluruh rakyat yang cinta keadilan dari Sabang sampai Merauke agar kita tak pernah gentar sedikitpun menghadapi hal-hal terberat di hidup ini. Mari terus kita melawan korupsi yang begitu masif di negeri ini," pungkas Abraham Samad.

Presiden Jokowi memberhentikan sementara 2 pimpinan KPK yang terjerat kasus hukum dan menjadi tersangka di kepolisian yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

"Karena adanya masalah hukum pada 2 pimpinan KPK yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto serta 1 kekosongan pimpinan KPK, maka sesuai perundang-undangan yang berlaku, saya akan mengeluarkan Keppres pemberhentian sementara 2 pimpinan KPK," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta. (Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.