Sukses

Korban Longsor Banjarnegara 19 Orang, 10 Belum Diidentifikasi

Meski cuaca cerah, dikhawatirkan terjadi longsoran susulan di Banjarnegara.

Liputan6.com, Banjarnegara - Cuaca cerah di Dusun Jemblung Desa Sampang kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah sangat membantu tim SAR gabungan dalam mengevakuasi korban tanah longsor di Banjarnegara. Tercatat pada pukul 14.00 WIB, ratusan relawan telah menemukan 19 korban tewas yang terkubur material longsoran.

Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara sebelumnya menyebutkan, 12 orang ditemukan dalam kondisi meninggal.

Menurut Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono, dusun yang berada di lereng bukit Tlogolele tersebut cukup sulit medannya. Hal ini karena akses jalan utama di desa setempat terputus akibat tertimbun material longsor.

"Kami harus berupaya ekstra. Dengan itu tim SAR baru bisa menjangkau lokasi. Itu pun harus berhati-hati karena sekitar lokasi longsor masih sangat berbahaya," kata Agus kepada Liputan6.com, Sabtu (13/12/2014). Untuk membuka akses jalan, dua alat berat sudah dikerahkan.

Data Humas Basarnas menyebutkan, sudah terdapat 19 orang korban meninggal dunia. Dari jumlah itu, 10 korban belum diketahui identitasnya atau belum diidentifikasi.

Seorang korban bernama Klimah (39), warga Slatri RT 5 RW 1 Sampang, jasadnya ditemukan sudah dalam kondisi rusak. Jasad Klimah pertama kali diketahui warga yang sedang bekerja di sawah. Jenazah Klimah terbawa arus sungai hingga 1 kilometer.

Meski cuaca cerah, Agus mengingatkan tim evakuasi untuk selalu waspada terhadap longsoran susulan. "Kita optimalkan kondisi cuaca saat ini. Kesulitan utama kita, karena masih ada potensi longsor susulan, sehingga kami harus berhati-hati," jelas Agus.

Ditambahkan, longsoran tersebut berasal dari bukit Telaga Lele yang berjarak sekitar 300-400 meter. Warga Dusun Krakal yang berada di bawah Dusun Jemblung telah diungsikan karena dikhawatirkan terkena material longsoran Banjarnegar. "Pasca longsor situasi sangat gelap karena aliran listrik putus," ucap Agus. (Ali/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini