Sukses

3 Jurus Panglima TNI Atasi Bentrok dengan Polri di Batam

Bentrokan TNI-Polri kembali terjadi di Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu 19 November. 1 Tentara meninggal.

Liputan6.com, Jakarta - Bentrok TNI-Polri di Batam, Kepulauan Riau seharusnya tidak lagi terulang. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sudah menyiapkan 3 tindakan yang dianggap akan meredam konflik semacam itu tidak terjadi kembali.

Moeldoko menjelaskan, solusi pertama untuk mencegah hal itu tidak terulang adalah solusi hukum. Dia tetap akan menindak tegas para prajurit yang terbukti bersalah dalam konflik itu.

"Hukum akan ditindak tegas. No way. Tidak ada toleransi soal itu," tegas Moeldoko usai melepas pasukan perdamaian Kontingen Garuda di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).

Selain itu, solusi untuk kesejahteraan juga dirasa harus segera dipenuhi. Para prajurit nantinya akan ditambah fasilitasnya, seperti pembangunan rumah dinas. Di lokasi sekitar Yonif 134/Tuah Sakti.

"Solusi kesejahteraan kita akan bangun rumah. KSAD akan bangunkan rumah karena selama ini mereka kos di luar. Secepatnya selesai, kita juga akan bangun kolam renang dan ruang untuk mereka dan keluarga rekreasi," lanjut dia.

Jenderal bintang 4 itu menuturkan, solusi terakhir yakni peningkatan kemampuan para prajurit. Nantinya, para prajurit akan ditingkatkan kemampuannya menjadi Raider atau penyerbu. Diharapkan, para prajurit lebih arif dalam bersikap.

"Biasanya, pasukan yang agak tanggung itu agak-agak suka sombong. Kita Raider-kan akan punya kemampuan lebih akan ngerem sombongnya. Orang yang nggak bisa berkelahi nggak punya karate dia suka aneh-aneh," kata dia.

"Begitu dididik punya ban hitam dia tak aneh-aneh karena dia yakin kalau dia banting orang pasti mati," tandas Moeldoko.

Bentrokan TNI-Polri kembali terjadi di Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu 19 November. 1 Tentara meninggal. Bentrokan ini yang kedua setelah bentrokan pertama pada September tahun ini. Pada bentrokan September lalu, 4 prajurit TNI terkena luka tembak. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini