Sukses

Organda Serukan Mogok, Angkutan Umum di Blok M Tetap Beroperasi

Metro Mini 79 trayek Lebak Bulus-Blok M dan Metro Mini 610 trayek Pondok Labu-Blok M tetap menaikan dan menurunkan penumpang seperti biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Seruan Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) melakukan mogok nasional sebagai reaksi atas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2 ribu pada hari ini, Rabu (19/11/2014) tidak berlaku di Jakarta.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, angkutan umum seperti Metro Mini 79 trayek Lebak Bulus-Blok M tetap menaikkan dan menurunkan penumpang seperti biasa. Begitu juga dengan Metro Mini 610 trayek Pondok Labu-Blok M. Bus 76 Ciputat-Pasar Senen pun tetap melaju di jalanan.

"Alhamdulillah, saya sudah khawatir kalau benar-benar mogok. Kalau tidak ada sih, mau pakai taksi atau share taksi," kata Maryati, salah seorang karyawan yang bekerja di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu.

Di Terminal Blok M, Kopaja 19 trayek Tanah Abang-Blok M-Cilandak juga beroperasi seperti biasa. Tidak ada aksi mogok.

Sigit, salah satu penumpang, mengaku tidak mendengar akan ada rencana mogok nasional di daerah Jakarta. Meskipun ia mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan media massa, jika akan terjadi aksi mogok nasional di sejumlah daerah.

"Kalau di Jakarta nggak dengar itu angkutan mogok, buktinya saya naik Metro Mini dari rumah," kata Sigit di Terminal Blok M.

Pria asal Cinere, Jakarta Selatan itu mengungkapkan, memang tarif angkutan umum sudah mengalami kenaikan. Namun, bisa dimaklumi dan beberapa penumpang lain.

"Kemarin kan biasanya Rp 3.000 ongkosnya, pas BBM naik jadi Rp 4.000, tapi para penumpang nggak masalah kok ngertiin," ungkap Sigit.

Beberapa anggota kepolisian yang setiap hari berjaga di Terminal Blok M pun mengatakan hal serupa. Angkutan umum di terminal tersebut tidak mogok beroperasi.

"Di sini biasa saja, nggak ada mogok-mogokan, lihat saja ramai kan," kata anggota yang enggan disebutkan namanya tersebut. (Mvi/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.