Sukses

Isu Eksodus Warga di Nunukan, Mendagri Akui Ada Masalah

Kemendagri akan rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait guna membahas masalah warga Indonesia di perbatasan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan, masalah eksodus dan aksi klaim Malaysia terhadap 3 desa di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sudah selesai.

Tjahjo mengatakan, rasa cinta tanah air atau nasionalisme para warga di sana masih kuat meskipun lebih kerap berhubungan dengan masyarakat Malaysia.

"Itu clear. Hubungan kekerabatan antara beberapa desa di 2 negara ini memang cukup kuat. Jadi rasa nasionalisme di 3 desa di kecamatan itu masih solid," ujar Tjahjo Kumolo di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Kendati begitu, Tjahjo tidak menampik masalah pokok yang terjadi di lokasi tersebut adalah mengenai kebutuhan dasar yang selama ini kurang diperhatikan oleh negara.

"Hanya persoalannya, inventarisasi kami di 173 kecamatan di perbatasan ini memang perlu penanganan yang segera dan cepat. Seperti infrastruktur menyangkut pendidikan, sekolah, pintu gerbang, pekerjaan, dan lain lain," ungkap dia.

Tidak ingin hal ini berlarut-larut dan menimbulkan masalah baru, Kemendagri akan rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait guna membahas hal tersebut.

"Besok akan melakukan rapat koordinasi dengan Menteri PU untuk pengembangan kawasan infrastruktur. Kami besok juga ketemu dengan Departemen Agama kerena ada 4.000 warga kita yang kesulitan untuk menikah. Kemudian Sekjen kami akan  rapat dengan Menteri Diknas karena ada 30.000 anak-anak kita yang sulit sekolah," pungkas Tjahjo Kumolo.

Kepala Desa Samunti, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Pagalu di Nunukan, Kamis 13 November 2014, mengatakan, 20 kepala keluarga dari total 85 KK di desa ini telah pindah tempat tinggal ke wilayah Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

Dari 20 KK tersebut, lanjut dia, sebagian besar telah menjadi warga negara Malaysia dan sebagian lagi masih menjadi pendatang ilegal namun telah memiliki pekerjaan tetap di Malaysia.

Faktor utama yang menyebabkan warga pindah tempat tinggal ke Malaysia adalah desakan ekonomi dan pendidikan yang sangat sulit diperoleh di Desa Samunti. (Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.