Sukses

Jalin Kerja Sama, Pemprov DKI dan Waze Tukar Data Lalu Lintas

Indonesia masuk dalam daftar 10 negara teraktif dalam menggunakan aplikasi navigasi Waze.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar ditemui perwakilan aplikasi Waze dan Google Inc. di ruang kerjanya, Balaikota DKI Jakarta, Selasa (11/11/2014). Pertemuan tersebut menurut Akbar merupakan upaya kerja sama antara Waze yang merupakan aplikasi navigasi yang telah ada di Indonesia sejak tahun 2013.

"Jadi Pemprov DKI dengan Google Waze, telah tanda tangan kerja sama sejak 9 September 2014 lalu," ujar Akbar, Selasa, (11/11/2014). Bentuk kerja sama yang dijalin, menurut Akbar yaitu pertukaran data lalu lintas antara pihak Pemprov DKI Jakarta dengan data lalu lintas yang dimiliki Waze.

"Misalnya Dishub punya data kecepatan lalu lintas di setiap ruas jalan, data itu akan kami berikan ke Waze, kemudian masyarakat yang gunakan aplikasi akan tahu mana saja jalan-jalan yang lancar, macet. Juga dengan Waze misalnya ada info tentang jalan ditutup, pengaturan lalu lintas, itu masyarakat juga bisa akses itu," kata Akbar.

Ia menargetkan, dalam waktu dua hari proses pertukaran data dapat segera diselesaikan dan diolah oleh pihak Waze. ‎"Saat ini data yang ada directly, nanti infonya langsung dari pemerintah," imbuh dia.

Ditanya secara terpisah, Ahok mengatakan kerja sama Waze sangat menguntungkan bagi Pemprov DKI. Sebab dengan adanya kerja sama tersebut, pihaknya tidak perlu waktu lama untuk membangun sistem navigasi Intelligent Traffic System (ITS) yang membutuhkan waktu yang lama dan dana yang cukup besar.

"Saya pikir bisa diuntungkan ya, ada 10 kota di dunia yang kerja sama dengan mereka. Jadi kalau 10 kota, kita bisa saling dapat informasi. Minimal kita nggak perlu bangun ITS yang bertriliun-triliun. Kan kita mau bangun Intelligent Traffic System dulu? Mau berapa triliun waktu kita baru datang, ini ada program, gratis, tinggal masuk aja," ucap dia.

Indonesia sendiri masuk dalam daftar 10 negara teraktif dalam menggunakan aplikasi navigasi besutan pengembang asal Israel ini. Hingga saat ini pengguna aktif Waze di Indonesia telah mencapai 750 ribu pengguna.

Berbeda dengan aplikasi navigasi lainnya, pengguna Waze dapat saling berkontribusi memberikan informasi lalu lintas dan kecelakaan yang terjadi di jalan. Bahkan pengguna juga bisa mengedit atau menambahkan peta dan rute jalan terbaru hingga lebih akurat serta mempersingkat jarak tempuh.

"Hingga saat ini Waze sudah memiliki sekitar 110 ribu maps editor di 1.200 lokasi di Indonesia," ujar Julie Mossler, Head Evangelist Waze yang ditemui Liputan6.com.

Jakarta merupakan salah satu kota yang mengalami pertumbuhan pengguna tercepat di dunia. Hal inilah yang menjadikan Waze tertarik untuk turut menggandeng pemerintah dalam mengatasi kemacetan. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

  • Google adalah salah satu perusahaan Amerika Serikat yang berkhususkan pada jasa dan produk internet.

    Google

  • Waze