Sukses

Menteri Yuddy: BNN Ujung Tombak Revolusi Mental

MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi mengatakan, revolusi mental berhubungan erat dengan perubahan sikap dan perilaku terutama anak muda.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi menyatakan, revolusi mental berhubungan erat dengan perubahan sikap dan perilaku terutama anak muda. Salah satu pihak yang bisa melakukan revolusi mental adalah Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Generasi muda ini harus direvolusi mental. Supaya mereka baik punya kesadaran ke depan. Dalam konteks BNN, mereka ini harus dibina, direhabilitasi, anggap saja mereka ini anak anak nakal yang perlu dibina," kata Yuddy usai kunjungan ke BNN, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Politisi Partai Hanura itu menjelaskan, 4,2 juta pengguna narkoba saat ini didominasi anak muda di bawah usia 40 tahun. Jumlah ini sangat hampir setara dengan jumlah penduduk Singapura.

"Ini merupakan persoalan nasional, masalah sosial yang sangat serius. Apabila dibiarkan tanpa adanya kerja sama semua pihak, tanpa ada perhatian dari pemerintah dan tekad dari semua pihak akan menjadi ancaman terhadap masa depan pembangunan nasional," lanjut dia.

Yuddy menjelaskan, jargon politik pemerintahan Jokowi-JK adalah revolusi mental. Revolusi mental adalah mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat agar bertindak sehat, berpikir jernih, untuk ikut dalam proses pembangunan nasional.

Dia menuturkan, BNN memiliki tugas yang sangat mulia mengantisipasi melakukan pencegahan dini melakukan tindakan terhadap segala bentuk penyalahgunaan obat obat terlarang terutama narkotika dan psikotropika.

"Kami ingin mendapat penjelasan yang rinci bagaimana BNN melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan dan pertolongan, sehingga kalau dikembalikan ke masyarakat mereka akan menjadi pioner pembangunan karena mereka anak anak muda. Saya katakan lembaga ini salah satu ujung tombak revolusi mental. Revolusi mental untuk generasi muda yang sehat jasmani rohaninya," tandas Yuddy. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.