Sukses

Lembaga Adat Riau Prihatin Penangkapan Gubernur Annas Maamun

Lembaga Adat Melayu Riau meminta Annas Maamun tabah dan tegar menghadapi kasus yang tengah menderanya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau merasa prihatin atas ditangkapnya Annas Maamun oleh KPK. Gubernur Riau itu diminta tabah dan tegar menghadapi kasus yang tengah menderanya.

"Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Gubernur diminta tabah dan tegar terkait kasus ini," ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Riau Al Azhar, saat dihubungi di Pekanbaru, Riau, Kamis 25 September malam.

Dengan kasus ini, kata Al Azhar, masyarakat Riau harus mengambil hikmahnya dan meningkatkan kewaspadaan diri terhadap segala bentuk tindakan yang koruptif.

Hal serupa juga dikatakan tokoh Masyarakat Riau, H Tenas Effendi. Ia mengaku prihatin dengan ditangkapnya Annas dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
 
"Ambil hikmahnya. Masyarakat jangan terpecah-belah. Biar proses hukum berjalan," kata Tennas.

Dia menilai, KPK bertindak tentu dengan landasan hukum. Untuk itu, proses tersebut diserahkan sepenuhnya ke penegak hukum.

Selaku Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Tennas mengharapkan permasalahan itu tidak dimanfaatkan untuk kepentingan oknum tertentu. Sehingga, masyarakat Riau tetap dapat bersatu.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Zaini Ismail juga mengungkapkan hal yang sama atas kejadian yang tengah menimpa Annas.

"Mari hormati proses hukum. Pegawai diharapkan bekerja seperti biasanya, dan mari sama-sama kita menjaga agar tidak terjadi gejolak di tengah-tengah masyarakat," kata Zaini.

Sebelumnya, Annas ditangkap di kawasan Cibubur, Jakarta. Ia ditangkap bersama 8 orang lainnya termasuk anak dan istrinya.

Informasi yang dihimpun, dia ditangkap bersama istrinya bernama Hanum Latifah dan anaknya bernama Erianda (Wakil Bupati Rokan Hilir). Annas juga dikabarkan ditangkap bersama Ketua Sementara DPRD Riau Suparman dan Gulat Manurung, seorang dosen di Universitas Riau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.