Sukses

Antisipasi Ebola, Pemerintah RI Siapkan Laboratorium

Jemaah haji asal Indonesia tahun ini diminta untuk lebih menjaga kesehatan untuk menghidari penyebaran Virus Ebola.

Liputan6.com, Jakarta - Laboratorium yang terletak di Jalan Percetakan Negara, Jakarta, disiapkan Pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi masuknya Virus Ebola yang tengah merebak di kawasan Afrika Barat. Laboratorium ini memiliki kualifikasi bio safety level 3, yang dikhususkan untuk penyakit berbahaya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (13/8/2014), sejauh ini belum ada obat atau vaksin untuk menghentikan Virus Ebola. Sampai pertengahan Agustus sudah lebih dari 1.000 orang tewas akibat penyakit ini.

Menjelang pelaksanaan ibadah haji, para jemaah Indonesia perlu mewaspadai penyebaran Virus Ebola. Saat ibadah haji ribuan orang berkumpul di 1 titik, sehingga para jemaah wajib menjaga kebersihan dan menggunakan masker saat berada di luar penginapan.

Virus Ebola didefinisikan sebagai penyakit mematikan yang disebabkan virus, baik karena kontak langsung dengan darah, maupun cairan tubuh orang yang terinfeksi. Virus ini terdeteksi di Zaire atau Congo pada 1976. Penularan Virus Ebola melalui darah, keringat, air liur, dan air mani.

Gejala terjangkit Virus Ebola mulai dari demam, sakit kepala, diare, nyeri otot, nyeri perut dan kurang nafsu makan. Sementara cara mencegah virus ini adalah cuci tangan dengan sabun, hindari kontak fisik, batasi makan di luar dan perhatikan kebersihan lingkungan.

Sementara hingga kini 1.700 orang terjangkit dan masih dikarantina. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Virus Ebola sebagai epidemi global.

Pemerintah Arab Saudi sendiri sudah mencabut kuota haji sebanyak 7.400 untuk Guinea, Siera Leon, dan Liberia di wilayah Afrika Barat, yang terjangkit wabah Virus Ebola. (Yus)

Baca juga:

Bali Siapkan Ruang Khusus untuk Penderita Virus Ebola

Antisipasi Virus Ebola di Musim Haji, RI Koordinasi dengan Arab

Ditemukan, Sistem Pengawasan Virus Ebola

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.