Sukses

Tambah Bus Tingkat Pariwisata, DKI Anggarkan Rp 25 Miliar

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan, pembelian bus tersebut rencananya melalui e-catalog.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah jumlah bus tingkat untuk pariwisata. Lantaran, jumlah bus tak sebanding dengan peminat pengguna yang kian membludak, terutama pada hari libur

"Kita sudah evaluasi, Alhamdulillah bus berjalan dengan baik dan lancar. Kalau kita lihat grafisnya ternyata di hari-hari libur membludak, terlalu banyak yang ingin naik. Dengan hanya 5 unit bus kadang-kadang banyak orang komplain, apalagi yang bawa anak segala macam," ujar Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman di Balakota Jakarta, Jumat (16/5/2014).

Arie menjelaskan, anggaran pembelian bus tingkat baru sudah disiapkan. Dana yang disiapkan sebanyak Rp 25 miliar. "Ya kita sih rencananya ada. Tapi kita tunggu saja, ini masih di proses macem-macem. Sudah Rp 25 miliar. Itu berapa unit, kita lihat saja nanti bus yang terbaik. Baik dari APBD maupun CSR," katanya.

Arie mengatakan, pembelian bus tersebut rencananya melalui e-catalog. "Ya seperti biasa mencoba melalui E-Catalog," tegasnya.

Dia menuturkan, rute bus tingkat pariwisata nantinya akan ditambah jika sudah ada tambahan. Idealnya, ada 10-15 bus. "Kalau bus ditambah, pertama gini, bus itu untuk mencukupi rute yang ada. Yang sekarang kan belum cukup, relatif ideal di rute ini 10-15 bus," ujarnya.

Arie menjelaskan, hingga sekarang ini, pengguna bus tingkat pariwisata tersebut tidak akan dipungut biaya atau masih gratis.

Pemprov DKI Jakarta memiliki 5 armada bus tingkat pariwisata yang mulai beroperasi Senin 24 Februari 2014. Bus tersebut bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Ibukota. Kapasitas angkutnya terbatas menampung 60 penumpang duduk tanpa ada yang boleh berdiri. Bus cuma berhenti di halte-halte yang tersedia

Berikut ini adalah rute yang ditempuh oleh bus tingkat pariwisata tersebut.

Shelter Bundaran Hotel Indonesia-Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat-Shleter Museum Nasional-Jalan Majapahit-Harmoni-Komplek Sekretariat Negara-Shelter ANZ Bank (Pecenongan)-Pasar Baru-Shelter Gedung Kesenian Jakarta-Lapangan Banteng-Shelter Masjid Istiqlal-Jalan Juanda-Jalan Veteran II-Jalan Medan Merdeka Utara-Shelter Istana Negara (Medan Merdeka Barat)-Indosat-Jalan Medan Merdeka Selatan-Shelter Balaikota-Jalan MH Thamrin-Shelter Sarinah-Shleter Bundaran Hotel Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini