Sukses

Keracunan Ikan Buntal, Nelayan Tewas

Dua orang di Tapanuli Tengah tewas setelah mengonsumsi ikan buntal atau fugu. Empat warga yang berprofesi sebagai nelayan dalam kondisi kritis.

Liputan6.com, Medan: Dua warga Desa Unte Boang, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, meninggal diduga akibat keracunan ikan buntal, belum lama ini. Sementara itu, empat warga lainnya dalam kondisi kritis. Wajah para korban keliatan membiru.

Menurut warga, para korban yang semuanya nelayan baru saja pulang dari melaut. Mereka merebus ikan buntal di warung untuk disantap bersama. Beberapa saat setelah makan ikan, para korban muntah-muntah dan tak sadarkan diri. Dua orang langsung meninggal di tempat.

Kasus ini kini dalam pengusutan polisi. Sejumlah saksi dimintai keterangan sementara barang bukti diperiksa di laboratorium. Tim medis Rumah Sakit Pandan tengah bekerja memberi pertolongan pada korban kritis.

Buntal atau Fugu memang bukan sembarang ikan. hewan ini memiliki racun yang 20 kali lipat lebih mematikan dari Sianida. Racun bersifat alamiah karena berkaitan dengan proses kembang biak dan pertahanan dari musuh. Hanya para koki bersertifikat dari Departemen Kesehatan yang boleh mengolahnya menjadi makanan. Pasalnya, jika organ dalam Fugu pecah saat diolah, daging akan terkontaminasi racun.

Meski beracun, ikan buntal termasuk salah satu hidangan lezat yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah per porsi. Di Jepang misalnya, dengan rasa mirip ikan salmon, ikan buntal merupakan menu sashimi yang digemari.(OMI/Chaerul Dharma dan Cuk Arbianto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini