Selain masyarakat setempat, korban adalah sejumlah turis yang sedang berwisata di Pangandaran. Di antaranya rombongan dari Garut, Jabar yang berjumlah belasan. Ada seorang yang tewas. Bahkan ada seorang warga Jepang, tiga warga Arab Saudi, dan tiga warga Belanda cedera berat.
Para korban yang menderita luka berat seperti patah tulang dirujuk ke rumah sakit di Banjar dan Ciamis. Sedangkan korban yang menderita cedera ringan cukup dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat Pangandaran. Kendati demikian, Direktur Puskesmas Pangandaran Tika berharap bantuan tim medis dan obat-obatan karena jumlah korban banyak.
Sementara warga yang mengungsi sudah mencapai ratusan ribu orang. Para pengungsi ini sangat membutuhkan makanan siap saji, tenda dan kasur.
Advertisement
Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang diiringi tsunami juga dirasakan warga Jakarta, Bandung, Sukabumi, Cilacap, Kebumen, dan Bantul. Bahkan 34 warga di pesisir pantai di Cilacap, Jawa Tengah, tewas karena terseret ombak. Sedangkan korban yang luka-luka dan hilang belum diketahui. Namun ratusan ribu warga yang selamat sudah mengungsi hingga Banyumas.
Begitu pula dengan ratusan warga yang tinggal di tiga pantai di Kabupaten Sukabumi, Jabar, yakni Ujung Genteng, Cibuaya, dan Pangumbuhan. Mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena takut terjadi tsunami seperti di Aceh, Desember 2004. Namun hingga dini hari tadi belum diketahui secara pasti jumlah orang yang menjadi korban di Sukabumi.
Di Kebumen, Jateng, ratusan perahu milik nelayan dilaporkan hancur tersapu ombak. Hingga semalam, baru satu orang yang dilaporkan meninggal. Adapun di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tiga warga dilaporkan meninggal dan satu korban luka-luka. Sedangkan jumlah warga yang hilang belum diketahui.(DNP/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.