Menurut warga, longsor terjadi akibat bukit yang berada di sekitar permukiman runtuh. Mereka menduga, permukaan tanah labil setelah tergerus guyuran hujan. Selain itu, struktur tanah juga terbilang labil dengan kemiringan lebih dari 70 derajat [baca: Korban Longsor Pemalang Kekurangan Makanan].
Bencana longsor juga menimpa Desa Danaraja, Kecamatan Margasari, Tegal, Jawa Tengah. Tiga rumah ambruk dan puluhan lainnya terancam roboh. Menyusul kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Tegal meminta 40 kepala keluarga yang berada di sepanjang Sungai Jembayat mengungsi. Camat Margasari juga berjanji akan membangun <i>bronjong</i> penyangga banjir di sepanjang sungai untuk mengantisipasi longsor susulan.
Sementara itu, sekitar 600 warga korban longsor di Desa Sijeruk, Banjarnegara, Jateng, menolak dipindahkan ke lokasi penampungan sementara yang telah disiapkan pemerintah daerah setempat. Alasannya, lokasi tersebut terlalu dekat dengan lokasi longsor yang terjadi awal Januari ini. Mereka justru memilih tinggal di rumah warga desa lain.
Advertisement
Saat ini, para pengungsi masih bertahan di Gedung Sekolah Dasar Sijeruk. Rencananya, Pemkab Banjarnegara akan memindahkan pengungsi ke penampungan sementara seluas 1,5 hektare. Selama tiga bulan, warga akan tinggal di tempat tersebut sebelum dipindahkan ke lokasi lain di wilayah Desa Sijeruk yang dianggap aman [baca: Disiapkan, Lahan Sementara Korban Longsor].(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.