Sukses

Tanggapan KAI soal Kereta Eksekutif New Generation Bocor sampai Viral Disebut Wahana Air Terjun

Kereta eksekutif New Generation di KA Argo Bromo Anggrek itu terbilang baru.

Liputan6.com, Jakarta - Video kereta eksekutif New Generation diduga bocor viral di media sosial, baru-baru ini. Rekaman tersebut pertama kali dibagikan akun TikTok @abdurahman_1208 pada Senin, 1 April 2024. "Belum lama dirilis udah kek gini aja huu," tulis keterangan unggahan yang dimaksud.

Abdurahman menyebut, kejadian yang disebut warganet "wahana air terjun" tersebut dialaminya saat menumpang KA Argo Bromo Anggrek. Menanggapi itu, VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan kronologi kejadian itu melalui pesan pada Lifestyle Liputan6.com, Sabtu (6/4/2024).

Ia menerangkan, "Kejadian bocor ini terjadi di gerbong kereta restorasi KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasarturi-Gambir keberangkatan Minggu, 31 Maret 2024." Saat itu, Joni menambahkan, kereta yang bocor tersebut langsung diperbaiki petugas teknisi PT INKA yang sedang melakukan pengawalan dan pengawasan di kereta baru tersebut.

"Setelah dilakukan perbaikan, sudah tidak terjadi kebocoran lagi di KA Argo Bromo Anggrek," Joni menyebut, seraya menambahkan bahwa indikasi kebocoran tersebut berasal dari air AC. "KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan PT INKA selaku produsen (kereta) guna menjamin Kereta New Generation tetap andal."

Di kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menyatakan bahwa insiden tersebut telah berhasil ditangani. "Cepat itu (penanganannya)," sebutnya usai menghadiri apel Gelar Pasukan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024, menambahkan bahwa itu hanya kesalahan kecil yang langsung tertangani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Puncak Arus Mudik Lebaran Tahun Ini

Didiek menyebut bahwa peningkatan arus penumpang kereta api jelang Idulfitri sudah mulai terlihat, terutama di Stasiun Gambir Jakarta. Ia menyebut bahwa puncak arus mudik Lebaran 2024 jatuh hari ini, Sabtu (6/4/2024). "(6 April 2024) itu hampir 17 ribu (penumpang kereta). Jadi, puncaknya besok. Kemudian, Senin meningkat lagi jadi 22 ribu," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Karena itu, kami mengimbau agar para penumpang segera melakukan perjalanan. Semoga perjalanan (mudik Lebaran) bisa berjalan lancar." Didiek berkata bahwa KAI menjalankan 8.285 perjalanan selama masa angkutan Lebaran tahun ini, dengan kapasitas untuk kereta api jarak jauh komersil dan PSO (kereta api subsidi) sekitar 4.222.000.

"Kemudian, total termasuk komuter itu sampai tujuh juta lebih," imbuhnya.

Penjualan tiket kereta api sampai Lebaran, ia menginformasikan, sudah di atas 80 persen. Sementara itu, sekitar 64 persen tiket kereta api arus balik telah terjual. "Para penumpang silakan lihat aplikasi akses KAI (untuk menemukan tiket kereta yang diinginkan). Semoga ada. Kalau tidak ada yang direct, nanti akan diberikan opsi koneksi (transit)," ujar Didiek.

3 dari 4 halaman

Resmikan Posko Angkutan Lebaran 2024

Ia juga berkata, berbagai persiapan telah dilakukan KAI, termasuk memeriksa rem. "Infrastruktur maupun sarana sudah kita lakukan (pemeriksaan) bersama DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian). Kami juga lakukan KAIS di Maret dan April (2024), sehingga insya Allah semuanya berjalan lancar," harap Didiek.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa ini merupakan tahun pertama kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, akan melayani arus mudik Lebaran. "Ada 52 perjalanan (kereta Whoosh) per hari dengan kapasitas hingga 31.252 penumpang per hari," ia menyebut.

Ia juga meresmikan posko angkutan Lebaran yang bakal aktif selama 12 hari, yakni 5--16 April 2024. "Dengan estimasi jumlah penumpang mencapai 7,3 juta, tentu ini (operasionalnya) bukanlah hal yang mudah," Tiko mengatakan. "Untuk itu, para peserta posko harus melakukan monitoring dan mengecekan langsung di lapangan untuk menjamin (layanan) berjalan dengan tertib, aman, terendali, dan lancar."

"Kami mau memastikan keselamatan perjalanan kereta api dengan meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan, khususnya pada daerah-daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor, (jalur) ambles, atau di sekitar perintasan sebidang, sehingga dapat meminimalisir risiko yang mungkin timbul di lokasi tersebut," bebernya.

4 dari 4 halaman

Jangan Melebihi Relasi di Tiket

Sebelumnya, PT. KAI telah menegaskan aturan terkait pelanggaran penumpang kereta yang sengaja melebihi relasi pada tiketnya. Bukan semata peringatan, tindakan ini diancam denda mencapai dua kali lipat dari harga tiket yang tertera. Pelanggaran itu juga bisa berujung pada larangan naik kereta api untuk sementara waktu.

Joni menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk menjaga kenyamanan, serta menegakkan tata tertib di dalam kereta api. Melalui pengecekan rutin, pihaknya mengklaim berusaha memastikan setiap pelanggan mematuhi relasi yang tertera di tiket.

Ia mengatakan dalam siaran pers di situs web KAI dikutip Kamis, 4 April 2024, "Sebagai langkah pencegahan atas jenis pelanggaran tersebut, kondektur selalu mengimbau melalui pengeras suara di dalam kereta, serta melakukan pengecekan menggunakan aplikasi Check Seat Passenger."

Penumpang yang kedapatan melebihi relasi akan diinformasikan tentang denda yang harus dibayar secara langsung di kereta. Mereka juga bakal diturunkan di stasiun selanjutnya. Jika pelanggan dengan sengaja melebihi relasi dan tidak mampu membayar di dalam kereta, mereka akan diturunkan di stasiun kesempatan pertama untuk membayar denda di loket stasiun dalam waktu 1x24 jam.

Bagi yang tidak membayar denda dalam waktu yang ditentukan, mereka tidak diperkenankan naik kereta api selama 90 hari kalender, dan bagi yang melakukan pelanggaran lebih dari tiga kali, larangan naik kereta dapat diperpanjang hingga 180 hari kalender. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini