Sukses

Pengakuan Turis Rasakan Gempa Taiwan, Guncangan Terkuat dalam 25 Tahun

Getaran gempa Taiwan bahkan terasa 180 kilometer dari pusat guncangan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis asal Vietnam, Vo Than, bangun pada Rabu pagi (3/4/2024), dan sedang mempersiapkan tasnya untuk jalan-jalan ketika melihat pintu kaca di kamarnya retak. Ia segera bergabung dengan sejumlah tamu untuk melarikan diri dari hotel ketika Taiwan mengeluarkan peringatan luas setelah gempa magnitudo 7,4 mengguncang di dekat kota Hualien.

Than, yang mengunjungi Taipei dengan jarak sekitar 180 kilometer dari pusat gempa, mengatakan bahwa ia merasakan getaran ringan yang intensitasnya berangsur-angsur meningkat pada Rabu pagi, lapor VNExpress, dikutip Rabu (3/4/2024). Pintu kaca di kamar mandi lantai tiga hotelnya banyak retak, namun tidak pecah seluruhnya.

Setelah itu, ia dan semua orang segera keluar dari hotel melalui pintu darurat. "Saya sudah bilang ke pihak hotel untuk pindah kamar demi keamanan, tapi belum diberikan solusi spesifik," ujarnya.

Minh Thuy, yang pergi pada awal minggu ini, mengatakan bahwa ia tinggal di rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 278 km dari pusat gempa Taiwan. Thuy mengatakan, guncangan sudah terjadi sejak Selasa pagi, 2 April 2024, namun baru pada Rabu pagi ia menerima peringatan melalui telepon.

Ia menyebut, orang-orang yang tinggal di Taiwan sudah familiar dengan gempa, sehingga mereka dapat menangani situasi dengan cepat. Turis Vietnam itu sementara membatalkan semua rencana perjalanan ke Hualien hingga situasi kembali aman. Phan Tan Phat, yang telah tinggal di Taiwan selama 12 tahun dan menjalankan perusahaan tur lokal yang berbasis di kota Hsinchu, sekitar 300 km dari pusat gempa, mengatakan bahwa ia merasakan guncangan hebat saat berkendara ke tempat kerja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terowongan Runtuh

Awalnya, Phat mengira mobilnya rusak. Namun, saat melihat lampu lalu lintas bergetar, ia menyadari adanya gempa. Dua jam setelah gempa terkuat di Taiwan dalam 25 tahun terakhir tercatat, guncangan kuat masih melanda kawasan Hsinchu.

Saat ini, semua kereta berkecepatan tinggi di Taiwan ditangguhkan karena "terowongan bawah tanah di kawasan Hualien runtuh," kata Phat. Ia menyebut, saat ini adalah puncak musim turis di Taiwan karena pelanggan yang memesan tur di perusahaannya datang untuk melihat bunga sakura. Perusahaan kini terus memantau situasi.

Pham Anh Vu, direktur pemasaran Perusahaan Media Pariwisata Viet, mengatakan bahwa rombongan wisatawan yang akan kembali ke Vietnam dari Taipei pada Rabu saat ini dalam keadaan aman. Mitra wisata darat Taiwan memberi tahu perusahaan tersebut bahwa destinasi populer, seperti Taipei, Taichung, dan Kaohsiung relatif aman.

Pihak berwenang Taiwan belum mengambil tindakan apapun untuk merekomendasikan penghentian layanan pariwisata. Sementara itu, pusat gempa Hualien bukanlah tujuan populer bagi perusahaan perjalanan karena jalannya kurang nyaman dan hanya melayani beberapa tamu berkebutuhan khusus.

3 dari 4 halaman

Terjebak karena Gempa

Vu mengatakan, perusahaannya dijadwalkan membawa rombongan wisatawan ke Taipei pada Kamis, 4 April 2024, dan kini, ia menunggu pemberitahuan dari pihak berwenang Taiwan. Jika tidak ada peringatan yang diberikan, rombongan akan berangkat seperti biasa.

Sekitar 77 orang terjebak di terowongan Jinwen di utara Kabupaten Hualien setelah gempa melanda Taiwan, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional (NFA) Taiwan. Secara terpisah, 15 orang terjebak di terowongan Dachingshui, juga di utara Kabupaten Hualien, kata NFA, seraya menambahkan bahwa dua warga negara Jerman terjebak di terowongan ketiga.

Setidaknya tujuh orang tewas dalam gempa magnitudo 7,4, lapor CNN. Dilaporkan juga bahwa empat warga negara asing terjebak di berbagai lokasi di negara itu. Dua warga negara Kanada termasuk di antara belasan orang yang terjebak di Ngarai Taroko, sebuah tujuan wisata populer di pusat gempa di Kabupaten Hualien.

Ke-12 orang tersebut sedang menunggu penyelamatan di Jalur Shakadang, sebuah jalan setapak populer di sepanjang perairan biru kehijauan dekat pintu masuk ngarai berdinding marmer yang terkenal itu, kata NFA. Jalan raya rusak parah akibat gempa dan ditutup.

4 dari 4 halaman

Korban Meninggal Dunia

Berkelok-kelok di sepanjang tebing tinggi di atas Samudera Pasifik, Jalan Raya Suhua dikenal sebagai salah satu jalur paling berbahaya, namun juga paling indah, di Taiwan. Ini adalah jalan raya utama yang menghubungkan Hualien dengan bagian utara pulau dan dipenuhi dengan atraksi alam.

Tiga orang yang tewas akibat gempa Taiwan dilaporkan sedang mendaki di Ngarai Taroko. Ketiga orang tersebut tertimpa bebatuan yang berjatuhan saat mendaki Jalur Dekalun di sana. Korban keempat adalah seorang sopir truk yang tertimpa bebatuan di luar terowongan Jalan Raya Suhua.

Bagian jalan di luar terowongan tempat pengemudi tewas telah runtuh, menurut laporan stasiun televisi Taiwan. Sekitar setengah dari bangunan yang rusak berada di Kabupaten Hualien, dekat pusat gempa, menurut pejabat setempat. Empat bangunan di wilayah tersebut sebagian runtuh, kata Hakim Kabupaten Hualien Hsu Chen-wei.

Penghuni tiga bangunan telah dievakuasi dengan aman, sementara operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di Gedung Uranus sembilan lantai, yang miring ke kanan setelah lantai dasar runtuh, kata Hsu. Dua puluh dua orang telah diselamatkan dari Gedung Uranus, dan upaya masih dilakukan untuk menghubungi satu warga yang tersisa, menurut NFA.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini