Sukses

6 Destinasi Wisata Baru di Arab Saudi, Salah Satunya Berlokasi di Tempat yang Dilarang Nabi Muhammad

Arab Saudi gencar membangun sejumlah destinasi wisata untuk menarik pengunjung sebagai sumber devisa baru, lepas dari ketergantungan terhadap minyak bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi tengah gencar membangun sektor pariwisatanya setelah mengesahkan Saudi 2030 Vision pada 2016. Dalam rencana ini, Arab Saudi akan mengembangkan sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, dan pariwisata untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap devisa dari minyak bumi.

Negara kerajaan tersebut terus meluncurkan mega proyek pembangunan kota. Sebut saja, NEOM, Amala, dan The Red Sea Project. Dengan pembangunan kota-kota baru tersebut, Arab Saudi juga meluncurkan destinasi wisata baru yang mencengangkan dan bisa memanjakan mata pengunjung dari seluruh dunia. Apa saja lokasi wisata tersebut? Simak daftarnya di bawah ini.

1. Diriyah

Diriyah merupakan tempat situs Warisan Dunia UNESCO At-Turaif berada. Situs itu bermakna sejarah dan budaya yang sangat penting bagi negara yang kini dipimpin oleh Raja Salman. Itu adalah tempat kelahiran kerajaan dan rumah asli keluarga Kerajaan Al Saud, sekaligus tempat berdirinya negara Saudi pada 1727.

Kini, wilayah Kota Diriyah masuk ke dalam mega proyek Arab Saudi untuk Saudi Vision 2030. Mengutip dari laman CNN, Rabu, 27 Maret 2024, di wilayah ini terdapat lokasi wisata sejarah dan budaya seperti Museum Diriyah, Social Life Museum, Museum Arsitektur Tradisional Saudi, hingga Museum Kuda.

Selain museum, kawasan wisata Diriyah juga menawarkan pusat kuliner Bujairi Terrace yang menghadirkan berbagai restoran berkelas internasional. Terdapat pula sejumlah atraksi khas gurun pasir, seperti safari di tenda dan makan malam di gurun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Khaybar

Diambil dari situs welcomesaudi.com, Khaybar adalah salah satu kota bersejarah Arab Saudi yang terletak 153 km sebelah utara kota Madinah. Kota ini pada awalnya merupakan hunian bagi suku Yahudi Arab.

Kerajaan Saudi telah membangun kota Khaybar baru, di dekat kota lama Khaybar yang akan difungsikan sebagai perumahan dan lokasi wisata. Wisatawan untuk saat ini belum diperkenankan masuk jauh ke dalam kawasan kota lama, namun mereka dapat melihat sisa-sisa reruntuhannya dari kejauhan. 

 

3. Siranna

Salah satu destinasi wisata yang dikembangkan oleh NEOM adalah Siranna. Siranna adalah kawasan kota baru yang dikembangkan di dekat Teluk Aqaba dan menawarkan destinasi ultra mewah berisikan 65 hotel dan 35 resor. Destinasi ini menawarkan pemandangan Laut Merah yang indah. 

Siranna menawarkan wisata laut yang jauh dari kebisingan kota. Tersedia beach club, spa, dan fasilitas kesehatan serta lokasi menunggang kuda yang mewah. Resor ini juga menyediakan wisata kuliner yang beragam, mulai dari kuliner Arab hingga selera internasional.

3 dari 4 halaman

4. Soudah Peaks

Selain wisata dekat pantai, Arab Saudi juga baru membuka destinasi wisata gunung. Dilansir dari arabnews.com, Soudah Peaks, destinasi pegunungan mewah berkelanjutan ini memiliki pemandangan dataran tinggi di atas awan yang menghipnotis. Resor yang hingga saat masih dibangun ini, dicanangkan akan memiliki 940 hotel dan 931 vila. Berdiri di atas ketinggian 3501 mdpl, Soudah Peaks terbagi menjadi beberapa kawasan seperti, Tahlal, Jareen, Sahab, Red Rock, Sabrah, dan Rijal.

Pengunjung berkesempatan untuk menikmati Puncak Soudah dengan aktivitas luar ruangan dengan udara pegunungan yang bersih dan sejuk, mulai dari jalur pegunungan dan jalur hiking hingga paralayang, bersepeda gunung, menunggang kuda, zip-lining, dan banyak lagi. Tidak lupa lapangan golf berada di atas dataran tinggi Soudah yang bersuhu rata-rata 20 C.

 

5. Leyja

Selanjutnya ada Leyja yang terletak pada kawasan dagang bebas NEOM. Dikutip dari situs resmi NEOM, Leyja merupakan kota wisata baru yang terletak di dekat pegunungan dan Teluk Aqaba sepanjang 400 m. Selaras dengan strategi NEOM untuk menetapkan sebagian besar lahan destinasi dan kota sebagai kawasan alam, Leyja memiliki hampir 95 persen kawasan cagar alam di wilayahnya.  

Ada tiga buah kawasan hotel dan resor di Leyja yang dibuat khusus sesuai dengan tujuan wisata pengungjung. Resor pertama dibuat untuk para wisatawan yang senang berpetualang. Lokasinya unik, berada di ceruk antara tebing dan lembah.

Resor kedua, dibangun di jantung wilayah Leyja yang menawarkan pemandangan lembah yang indah. Lalu, yang terakhir ditawarkan bagi mereka yang mencari tempat peristirahatan yang nyaman dan cocok untuk mereka yang ingin kabur dari kesibukan sehari-hari.

 

4 dari 4 halaman

6. Al Ula

Dilansir dari kanal Hot Liputan6.com, Kota Al Ula dikenal sebagai Al Ola juga Dedan. Kota ini berlokasi di sekitar 110 km sebelah barat daya dari Tayma atau 380 km sebelah utara dari Madinah di Arab Saudi bagian utara-barat.

Secara historis, Kota Al Ula terletak di rute Dupa dan merupakan ibu kota kuno Lihyanites (Dedanites). Kota ini juga dikenal sebagai kota yang mempunyai sisa-sisa arkeologi berusia lebih dari 2000 tahun, sehingga orang dari berbagai tempat mengunjungi tempat tersebut untuk berwisata.

Sementara dalam Islam, Kota Al Ula dikenal sebagai kota terlarang yang bahkan dihindari oleh Nabi Muhammad SAW. Kota Al Ula juga menjadi gerbang situs bersejarah Madain Saleh yang merupakan peninggalan peradaban rakyat Nabi Saleh AS bernama kaum Tsamud Al Hijr yang dilaknat karena durhaka kepada Allah SWT.

Dalam Ensiklopedia Islam, kata Tsamud adalah nama dari suatu kaum dan Al Hijr adalah salah satu di antara beberapa kota yang dibangun oleh orang tersebut. Terlepas dari bagaimana sejarah Kota Al Ula dalam agama Islam, kota ini dikenal sebagai kota yang menyimpan banyak peninggalan situs arkeologi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.