Sukses

Masjid Istiqlal Bikin Paket Iktikaf VVIP di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Jemaah Dapat Akomodasi Lebih Nyaman

Paket iktikaf VVIP di 10 hari terakhir Ramadhan ini sudah kali ke-4 ditawarkan Masjid Istiqlal.

Liputan6.com, Jakarta - Bukan lagi kabar baru bahwa Masjid Istiqlal Jakarta telah jadi salah satu destinasi untuk jemaah melakukan iktikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. Demi mengakomodasi kebutuhan jemaah mereka yang bervariasi, masjid peraih penghargaan Green Mosque pertama di dunia itu menginisiasi paket iktikaf, termasuk yang VVIP.

Kepala Bidang Peribadatan Masjid Istiqlal (Plt Ketua Harian BPMI) Buchari Sail Attahiry, mengatakan bahwa ini dulunya tidak diatur secara khusus. "Tapi, setelah melihat tampaknya perlu diorganisasi, kami bikin namanya iktikaf VVIP supaya terkelola dengan baik," katanya di acara weekly press breafing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara hybrid, Senin, 18 Maret 2024.

Ia melanjutkan, VVIP iktikaf sudah berjalan selama empat tahun. "Saat ini, (tetap) ada itikaf yang bebas tanpa mendaftar. Tapi, kalau yang VVIP ini harus daftar dan nantinya kami akan minta data pribadinya (jemaah)," ia menambahkan.

"Nantinya, (selama iktikaf) kami akan perhatikan sekali sahur dan buka puasanya. Kemudian, ada juga agenda-agenda, seperti ceramah-ceramah, termasuk qiyamul lail sebagai yang utama," beber KH. Buchari. "Kami juga berikan tahsin dan kajian."

Pihaknya juga menyediakan ruang khusus laki-laki dan perempuan secara terpisah. Ruangan ini, ia melanjutkan, juga bisa dipakai menaruh barang maupun istirahat sejenak. "Aman, karena ada security yang jaga," ia menjamin.

Ia menyebut bahwa peminat paket iktikaf di Masjid Istiqlal "sangat banyak." "Tahun lalu, kami buka sampai 400 orang, tapi peminatnya itu sampai ribuan," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pilihan Akomodasi Lebih Nyaman

Jamaah VVIP akan mengikuti keseluruhan kegiatan Masjid Istiqlal, ditambah sarana akomodasi yang lebih nyaman. Pasalnya, Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Masjid Istiqlal telah bekerja sama dengan Hotel Borobudur.

Atas kerja sama ini, Director of Marketing Communication Hotel Borobudur Jakarta, Karina Eva Poetry, mengaku sangat bersemangat. "Ditambah bulan ini, kami tepat berulang tahun ke-50. Jadi, Ramadan dan Maret ini istimewa sekali bagi kami," tuturnya di kesempatan yang sama.

Menambah kenyamanan para jemaah, pihaknya menambahkan layanan fasilitas infrastuktur dengan mengaktifkan beberapa pintu-pintu hotel yang tadinya tidak aktif. Ini untuk mempermudah jemaah mengakses jalan menuju Masjid Istiqlal ke hotel maupun sebaiknya. 

"Kami berusaha terus berkomunikasi dengan pihak-pihak sekitar Hotel Borobudur untuk mendukung program-program (relevan), sehingga bisa berdampak positif," ia menambahkan. 

Menimpali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyebut, "Saya mau mengajak hotel-hotel lain yang merupakan anggota PHRI di sekitar Masjid Istiqlal untuk berpartisipasi memfasilitasi akomodasi bagi para jemaah supaya bisa memberi layanan yang terbaik."

 

3 dari 4 halaman

Destinasi Wisata Religi

Menparekraf menyambung, pihaknya akan terus mendorong Majid Istiqlal jadi destinasi wisata religi nomor satu di Indonesia. Kepala Bidang Ria'yah BPMI sekaligus Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan BPMI, Ismail Cawidu mengatakan bahwa secara formal, pihaknya menerima antara lima ribu hingga enam ribu wisatawan dalam sebulan.

"Kami berikan pakaian khusus untuk menutup aurat mereka, seperti jubah, dan itu kami kekurangan sebetulnya," kata dia.

Sementara itu, jemaah yang datang untuk berbuka puasa di Ramadan tahun ini tercatat antara 4.000--5.000 orang pada Senin sampai Kamis. "Lalu, di akhir pekan itu bisa sampai delapan ribu. Mereka tidak hanya dari Jakarta, tapi seluruh Indonesia," sebutnya.

"Jelang 10 hari terakhir (Ramadan), (biasanya) semakin banyak jemaah yang datang dari daerah. Saya kira potensi pariwisatanya luar biasa sekali," ucap Ismail. Narasi ini pun diaminkan Direktur Bisnis Istiqlal Global Fund, Ahsanul Haq.

Ahsanul menjelaskan, potensi Masjid Istiqlal salah satunya datang dari lahannya yang berada di "ring 1" seluas hampir 13 hektare. "Dengan coverage area hanya 40 persen, ruang terbuka tentu sangat besar," kata dia "Itu bisa jadi venue yang mempertemukan semua stakeholders yang sedang beribadah."

 

4 dari 4 halaman

Tetap Bisa Iktikaf Mandiri

Mengakomodasi kebutuhan para jemaah, empat ribu meter persegi dijadikan lapak UMKM. "(Menyusul), ada juga restoran dan coffee shop yang akan diresmikan di pertengahan Ramadan," ucapnya, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga sedang menyiapkan galeri kerajinan.

Kembali ke paket iktikaf VVIP, KH. Buchari mengatakan bahwa ini baru soft launching. "Kami menunggu Imam Besar (Masjid Istiqlal) pulang ke Indonesia untuk melakukan grand opening," ujarnya tanpa menambahkan tanggal pasti agenda tersebut.

"Kami mengajak seluruh warga Muslim di Indonesia, bahkan di luar, karena kenyataannya ada (jemaah) dari Malaysia dan Singapura yang iktikaf di Istiqal, untuk menikmati fasilitas yang ada. Insya Allah program ini sukses, dan akan kami lanjutkan di tahun-tahun mendatang untuk memfasilitasi umat Muslim," kata dia.

Selain itu, jemaah reguler juga tetap bisa mengikuti kegiatan rutin iktikaf di Masjid Istiqlal secara mandiri. Pastikan Anda memeriksa informasi relevan melalui media sosial masjid di bilangan Jakarta Pusat itu.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.