Sukses

Viral Video Wanita Malaysia Lebih Pilih Healing dan Wisata Belanja di Indonesia

Tak hanya membeli pakaian, wanita pemilik akun tersebut juga mengaku healing di Indonesia untuk merasakan suasana yang berbeda dari negaranya. Salah satunya mengunjungi sebuah salon perawatan kecantikan.

Liputan6.com, Jakarta - Pakaian khas Indonesia banyak dilirik dan disukai oleh negara tetangga, Malaysia. Beberapa karya desainer Indonesia juga menjual karya-karyanya di Malaysia. Menjelang bulan puasa dan lebaran, sejumlah warga Malaysia bahkan datang ke Jakarta untuk mencari pakaian Indonesia yang terkenal cantik dan unik seperti kebaya, gamis, hingga batik.

Informasi itu diketahui dari unggahan vieo di akun TikTok @nurintashaaa yang merupakan warga Malaysia. Menurut pemilik akun, banyak wanita Malaysia sengaja datang ke Indonesia dan mengunjungi pusat perbelanjaan di sekitar Jakarta.

Ada berbagai macam baju khas Indonesia yang menarik perhatian wanita berhijab tersenbut. Tak hanya membeli pakaian, wanita pemilik akun tersebut juga mengaku healing di Indonesia untuk merasakan suasana yang berbeda dari negaranya. Salah satunya mengunjungi sebuah salon kecantikan.

Wanita ini juga berwisata kuliner dengan menyantap makanan khas Indonesia yang memiliki banyak rasa. Ia sempat mencoba beberapa menu seperti ayam cabe ijo, ayam goreng cepat saji, dan mi instan.

Dalam keterangan, pemilik akun tersebut menjelaskan alasannya beralih membeli baju di Indonesia dibandingkan dengan di Malaysia. "Baju raya disana (Indonesia) sangat murah dan cantik, tolong lihat video ini sampai habis karena ada baju hari raya yang sangat cantik,” tulisnya dalam unggahan yang viral pada 24 Februari 2024.

Salah satu pusat perbelanjaan yang dikunjungi adalah Mal Thamrin City di kawasan Jakarta Pusat. Di mal itu banyak dijual pakaian muslim atau modest wear dengan harga terjangkau.

Sontak saja, unggahan tersebut ramai dikomentari oleh warganet Indonesia. Banyak yang merasa heran dengan kedatangan warga Malaysia yang ingin membeli baju di negara lain dibandingkan di negara sendiri. Uniknya, beberapa warganet malah ingin belanja ke Malaysia saat ini. Mereka penasaran ingin memakai baju kurung khas Malaysia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wisatawan Malaysia Belanja di Jakarta dan Bandung

"Ini gimana konsepnya aku malah pingin baju kurung Malay," komentar seorang warganet.

"Lebaran tahun ini pengen punya baju lebaran ala-ala Melayu, yang pake sarung di atas lutut," sahut warganet yang lain.

"Gue malah pengen baju kurungnya yang ada disono buat lebaran,” ujar warganet lainnya.

"Ini trend apalagi.... Orang Malay hilingnya ke Jakarta 😂😂😂😂," sahut warganet lainnya.

Pada saat Ramadan, Pasar Tanah Abang tidak hanya diserbu masyarakat Indonesia untuk membeli pakaian kebutuhan Idul Fitri. Warga negara lain rupanya ikut datang ke pasar grosir terbesar di Asia Tenggara tersebut untuk berbelanja.

Ketua Koperasi Pedagang Tanah Abang, Yasril Umar mengatakan, untuk pembeli dalam negeri, selain dari Jawa, banyak juga masyarakat atau pembeli dari luar Jawa yang berbelanja baju-baju Lebaran di pasar tersebut.

"Pembeli dari seluruh Indonesia. Banyak dari luar Jawa seperti Makassar, Samarinda, Medan, Banjarmasin," ujar dia saat berbincang dengan tim Bisnis Liputan6.com di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019. Meski begitu, ada juga pembeli asal negara lain yang juga berbelanja pakaian di Pasar Tanah Abang, salah satunya asal Malaysia.

Namun biasanya, sebelum ke Pasar Tanah Abang, pembeli tersebut juga berbelanja di Bandung, Jawa Barat. "Dari Malaysia juga ada. Kalau mereka kebanyakan belanjanya ke Bandung dulu, yaitu di Pasar Baru, baru ke Tanah Abang," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Busana Muslim Selama Ramadan dan Jelang Lebaran

Yasril mengungkapkan, selama Ramadan dan menjelang Lebaran, biasanya produk busana muslim dan peralatan sholat yang banyak diburu oleh para pembeli. "Selama Ramadan yang banyak itu busana muslim, peralatan solat, mungkin ditambah dengan kurma dan lain-lain. Juga ada pakaian-pakaian anak dan dewasa.‎ Tapi yang terbesar busana muslim," jelas dia.

Yasril menyatakan, saat Ramadan, Pasar Tanah Abang biasanya buka hingga hari terakhir Ramadan atau H-1 Lebaran. Kemudian pasar tersebut akan tutup selama seminggu setelah Lebaran.

"Biasanya hari terakhir Ramadan, jelang Idul Fitri masih buka tetapi hanya setengah hari. Kemudian setelah Idul Fitri, libur selama seminggu karena karyawan toko pulang kampung," pungkasnya.

Beberapa pasar tradisional dan pusat perbelanjaan mengalami lonjakan pengunjung mendekati hari raya Idul Fitri. Salah satu yang sempat membuat heboh adalah Pasar Tanah Abang dan Thamrin City.Transformasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke platform digital tidak membuat masyarakat mengurungkan niat untuk berbelanja langsung ke pasar membeli kebutuhan Hari Raya Idul Fitri.

4 dari 4 halaman

Membludaknya Pengunjung Pasar Tanah Abang

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun pada 5 Mei 2021, menjelaskan, membludaknya Pasar Tanah Abang ini tidak terlepas dari naluri harfiah masyarakat Indonesia yang senang bersosialisasi. Terlebih pada 2020 lalu masyarakat terpaksa membatasi mobilitas untuk terhindar dari paparan virus corona.

"Itu sifat manusia sosial. Ini harkat hidup orang hidup yang senang berinteraksi. Orang-orang juga sudah bosan di rumah jadi mereka keluar rumah sekarang," kata Ikhsan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu, 5 Mei 2021.

Berbelanja langsung memiliki banyak keuntungan ketimbang membeli lewat platform digital. Sebab, masyarakat bisa memilih langsung barang yang diinginkan. Hal yang masih sulit dilakukan banyak orang saat bertransaksi jual beli di e-commerce.

"Kalau beli langsung bisa pilih langsung, lebih banyak daripada belanja online," kata dia.

Umumnya sat proses jual beli secara fisik, memungkina pembeli melakukan tawar-menawar harga barang dengan penjual. Interaksi sosial ini yang telah mengakar di masyarakat sehingga memilih datang langsung ke pasar. "Bisa tawar menawar harga, kalau di medsos (media sosial) ini kan enggak bisa ditawar," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.