Sukses

Promosi Hanbok Korea, Wajah Suzy Bakal Nampang di Times Square New York

Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan bekerja sama dengan Yayasan Kerajinan Tangan dan Desain Korea (KCDF) akan menampilkan video spesial hanbok yang menampilkan sosok Suzy di billboard digital Times Square yang ikonis.

Liputan6.com, Jakarta - Diplomasi budaya Korea tak ada matinya. Memanfaatkan kepopuleran K-pop dan drama Korea, mereka gencar mempromosikan beragam aspek tradisi ke luar negeri. Yang terbaru adalah rencana menampilkan wajah Bae Suzy di pusat kota New York pada Natal 2023.

Mengutip Korea Times, Rabu (20/12/2023), Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan bekerja sama dengan Yayasan Kerajinan Tangan dan Desain Korea (KCDF) untuk menampilkan video spesial hanbok yang menampilkan wajah Suzy di billboard digital Times Square. Video yang mempromosikan pakaian tradisional Korea dan hallyu itu akan ditayangkan pada 24 dan 25 Desember 2023.

Video tersebut tepatnya akan ditayangkan mulai pukul 6 pagi pada 24 Desember 2023 hingga pukul 2 pagi keeseokan harinya. Waktu tersebut dipilih karena jadi waktu tersibuk di area tersebut. Diharapkan video itu dapat memikat orang yang lalu-lalang lewat tampilan keanggunan dan keserbagunaan hanbok. Setelah debut di Times Square, video itu akan diputarkan di saluran YouTube KCDF pada 26 Desember 2023.

Kampanye itu merupakan bagian dari proyek perencanaan dan pengembangan konten kolaboratif terkait hallyu tahun 2023, yang bertujuan menampilkan pesona hanbok pada khalayak lokal dan global. Pihak kementerian bekerja sama dengan enam usaha kecil dan menengah (UKM) Korea yang mengkhususkan diri pada produksi hanbok.

Keenam UKM itu adalah Songhwa by Jeong, OUWR, Yuhyunhwa Hanbok, Tchai Kim, Happly, dan Hanbokmoon yang dipilih melalui kontes publik. Para desainer memadukan elemen hanbok tradisional dengan desain kontemporer, mengambil inspirasi dari gaya unik dan karisma Suzy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Promosi Hanbok Tahun 2024

Selain diputarkan di YouTube, sejumlah potret Suzy yang mengenakan hanbok juga akan tampil di sampul majalah Elle Korea edisi Januari 2024. Penyebarannya mencakup 12 foto Suzy dalam berbagai hanbok berdesain baru yang menonjolkan keanggunan dan daya tarik kontemporer busana tersebut, di samping kehadiran Suzy yang memesona.

Desain hanbok yang dikembangkan untuk proyek ini akan dipamerkan di situs web Hanbok Wave mulai 26 Desember 2023. Desain ini juga akan ditampilkan dalam pameran dan peragaan busana terkait hanbok pada tahun depan, termasuk Festival Newtro pada Februari dan Pekan Budaya Hanbok pada Oktober 2024.

Jung Hyang Mi, direktur Biro Kebijakan Kebudayaan di kementerian, menyatakan harapan besar atas inisiatif ini. "Dengan memperkenalkan hanbok, yang menambah pesona selebriti hallyu pada keindahan unik hanbok, kami berharap dapat mempromosikan hanbok di dalam dan luar negeri dan sekali lagi menegaskan keindahan hanbok," kata Jung dalam siaran pers.

"Kami akan terus berupaya mengembangkan industri hanbok dan menyebarkan budaya hanbok dengan mendukung pengembangan berbagai produk oleh UKM."

3 dari 4 halaman

Debat Sengit Hanfu dan Hanbok

Promosi hanbok Korea tak lepas dari kontroversi. Pangkalnya adalah saling klaim antara China dan Korea terkait busana tradisional tersebut. Ketegangan dimulai dari unggahan di Weibo memperlihatkan aktor Tiongkok, Xu Kai, memakai busana tradisional. Tampilannya disebut-sebut menyerupai hanbok Korea. Kritik terhadap kostum drama Royal Feast itu pun tak bisa lagi hindari.

Melansir South China Morning Post, 7 November 2020, sebagai tanggapan, produser drama Yu Zheng mengunggah ulang foto tersebut dan berkata, "Ini jelas hanfu dari Dinasti Ming, dan itu tak dapat digambarkan sebagai hanbok hanya karena diadopsi di Goryeo, yang merupakan pengikut keadaan Dinasti Ming."  

Goryeo adalah Kerajaan Korea yang didirikan pada 918 yang jadi Kerajaan Joseon pada 1392. Sedangkan, hanfu adalah sebutan tradisional Tionghoa di masa dinasti feodal yang diperintah orang Han, kelompok etnis terpadat di Tiongkok.

Dinasti Ming, yang didirikan Zhu Yuanzhang, seorang Tionghoa Han, memerintah Tiongkok dari 1368 hingga 1644. Saat menerima banyak komentar bernada menyetujui dari pihak Tiongkok, sindiran justru ditujukan pada produser dan orang-orang Tiongkok dilaporkan membanjiri forum thegogo Korea Selatan, mengatakan bahwa klaim Yu tak berdasar. Di Twitter, pengguna Korea juga membuat tagar seperti #hanbok_isnot_hanfu.

 

4 dari 4 halaman

Klaim Sengit Terus Berlanjut

Perdebatan orisinalitas hanbok dan hanfu kembali berlanjut pada Februari 2021 setelah aktris Kim So Hyun mengunggah potret mengenakan busana tradisional di akun Instagram-nya, juga saat Imlek. Sejumlah warganet yang diyakini berasal dari Tiongkok menulis komentar mereka terkait busana So Hyun.

"Terima kasih karena telah mengenakan hanfu China. Dan saya melihat betapa Korea mencintai budaya China sehingga terus mengenakan hanfu China kami. Terima kasih," tulis salah satu warganet, lapor WWD.

Komentar serupa memancing kekesalan dari warganet Korea Selatan. Aksi berbalas komentar pun berlangsung sengit. Perang klaim itu juga menyeret majalah Vogue yang mengunggah empat foto model Tiongkok yang diklaim mengenakan hanfu untuk menandai perayaan Tahun Baru Imlek 2022.

Publikasi asal Amerika Serikat itu menulis, "Popularitasnya yang meningkat di media sosial, Hanfu, yang didefinisikan sebagai jenis pakaian dari era mana pun ketika Han China berkuasa, dipandang sebagai bentuk autentik busana bersejarah."

"Di Weibo, #Hanfu telah dilihat lebih dari 4,89 miliar hingga saat ini, sementara di TikTok di China (Douyin), video Hanfu telah dilihat lebih dari 47,7 miliar kali. Saat ini, gerakan tersebut dipimpin anak muda di Tiongkok yang sadar mode, dan jumlah penggemar Hanfu hampir dua kali lipat. dari 3,56 juta pada 2019 jadi lebih dari enam juta pada 2020," sambungnya. Klaim itu dikecam warganet Korea, lapor Koreaboo, Jumat, 4 Februari 2022.

 

  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.