Sukses

BPOM Ingatkan 2 Hal Penting Sebelum Beli Es Teh Manis yang Laris Saat Cuaca Panas

Minuman dingin, seperti es teh manis, memang bisa menyegarkan tubuh saat cuaca panas. Namun jika tidak dikontrol, konsumsinya bisa membahayakan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca panas masih melanda sebagian wilayah Indonesia, membuat kita jadi mudah haus. Minuman dingin, seperti es teh manis, kerap jadi pilihan saat cuaca panas, karena memang bisa menyegarkan tubuh.

Namun, Anda perlu memperhatikan beberapa hal sebelum meminum minuman segar yang satu ini. Sebab, jika tidak dikontrol, konsumsinya bisa membahayakan kesehatan. Sayang, tidak banyak orang menyadari bahaya yang mengintai di balik kebiasaan ini.

Mengonsumsi es teh manis saat cuaca panas, atau tidak, bahkan sudah jadi kebiasaan sebagian orang. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya penjual es teh manis di pinggir jalan. Apalagi, minuman ini biasanya ditawarkan dengan harga murah meriah.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pun mengungkap bahwa minum es teh manis yang dijajakan di pinggir jalan tengah jadi tren di kalangan masyarakat. Namun, pihaknya mengingatkan efek samping dari konsumsi minuman dengan rasa manis ini.

"Sekarang minum es teh manis yang dijajakan di pinggir jalan sedang tren di masyarakat. Es teh manis bisa menjadi solusi menyegarkan tubun di cuaca yang panas seperti sekarang ini,” tulis BPOM dikutip dari akun Instagram-nya pada 15 Oktober 2023.

Menurut BPOM, ada dua hal yang harus diperhatikan sebelum membeli es teh manis agar tidak membahayakan kesehatan. Pertama, catat faktor kebersihan dan sanitasi dengan menghindari membeli es teh manis jika menemukan gerai atau kios yang jorok.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Carilah Penjual Es Teh Manis yang Bersih

"Misalnya gerainya banyak lalat dan dekat dengan tempat pembuangan sampah. Wadah untuk menyimpan es batu tidak bersih,” jelasnya. "Es batu diambil langsung tanpa menggunakan alat bantu. Misalnya sarung tangan, sendok, atau penjepit es batu."

Jadi,, carilah penjual es teh manis yang bersih dan higienis agar tidak kena penyakit, seperti batuk dan pilek. Kedua, ketahui kebutuhan gula harian. Anjuran konsumsi gula maksimal 50 gram per hari per orang. Konsumsi gula melebihi anjuran dapat berisiko menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2. 

Sebanyak 95 persen kasus diabetes adalah diabetes melitus tipe 2. Secara umum, diabetes dapat menyerang semua orang di segala umur, termasuk anak-anak. Namun, diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada umur dewasa dan lanjut usia, karena usia ini rentan penurunan kinerja organ tubuh yang tidak diimbangi pola hidup yang baik. 

Minuman-minuman manis, seperti es teh manis, mengandung banyak gula yang kurang baik bagi kesehatan. Terkait hal ini, ahli gizi komunitas Tan Shot Yen memberi tanggapan.

3 dari 4 halaman

Konsumsi Gula Harian

Menurut Tan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan pedoman terkait konsumsi gula harian. Anjuran konsumsi gula setiap orang dalam satu hari adalah 10 persen dari total energi 200 kkal. Ini setara dengan gula empat sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari, sebagaimana telah disinggung.

Sedangkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan standar konsumsi gula per hari kurang dari 10 persen dari total energi pada orang dewasa dan anak-anak. Konsumsi gula 25 gram atau enam sendok teh per hari bisa memberi manfaat lebih baik ketimbang konsumsi lebih dari itu.

"Pemerintah kita masih jauh lebih 'toleran' dibanding WHO. Lihat perbandingan batas konsumsi gula jika ingin terbebas dari masalah di kemudian hari," kata Tan pada Health Liputan6.com per 26 September 2022.

"Gula tidak selalu bentuknya gula pasir. Sebab, kecap Anda, puding, makanan kemasan juga bergula," dia menambahkan.

Tan juga menyinggung bahwa gula rafinasi atau yang berasal dari karbo simpleks adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan tubuh manusia. Maka itu, tidak ada Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi gula.

4 dari 4 halaman

Gula yang Tidak Dibutuhkan Manusia

Dalam berbagai label komposisi suatu pangan kemasan, ada kolom "gula" yang ditulis dalam gram. Namun, di sebelahnya tidak ada patokan AKG.  Dalam kolom label pangan biasanya juga menyertakan keterangan vitamin, mineral, dan zat gizi lain.

Berbeda dengan gula tambahan, zat-zat gizi itu memiliki AKG. Alasan perbedaan ini juga dijelaskan Tan. Menurutnya, hal ini karena gula rafinasi adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan manusia.

"Sadar enggak kenapa gula tidak ada AKG-nya? Karena gula (rafinasi) adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan manusia. Manusia butuh karbohidrat yang oleh tubuh dipecah dan diurai otomatis jadi gula darah," katanya.

Gula sendiri didefinisikan sebagai:

- Bagian dari karbohidrat sederhana atau kompleks.

- Diserap usus dengan kecepatan yang berbeda.

- Karbohidrat kompleks dengan serat lebih banyak lebih lambat dicerna jadi gula darah.

- Diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk gula darah.

- Digunakan tubuh untuk menghasilkan tenaga dan kerja organ termasuk otak.

- Jika tidak dipakai langsung jadi tenaga, oleh hormon insulin disimpan dalam hati, otot, dan lemak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.