Sukses

Asyiknya Nongkrong di Stroom Coffe, Kafe Bertema Listrik di Gedung Cagar Budaya PLN

Stroom Coffee menawarkan sensasi meneguk kopi di gedung PLN yang juga merupakan sebuah cagar budaya. Kafe ini mengusung tema konsep listrik yang sesuai dengan lokasi cafe tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Tak jauh dari Stasiun Gambir Jakarta, Stroom Coffee dibuka untuk umum dengan menawarkan pengalaman ngopi berbeda. Kafe yang mengusung tema listrik itu menawarkan sensasi nongkrong asyik di dalam bangunan cagar budaya di Jakarta.

Cagar budaya dimaksud adalah gedung Indische Gas Maatschaapij. Bangunan yang didirikan pada 1897 itu dulunya merupakan kantor perusahaan listrik milik Belanda. Pada 27 Oktober 1945, setelah Indonesia merdeka, gedung tersebut beralih fungsi menjadi kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Bangunan tersebut terlihat mencolok dengan gaya arsitektur ala Indische Empire, berbeda dari deretan bangunan kantor yang berkonsep modern. Lokasinya berada di Kawasan Perkantoran PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Gambir, Jakarta Pusat.

Muhammad Ridhwan Tri Cahyo, supervisor Stroom Coffee, menerangkan bahwa kafe tersebut dibuka setelah melihat potensi dari gedung yang pada saat itu tidak dimanfaatkan dengan maksimal. "Sebelumnya gedung tua ini pernah sempat tidak dioperasikan, hanya untuk pengarsipan berkas-berkas dari PLN saja," jelasnya Ridhwan kepada Liputan6.com, Minggu, 1 Oktober 2023, di Stroom Coffee, Gambir, Jakarta Pusat. 

Ia pun mengusulkan ide tersebut kepada PLN pada 2019. Pengajuan tersebut disetujui bersamaan dengan peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Jakarta, untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik pada 27 Oktober 2019, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional.

Nama kafe dipilih sesuai dengan konsep yang diusung kafe, yakni listrik. Dalam pengoperasiannya, kafe tersebut juga menggunakan energi yang seluruhnya bersumber dari energi listrik. Kafe tersebut mampu menampung 100 orang. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menu Makanan dan Minuman Favorit

"Kita juga dianjurkan dalam seluruh pengoperasian kafe menggunakan energi listrik, seperti untuk memasak kita menggunakan kompor listrik, harapannya dengan penggunaan energi yang berasal dari listrik dapat menurunkan emisi, yang juga sesuai dengan tujuan dari PLN," jelas Ridhwan. 

Ridhwan juga mengatakan bahwa kafe tersebut turut mempromosikan penggunaan kendaraan listrik. Kafe itu seringkali dijadikan sebagai titik kumpul oleh komunitas pemilik kendaraan listrik.

Tentu, pihaknya tak hanya mengandalkan konsep dan bangunan unik untuk menarik pengunjung. Ada menu andalan yang jadi favorit pengunjung kafe, yakni Stroom Coffee. Itu adalah kopi gula aren dengan racikan khas kafe. Tersedia pula menu non-kopi yang sering dipesan, yakni Chocolate Volta.

"Kebanyakan pelanggan yang datang itu adalah karyawan yang perlu dilayani cepat. Karena itu waktu penyiapannya harus singkat," ujarnya.

Sementara untuk makanan, Ridhwan menjelaskan bahwa menu yang ditawarkan berfokus pada makanan tradisional. Menu yang paling sering dipesan pelanggannya adalah Nasi Goreng Spesial. Menu tersebut menggunakan rempah-rempah khas yang akan mengingatkan para pengunjung akan cita rasa kampung halaman. Sementara, camilannya adalah singkong bakar, singkong goreng, dan pisang goreng.

3 dari 4 halaman

Biji Kopi Nusantara

Ridhwan menjelaskan kafe tersebut menggunakan biji kopi dari Nusantara. "Untuk segala sesuatu tentang kopi, kita menggunakan kopi-kopi lokal, tidak perlu menggunakan kopi internasional," ujarnya.

Ia mengungkapkan pihaknya menggunakan biji kopi Bajawa dan Gayo untuk jenis kopi arabika. Sementara, kopi robusta yang digunakan adalah biji kopi lampung. Kopi robusta dimanfaatkan sebagai bahan base espresso, yang kemudian digabungkan dengan kopi-kopi lain. Sedangkan untuk menu kopi single origin yang merupakan 100 persen kopi arabica tanpa campuran, ia menggunakan biji kopi Kintamani, Gayo, dan Bajawa. 

Tidak hanya disukai oleh pengunjung lokal, Ridhwan menjelaskan bahwa kopi nusantara tersebut juga disukai oleh para wisatawan asing. Saat ada yang memesan, ia juga akan menceritakan asal dari kopi tersebut.

"Kopi lokal memang memiliki cita rasa yang lebih kuat dan lebih pahit dibandingkan dengan yang lain. Namun, kita bisa menjelaskan kepada pengunjung internasional bahwa kopi lokal memang memiliki ciri khas seperti ini," tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Bisa Jadi Tempat Prewedding

Selain biji kopi terpilih, Stroom Coffee juga menjaga kualitas layanan dengan melakukan berbagai perawatan dari mesin kopi hingga peralatan dapur. Mesin kopi secara rutin diperiksa setiap tiga bulan sekali. Bila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kerusakan, suku cadangnya akan diganti. Sementara, peralatan dapur dan kulkas akan diperiksa setiap satu bulan sekali.

Karena bangunan yang estetis, kafe tersebut kerap dijadikan untuk tempat foto prewedding dan buku tahunan sekolah. Untuk yang berminat dengan layanan tersebut, Ridhwan menjelaskan bahwa kafe hanya bisa disewa pada akhir pekan. Biayanya berkisar antara Rp2,5 juta–Rp3 juta rupiah tergantung lama dari sesi pemotretan.

Ke depan, Stroom Coffee berencana untuk membuka cabang di kota-kota lain di Indonesia. "Jadi setiap ada SPKLU, rencananya akan juga dibuka Stroom Coffee, sehingga saat ada yang mengisi daya kendaraan listrik, bisa menunggu di kafe kami," jelas Ridhwan

Bagi yang berminat untuk berkunjung, Stroom Coffee buka setiap hari. Kafe dibuka mulai dari pukul 9 pagi hingga 9 malam pada hari kerja dan dari pukul 8 pagi sampai 9 malam di akhir pekan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.