Sukses

Gaya Naomi Campbell di Fashion Show Coperni di Paris Fashion Week, Pakai Aksesori AI

Naomi Campbell tampil sensasional saat tampil di fashion show Coperni Womenswear Spring/Summer 2024 saat Paris Fashion Week pada Jumat, 29 September 2023. Supermodel berusia 53 tahun itu mengenakan setelan garis-garis abu-abu.

Liputan6.com, Jakarta - Naomi Campbell tampil sensasional saat tampil di fashion show Coperni Womenswear Spring/Summer 2024 saat Paris Fashion Week pada Jumat, 29 September 2023. Supermodel berusia 53 tahun itu mengenakan setelan garis-garis abu-abu.

Dikutip dari Daily Mail, Minggu, 1 Oktober 2023, model asal Inggris itu blus hijau pastel dengan garis leher menjuntai ke pinggang. Atasan yang dikenakan pemilik nama lengkap Naomi Elaine Campbell itu lantas dipadukan dengan jaket terbuka

Ruffles longgar terlihat di bagian depan atas Naomi, sementara lengannya lebih panjang dari panjang blazernya. Ia mengenakan atasan putih di bawah blus untuk dipadukan dengan sepatu putih bersudut yang melengkapi penampilannya.

Hal lain yang mencuri atensi dari gayanya adalah penggunaan aksesori yang diletakkan di bagian dada kiri setelannya. Dikutip dari Decrypt, ketika perdebatan mengenai risiko dan manfaat AI terus berkecamuk, desainer Coperni Sébastien Meyer dan Arnaud Vaillant turut menyertakan AI dengan pernyataan fesyen.

Ketika Naomi Campbell berjalan di peragaan busana Paris Fashion Week pada hari Jumat, ia mengenakan Humane AI Pin. Pilihan tampilan lainnya mengikuti, dengan model lain juga memakai panel teknologi khas.

Menurut catatan acara, Campbell adalah orang pertama di luar perusahaan Humane yang memakai perangkat tersebut di depan umum. Mereka juga mengungkapkan bahwa pin tersebut akan diungkap sepenuhnya pada 9 November 2023 mendatang. Catatan tersebut menggambarkan pin sebagai perangkat mandiri tanpa layar dan platform perangkat lunak yang dibangun dari awal untuk AI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aksesori AI

Aksesori itu juga disebut sebagai perangkat yang dapat dikenakan menggunakan serangkaian sensor yang memungkinkan interaksi komputasi alami dan intuitif, dan dirancang untuk menyatu dengan mulus ke dalam kehidupan sehari-hari pengguna. Mereka menjelaskan bahwa perangkat tersebut memiliki fitur pengenalan optik bertenaga AI dan layar yang diproyeksikan laser dan tidak memerlukan ponsel pintar untuk dapat beroperasi. Mereka juga menekankan bahwa perangkat yang dapat dikenakan tidak memiliki kata untuk diaktifkan, juga tidak selalu mendengarkan Anda.

Menurut pernyataan salah satu pendiri Humane, Imran Chaudhri (mantan desainer Apple) dan Bethany Bongiorno, "Hubungan kita dengan teknologi berubah secara drastis, menjadi lebih personal seiring dengan berubahnya perangkat kita menjadi perpanjangan dari tubuh, pikiran, dan hati kita."

Meyer dan Vaillant dari Coperni menambahkan bahwa Pin AI selaras dengan visi mereka tentang fesyen yang berpikiran maju. Visi tersebut disebut bahwa desain, kreativitas, dan teknologi dapat menjadi pendorong besar dan kekuatan budaya untuk perubahan yang dianggap sebagai bagian integral dari DNA merek tersebut.

3 dari 4 halaman

Penampilan Naomi Campbell

Naomi dengan percaya diri berjalan di atas catwalk sementara para tamu fashion show menyaksikannya. Hal ini terjadi setelah Naomi mengakui bahwa masalah narkoba dan alkohol yang ia alami sebelumnya muncul sebagai cara untuk mengatasi kesedihan akibat masalah penelantaran anaknya, serta kematian teman dekatnya Gianni Versace, yang ditembak mati pada 1997.

Ia buka-bukaan di serial dokumenter Apple TV+ baru The Supermodels. "Kesedihan telah menjadi hal yang sangat aneh dalam hidup saya karena tidak selalu (terlihat). Saya terkejut dan panik ketika hal itu benar-benar terjadi, dan kemudian ketika saya putus asa. Tapi saya menyimpan kesedihan itu di dalam, saya hanya mengatasinya," ungkapnya.

Tentang kematian Gianni, dia menambahkan, "Azzedine Alaïa adalah ayah saya. Bersama dia, saya belajar tentang keluarga terpilih. Hal yang sama juga terjadi pada Gianni Versace. Dia sangat sensitif dalam merasakanku, seperti, dia mendorongku. Bagaimana saya bisa mendorong saya untuk keluar dan melangkah lebih jauh ketika saya tidak berpikir saya mempunyai kemampuan untuk melakukannya."

4 dari 4 halaman

Curahan Hati Naomi

Naomi melanjutkan, "Jadi, ketika dia meninggal, kesedihan saya menjadi sangat buruk. Ketika saya mulai menggunakan, salah satu hal yang saya coba tutupi adalah kesedihan. Kecanduan itu… itu hal yang buruk. Anda berpikir, 'Oh, itu akan menyembuhkan luka itu'. Tidak. Hal ini dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang sangat besar. Saya menjadi sangat marah."

"Ketika kamu mencoba menutupi sesuatu, termauk perasaanmu... Kamu berbicara tentang pengabaian. Saya mencoba menutupinya dengan sesuatu. Saya bunuh diri. Itu sangat menyakitkan," curhatnya lagi.

Naomi pergi ke rehabilitasi pada 1999 setelah pingsan saat pemotretan. Ia mengakui mengerikan untuk menghadapi masalahnya.

Dikatakannya, "Atas kesalahan saya, saya selalu mengakuinya. Saya memilih untuk pergi ke rehabilitasi. Itu adalah salah satu hal terbaik dan satu-satunya yang bisa saya lakukan untuk diri saya sendiri saat itu. Menakutkan untuk mengambil cermin dan melihat ke cermin. Ini menakutkan, dan saya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengatasinya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.