Sukses

Dispar Bali Usut Kasus Dugaan Pemandu Wisata Diam-diam Rekam Wanita Berganti Pakaian Usai Jalani Melukat

Menparekraf Sandiaga Uno meminta Dispar Bali mengusut tuntas peristiwa seorang wanita diduga direkam secara diam-diam saat sedang berganti pakaian setelah menjalani ritual Melukat.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita mengalami kejadian tidak mengenakkan saat menjalani tradisi melukat di Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali. Ia mengaku direkam saat ganti pakaian setelah melakukan ritual mensucikan diri tersebut.

Ia mengungkapkan, pelecehan seksual itu terjadi di Blok B area ganti pakaian khusus perempuan, Sabtu, 2 September 2023 lalu. Pengalaman pahit tersebut dibagikan wanita bernama Ninda lewat akun TikTok @nindameilinda pada 2 September 2023.

Ninda pun menyarankan wanita lainnya agar berhati-hati saat melukat di daerah tersebut maupun di daerah lainnya di Bali. "Guys kalo kalian ganti baju habis melukat terutama cewek tolong liat sekitar ya sebelum ganti pakaian," tulisnya dalam unggahannya.

Merespons hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meminta Dinas Pariwisata atau Dispar Bali mengusut tuntas peristiwa ini. "Kalau memang benar kejadianya, mestinya yang mengambil gambar itu mendapat sanksi," ucap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno, Senin, 11 September 2023.

Setiap pengunjung wajib menaati aturan yang ditetapkan saat melukat di Pura. Untuk itu, kata Sandiaga, ganti baju merupakan privasi seseorang yang harus dihargai.

"Kalau ada orang ganti pakaian terus direkam dengan video itu enggak benar menurut saya. Jangankan di tempat umum, di rumah, di kantor, di mana-mana, kalau orang lagi ganti pakaian, ya, jangan divideoin, itu super ngawur," kata pria yang biasa disapa Sandi ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Dispar Bali

Dalam kesempatan yang sama, Kasubid Pemasaran Dinas Pariwisata atau Dispar Bali I Ketut Yadnya yang hadir secara online mengatakan sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Ia mengimbau agar masyarakat langsung melapor ke kantor polisi jika ada tindak kejahatan dalam sektor wisata.

Menurut Ketut Yadnya, pihaknya sudah diingatkan oleh pihak kepolisian bahwa, banyak masyarakat lebih memilih memviralkan sebuah kejadian yang melanggar hukum ke media sosial daripada melaporkan. Jika tidak dilaporkan, kepolisian tidak bisa mengambil tindakan

"Akan kami tindaklanjutin kasus ini dan kami sudah laporkan ke satgas, karena di satgas ada Polda Bali kalau memang itu benar nanti akan ditelusuri," jelas Ketut Yadnya.

Menurut Ketut Yadnya, area ganti pakaian di kawasan Tirta Empul bersifat tradisional dan tersembunyi. Di area itu juga tidak ada ditempatkan CCTV sehingga mustahil pelakunya diduga seorang pemandu wisata.

"Tempat ganti baju di Tirta Empul itu memang tidak seperti kita lihat seperti di kolam renang karena kondisinya tradisional sekali tapi tempat berganti pakaiannya cukup tersembunyi dan setahu saya di sana enggak ada CCTV di tempat berganti pakaian," terangnya.

 

3 dari 4 halaman

Temui Pelaku Usai Jalani Melukat

Saat kejadian tidak menyenangkan itu, Ninda mengaku memberanikan diri untuk meminta rekaman CCTV kepada petugas keamanan setempat. Yang mengejutkan dirinya, ciri-ciri pelaku merupakan seorang guide atau pemandu. Ninda menyebut, pelakunya adalah seorang pria dengan rambut ikat dan gondrong serta perawakannya kurus.

Usai mengetahui pelaku, Ninda lantas mendatangi dan melabrak pelaku. Namun pemandu tersebut tidak mengaku dengan perbuatannya terhadap Ninda. "Di tempat kejadian sempet marahin bapak ini tapi gak ngaku," ujarnya.

Saat melabrak pelaku Ninda mengaku mencak-mencak nangis sambil berjongok menutupi badan. "Itu posisi aku jongkok nutupin badan sambil nangis gemetaran," katanya. Ia kemudian melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian dan kasusnya sedang diselidiki pihak berwajib.

Unggahan itu pun ramai mendapat komentar dari sejumlah warganet yang sebagian besar menyesalkan peristiwa tersebut.  "Mohon pihak terkait di sana agar lebih di perhatikan..tempat ganti cowok dan cewek harus di pisah dan ada yang jaga di sana," komentar seorang warganet.

"Bagus kak kakak berani speak up supaya semua pihak bisa lebih waspada," ujar warganet lainnya.

 

4 dari 4 halaman

Makna dan Manfaat Ritual Melukat

Daya tarik Bali bukan hanya dari tempat wisatanya, namun juga budayanya. Salah satu kebudayaan Bali yang sekarang tengah menjadi daya tarik wisata yang populer adalah ritual melukat.

Ritual melukat adalah sebuah tradisi ritual serupa siraman yang dipercaya mampu menghilangkan segala pikiran kotor, jenuh, dan pengaruh ilmu hitam sehingga orang yang menjalani ritual ini bisa menjalani kehidupan dengan tenang, nyaman, damai, dan bahagia. Jadi tidak heran jika banyak orang mengatakan bahwa ritual ini memiliki manfaat untuk kesehatan mental.

Melansir kanal Hot Liputan6.com, 19 Oktober 2022, melukat tidak hanya dianggap sebagai ritual saja, melainkan sebagai salah satu daya tarik wisata. Bahkan banyak selebritis dan para pesohor yang mencoba melakukan ritual melukat.

Ritual melukat merupakan salah satu bentuk peribadatan dalam tradisi agama Hindu. Tujuan dari ritual melukat adalah untuk membersihkan jiwa dari segala segala pikiran kotor, jenuh, dan pengaruh ilmu hitam sehingga orang yang menjalani ritual ini bisa menjalani kehidupan dengan tenang, nyaman, damai, dan bahagia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.