Sukses

Serba-serbi Manjakani, Bahan Baku Jamu Perawatan Kehamilan Racikan Madura

Jamu yang sudah turun-temurun dipercaya sebagai minuman berkhasiat, hingga kini masih dikonsumsi masyarakat meskipun zaman telah modern. Dengan berbagai bahan baku jamu serta khasiatnya untuk menjaga kesehatan, terdapat manjakani yang sudah terkenal.

Liputan6.com, Jakarta - Jamu yang sudah turun-temurun dipercaya sebagai minuman berkhasiat, hingga kini masih dikonsumsi masyarakat meskipun zaman telah modern. Dengan berbagai bahan baku jamu serta khasiatnya untuk menjaga kesehatan, terdapat manjakani yang sudah terkenal. 

Biji Manjakani dengan nama latin quercus infectoria, merupakan salah satu tanaman obat populer yang banyak tumbuh di Indonesia dan juga banyak ditemukan di Turki, Siria, Persia, Siprus, Iran, dan Yunani. Biji manjakani berasal dari pohon manjakani yang juga dikenal dengan pohon oak setinggi dua meter. Pohon manjakani dikenal pula dengan oak galls dan mecca majakan.

Manjakani pun merupakan salah satu obat herbal yang paling populer di Asia. Salah satunya dipakai untuk bahan jamu kewanitaan seperti jamu keputihan dan jamu sari rapet. Secara tradisional, tanaman ini telah dimanfaatkan dalam perawatan pascapersalinan dan menjaga kesehatan organ intim wanita. 

Zaman dulu orang mempercayai manjakani sebagai buah 'ajaib' yang memiliki banyak kegunaan, terutama untuk wanita. Bagian tanaman manjakani yang digunakan sebagai bahan racikan jamu yaitu tonjolan berbentuk bulat yang terdapat pada batangnya. Tak heran kalau masyarakat mengartikan bagian ini sebagai buah manjakani, dan bukan batangnya. 

Mengutip dari jurnal Kajian Etnobotani dalam Tradisi Minum Jamu Madura: Jamu Khusus Kesehatan Ibu dan Anak, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Kamis, 31 Agustus 2023, jamu perawatan kehamilan dibuat dengan racikan temulawak, termasuk manjakani, kunir atau kunyit, kayu manis, daun beluntas, pala, serta cengkeh.

Bagian yang digunakan untuk membuat jamu tersebut adalah rimpang, kulit kayu, daun, biji, serta buahnya. Adapun pengolahan jamu perawatan kehamilan ini dibuat dengan cara ditumbuk maupun diseduh. Manfaat dari racikan tersebut adalah untuk menjaga kehamilan bagi ibu dan janin. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Segudang Manfaat Manjakani

Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat manjakani:

1. Mengencangkan area kewanitaan

Manfaat dari ekstrak buah manjakani diyakini dapat mengencangkan vagina dan mengembalikan elastisitasnya digunakan sebagai gel topikal. Menariknya, penggunaan gel topikal ekstrak manjakani juga dikabarkan dapat mengurangi kekeringan dan meningkatkan pelumasan.

Selain itu, manjakani mengandung zat tanin yang mampu membantu meremajakan area kewanitaan. Alhasil, mengoleskan ekstrak manjakani atau mengonsumsi manjakani secara rutin, diharapkan bisa mengencangkan otot di area kewanitaan dan membuatnya menjadi elastis kembali. Sementara di dunia medis, efek ini dikenal dengan efek astringent.

Senyawa tanin didapatkan ketika bagian manjakani mendapatkan paparan sebagai hasil dari reaksi perkembangbiakan tanaman tersebut. Ekstrak dari daun manjakani sendiri mengandung banyak nutrisi penting. Sebut saja vitamin C dan A, zat besi, antioksidan, kalsium, dan karbohidrat. Estrak manjakani juga mengandung protein, gallic acid, piperonyl, ellagic acid, dan serat dengan tambahan sifat antimikroba, antidiabetes, dan antiinflamasi.

3 dari 4 halaman

2. Mengatasi Keputihan Akibat Infeksi Jamur

Keputihan adalah salah satu masalah yang sering dialami oleh wanita. Keadaan ini dapat menjadi normal atau tidak. Keputihan yang terjadi secara normal biasanya disebabkan oleh perubahan hormon, seperti saat ovulasi atau kehamilan. Namun, keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur. 

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences, tanaman manjakani memiliki efek aktif dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida dan bakteri lain yang menyebabkan keputihan. Namun, keputihan normal sebenarnya bisa membaik dengan sendirinya.

Manjakani memiliki manfaat sebagai obat untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur, seperti kandidiasis vagina. Gejala kandidiasis vagina meliputi keputihan, gatal-gatal, rasa sakit saat berhubungan seksual, bengkak, dan kemerahan pada vagina. 

Penelitian dari Universitas Bengkulu menunjukkan bahwa ekstrak biji manjakani dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab keputihan pada pengguna kontrasepsi hormonal, kontrasepsi dalam Rahim (AKDR), ibu hamil, dan wanita usia reproduktif lainnya yang mengalami keluhan keputihan. 

Hasil penelitian menunjukkan penurunan rata-rata jumlah bakteri sebesar 99 persen, penurunan jumlah jamur sebesar 99 persen, dan penurunan keluhan keputihan sebesar 60 persen setelah mengonsumsi manjakani.

4 dari 4 halaman

3. Menjaga Vagina Tetap Sehat

Melansir dari Advances in Pharmacological Sciences, manjakani bermanfaat untuk menunjang kesehatan organ reproduksi wanita. Contohnya dengan membunuh jamur serta  bakteri yang menjadi penyebab munculnya keputihan sekaligus membuat otot vagina jadi lebih elastis.

Menurut penelitian dari Universitas Lampung, Manjakani juga memiliki potensi sebagai penyembuhan infeksi pada vagina atau vaginitis. Selain itu, manjakani diyakini bisa membantu mencegah vagina kering. Tetapi, efek ini tidak bisa hanya diperoleh dari jamu manjakani saja melainkan perlu bahan-bahan alami lain untuk memaksimalkan efeknya.

4.  Manjakani Bisa Melawan Sel Kanker

Buah manjakani dapat menekan sel kanker sebab mengandung senyawa antioksidan yang tinggi sekaligus senyawa antiradang. Hal ini sudah dibuktikan melalui beberapa studi laboratorium yang menunjukkan bahwa ekstrak manjakani bermanfaat menghambat pertumbuhan dan melawan sel kanker. Tapi, penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi manfaat manjakani terkait melawan kanker masih dibutuhkan.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.  

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.