Sukses

Brand Furnitur Lokal yang Fokus Garap Pasar High End, Tak Kalah dengan Produk Impor

Beberapa brand lokal juga sudah merambah pasar kelas atas atau high end. Produk-produk mereka tak kalah bergengsi dari merek luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini mendapatkan brand furnitur lokal dengan kualitas yang tidak kalah dengan standar internasional bukanlah hal yang sulit. Beberapa arsitek dan desainer interior bahkan mengutamakan untuk memilih brand furnitur Indonesia dalam proyek mereka. Bukan hanya desainer, para pemilik rumah pun banyak yang lebih memilih produk furnitur lokal dibanding produk impor.

Menggunakan brand asli Indonesia berarti kita melakukan kontribusi terhadap perekonomian negara, mendukung industri kreatif. Beberapa brand lokal juga sudah merambah pasar kelas atas atau high end yang tak kalah bergengsi dari merek luar. Salah satunya adalah Vinoti Living.

Menurut Nina selaku Head of Business Development Vinoti Living, saat ini produk Vinoti Living banyak mengusung gaya contemporer yet classy, seperti yang terlihat jelas pada koleksi Slimline, Lyra dan Milan.

"Kami tidak hanya “bermain” dengan material kayu saja seperti produk-produk kami sebelumnya, tapi kami juga bereksplorasi dengan berbagai material lain seperti stainless, marble dan fabric dengan fitur-fitur yang sesuai dengan karakter Vinoti Living. Kombinasi material-material ini membuat ketiga koleksi ini banyak diminati," terang Nina pada Liputan6,com, Jumat, 4 Agustus 2023.

Beberapa tahun belakangan ini Vinoti Living lebih memperluas range marketnya ke arah menengah ke atas atau high end. Untuk sejumlah produk eksklusif seperti SR, mereka bekerja sama dengan salah satu interior desainer ternama di Indonesia yaitu Shirley Gouw. "Market ini tentu saja menjanjikan. Kami sangat antusias menempatkan produk lokal kami di tingkat yang lebih berkelas," ucap Nina.

Mengenai karakteristik utama furniture Vinoti Living adalah minimalis, timeless dan elegan.. Poin-poin ini kata Nina sangat kental dan dapat dirasakan langsung saat Anda mengunjungi toko-toko mereka yang saat ini tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali dan Palembang.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Produk Lokal Tandingi Produk Impor

Untuk menghadapi persaingan dengan produk atau brand luar negeri, mereka berusaha melakukan riset dan evaluasi yang berkesinambungan untuk semua aspek. "Tapi yang paling penting adalah rasa optimis dan percaya diri bahwa produk lokal bisa menandingi produk impor baik dari segi desain, produksi, kualitas, maupun harga," ujar Nina.

Ia menambahkan, perlu disadari secara penuh bahwa Indonesia punya banyak pengrajin yang luar biasa dan sumber daya alam yang berkelimpahan, itu sebabnya Vinoti Living sangat optimis memproduksi furnitur secara lokal. "Kami berharap industri furniture lokal bisa terus didukung dan dikembangkan lebih jauh lagi yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian secara lebih luas,” harapnya.

Brand lokal lainnya yang fokus pada kelas high end adalah KANA Furniture. KANA menyajikan berbagai produk furniture dan home decor yang merupakan hasil karya para kreator dan pengrajin lokal. Untuk itu mereka mengusung campaign #LokalPunyaCerita. Mereka percaya, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang unggul khususnya dalam bidang furnitur.

Semua produk dibuat dengan buah pikir, keterampilan, dan kerja keras yang mengalir penuh cerita dan makna. Menurut Dyah Tri Wulandari, Branding & Marketing KANA Furniture, KANA memilki portfolio produk yang berkolaborasi dengan para arsitek dan desainer interior lokal seperti Andra Matin, Hidajat Endramukti, Bertono Adi, Rumanara, dan Studio Talk.

3 dari 5 halaman

Persaingan dengan Brand Internasional

Kategori produk KANA meliputi: Bathroom, Home Decoration, Loose Furniture (mulai dari living, dining, bedroom, office), Fixed Furniture dan Household Appliances. Target market utama KANA adalah customer middle to midd-upper, mengingat segmentasi menengah sangat berkembang dari segi jumlah dan sudah lebih aware terhadap desain indah dan nyaman untuk hunian mereka, sehingga merupakan pasar yang potensial.

"Hal ini sejalan dengan konsep KANA “Affordable Luxury”, yaitu merepesentasikan keterkaitan furniture dengan gaya hidup yang mengacu pada produk dengan high quality, stylish, lebih terjangkau dan accessible to a wider range of customers. Konsep ini juga memberikan kesempatan bagi pelanggan KANA untuk bisa meningkatkan ruang dan gaya hidup mereka dengan anggaran yang sesuai dengan kualitas produk," jelas wanita yang biasa disapa Wulan ini pada Liputan6com, Jumat, 4 Agustus 2023.

"KANA ini bagian dari Integra Group yang lebih dari 30 tahun pengalaman memproduksi dan mengekspor furnitur untuk pasar internasional. Lebih dari 10 juta buah furnitur kita telah terkirim ke keluarga-keluarga dan bisnis-bisnis di seluruh dunia. Sekitar 14.5 persen porsi produksi untuk pasar domestik, dan 85.5 persen untuk porsi ekspor ke seluruh penjuru dunia," lanjutnya.

Mengenai persaingan dengan brand-brand internasional, mereka merasa optimis, apalagi Integra Group merupakan perusahaan pengolahan kayu yang terintegrasi mulai dari konsesi hutan (upstream), pengolahan, hingga penjualan (downstream).

 

4 dari 5 halaman

Furnitur Lokal di KTT ke-42 ASEAN dan G-20

 

Selain itu sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ritel, kami selalu berusaha menghadirkan layanan yang excellent bagi pelanggan. Hal ini menjadi prioritas dari setiap upaya yang dilakukan mulai dari level strategik, hingga operasional untuk menjamin standardisasi layanan.

Selain berkolaborasi dengan para desainer dan arsitek Indonesia, KANA juga memiliki layanan seperti gratis konsultasi desain dengan team Design Lab mereka. "Semua produk designer label KANA memiliki garansi produk hingga 2 tahun dan gratis reupholstery (kain pelapis) untuk sofa,” ungkap Wiulan.

Kepercayaan terhadap brand lokal seperti KANA juga terbukti ketika beberapa produk furniture mereka terpilih untuk ikut berperan dalam rangkaian diskusi Konferensi Tingkat Tinggi G20 Indonesia atau KTT G-20 di Bali pada November 2022. Di antaranya adalah produk Soho Side Table, Arabeth Chair, dan Lafayette Coffee Table yang merupakan produk kolaborasi mereka bersama Endramukti Design.

Sedangkan pada rangkaian diskusi KTT ke-42 ASEAN 2023, mereka berkontribusi melalui beberapa produk seperti meja meeting Alor untuk agenda ASEAN Foreign Ministers, kursi Palmetto untuk agenda welcoming dinner dan ruang holding VVIP Media Center.

 

5 dari 5 halaman

Representasi Produk Lokal di Mancanegara

Ada pula meja meeting Timor dan kursi Meko untuk agenda ASEAN Summit. "Produk-produk tersebut berdiri dengan elegan di antara Presiden Joko Widodo, Presiden Filipina Ferdinand Macros Jr., Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, serta di antaranya PM Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Laos," tutur Wulan.

"Hal ini menjadi pengalaman dan pencapaian yang tak terlupakan untuk kami, karena naiknya tingkat kepercayaan dan kebangaan terhadap produk furniture lokal di mata konsumen Indonesia dan dunia. Hal itulah yang akhirnya menginspirasi campaign kami “KANA Untuk Indonesia”," sambungnya.

KANA berharap brand furnitur lokal bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Harapan tersebut bisa terwujud dengan komitmen penuh akan kualitas dan pelayanan yang terbaik, hingga kemudahan berbelanja di era yang sangat dinamis ini.

"Harapan kami, semoga KANA dapat melengkapi cerita dan memori di setiap ruang, melalui produk furniture yang merepresentasikan produk lokal, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara," pungkas Wulan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.