Cara Hindari Bahaya Penyakit yang Ditularkan Kucing di Rumah

Liputan6.com, Jakarta - Kucing termasuk salah satu hewan yang kerap dijadikan hewan peliharaan di rumah. Tingkah lakunya yang menggemaskan membuat banyak orang ingin memeliharanya. Namun memelihara kucing bukan tidak akan ada risiko, karena ada bahaya penyakit yang ditularkan kucing di rumah, salah satunya karena bulunya yang mudah rontok.

Alasannya, mungkin saja ada bakteri yang menempel pada bulu kucing. Bahkan, beberapa orang seperti ibu hamil dan orang yang menderita penyakit autoimun dinilai mempunyai risiko tinggi terkena dampaknya.

Agar kita dapat lebih waspada dengan bahaya penyakit yang ditularkan kucing di rumah, maka perlu dipahami beberapa risiko penyakit yang muncul akibat bulu kucing, yaitu:

1. Reaksi Alergi

Reaksi alergi ini bukan hanya bisa muncul dari bulu kucing saja, tapi juga dari ludah dan juga urinnya. Sehingga ketika mereka menjilat dirinya sendiri, maka bulunya juga akan terkena air ludahnya. Reaksi alergi yang muncul biasanya berupa gejala flu, termasuk diantaranya yaitu bersin, mata gatal, dan masih banyak lagi.

2. Penyakit Cakar Kucing

Penyakit akibat adanya cakaran kucing biasanya tidak menyebabkan sebuah gejala. Namun, bakteri Bartonella henselae umumnya dapat berpindah ke manusia melalui cakaran dan juga gigitan kucing.

Biasanya akan muncul sebuah benjolan kecil dalam jangka waktu yang cukup lama, yakni 10 hari. Dimana benjolan tersebut dapat diikuti dengan gejala seperti muntah, menggigil, lelah, dan rasa nyeri di bagian kelenjar getah bening.

Untuk mereka yang daya tahan tubuhnya kuat, maka penyakit cakaran kucing tersebut tidak akan memberikan akibat yang terlalu serius.