Sukses

Ribuan Penumpang Pesawat Terlunta-lunta, CEO United Arlines Malah Terbang dengan Jet Pribadi

Ribuan penumpang maskapai United Airlines menghadapi ribuan penundaan dan pembatalan penerbangan karena cuaca buruk dan kekurangan petugas kontrol lalu lintas udara.

Liputan6.com, Jakarta CEO United Airlines, Scott Kirby, sedang jadi bulan-bulanan publik. Ia ketahuan asyik menikmati layanan jet pribadi sementara penumpang maskapainya terlunta-lunta akibat ribuan penerbangan tertunda, bahkan dibatalkan, pada pekan ini.

Kirby akhirnya meminta maaf pada Jumat, 30 Juni 2023. Ia menyebut keputusannya untuk terbang dari bandara dekat Newark, New Jersey, menuju Denver, pada Rabu, 28 Juni 2023, adalah 'salah' dan 'tidak peka'. Terlebih, lokasi penundaan dan pembatalan penerbangan terjadi di Bandara Newark.

"Memutuskan terbang dengan jet pribadi adalah keputusan yang salah karena tidak peka terhadap pelanggan kami yang sedang menunggu untuk pulang," katanya dalam sebuah pernyataan, menurut beberapa outlet, dikutip dari NY Post, Senin (3/7/2023).

"Saya dengan tulus meminta maaf kepada pelanggan kami dan anggota tim kami yang telah bekerja sepanjang waktu selama beberapa hari — seringkali melalui cuaca buruk — untuk menjaga pelanggan kami."

Maskapai United Airlines telah menunda dan membatalkan penerbangan di AS pada pekan lalu, lebih banyak dibandingkan maskapai mana pun. Keputusan diambil akibat cuaca buruk dan kekurangan kontrol lalu lintas udara.

Ribuan penerbangan di bandara Newark, LaGuardia, dan John F. Kennedy telah dibatalkan mulai Sabtu, dua pekan lalu, setelah badai datang. Pada Selasa, 27 November 2023, Kirby mengecam FAA atas masalah maskapai tersebut.

"FAA terus terang mengecewakan kami akhir pekan ini," kata Kirby dalam memo kepada staf, menambahkan bahwa cuaca di wilayah Kota New York 'adalah sesuatu yang secara historis dapat dikelola FAA tanpa dampak parah pada operasi dan pelanggan kami'.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penjelasan Juru Bicara United

Kirby mengatakan pada Sabtu, 1 Juli 2023, FAA mengurangi tingkat kedatangan di Newark – salah satu hub United – sebesar 40 persen dan tingkat keberangkatan sebesar 75 persen. "Ini hampir pasti merupakan cerminan dari kekurangan staf/pengalaman yang lebih rendah di FAA," kata Kirby.

"Ini menyebabkan penundaan besar-besaran, pembatalan, pengalihan, serta awak dan pesawat keluar dari posisinya. Itu membuat semua orang tertinggal delapan putaran ketika cuaca buruk benar-benar melanda pada hari Minggu dan semakin diperparah dengan kekurangan staf FAA pada Minggu malam," ia menambahkan

Juru bicara United sebelumnya mengonfirmasi kepada Wall Street Journal bahwa Kirby terbang menggunakan jet pribadi pada Rabu pekan lalu karena tidak bisa naik penerbangan komersial. Ia menambahkan bahwa perusahaan tidak membayar penerbangannya.

TSA memperkirakan bahwa Jumat, 30 Juni 2023, menjadi hari perjalanan tersibuk dalam tiga tahun karena orang-orang Amerika kembali bepergian dalam masa liburan 4 Juli sejak pandemi. "Ada peningkatan yang berarti di seluruh operasi kami setelah minggu yang penuh tantangan yang dimulai dengan cuaca buruk di Pantai Timur yang menyebabkan efek riak besar di seluruh sistem kami," kata United, Jumat, pekan lalu.

"Membawa Anda ke jalan yang aman untuk 4 Juli — dan untuk semua perjalanan musim panas Anda — tetap menjadi prioritas utama kami."

3 dari 4 halaman

Pembatalan Ribuan Penerbangan di Masa Pandemi

 

Masalah pembatalan dan penundaan jadwal juga dialami sektor penerbangan Amerika Serikat di masa pandemi. Cuaca dan masalah staf merembet hingga hari keempat untuk American Airlines, maskapai teratas AS yang membatalkan hampir 2.300 penerbangan pada hari Senin.

Dilansir dari laman New York Post, Selasa, 2 November 2021, pihak maskapai mengatakan telah membatalkan 340 penerbangan, atau 6 persen dari total penerbangan yang direncanakan pada hari sebelumnya, pada pukul 11:00 ET. Kekurangan staf telah menjadi masalah untuk American Airlines, Southwest Airlines Co, dan Spirit Airlines Inc khususnya, karena mereka meningkatkan penerbangan menjelang musim liburan tetapi menghadapi masalah dalam menemukan pilot dan pramugari yang cukup.

"Staf pramugari di American tegang dan mencerminkan apa yang terjadi di seluruh industri saat kami terus menangani masalah terkait pandemi," kata serikat pramugari APFA.

Serikat pilot Amerika mengatakan bahwa bulan lalu mereka berencana untuk mengambil alih hub utama operator untuk memprotes jadwal kerja, kelelahan, dan kurangnya akomodasi yang memadai musim panas 2021. Pembatalan adalah kemunduran lain bagi perusahaan yang berbasis di Texas, yang sudah terhuyung-huyung akibat kenaikan biaya bahan bakar dan tenaga kerja yang berdampak pada industri saat AS bersiap untuk membuka perbatasan bagi wisatawan yang divaksinasi sepenuhnya.

4 dari 4 halaman

Situasi di Bandara Soetta

Sejumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sempat terganggu akibat cuaca buruk yang terjadi pada Minggu sore hingga malam, 26 Februari 2023. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah pesawat mengalihkan penerbangan ke bandara lain atau divert dan juga kembalinya pesawat ke bandara asal (return to base/RTB).

Saat itu, terdapat laporan bahwa maskapai Garuda Indonesia batal mendarat di Bandara Soetta lantaran adanya kendala. Maskapai pelat merah ini harus melakukan RTB kembali ke Bandara Ir Djuanda, Surabaya.

"Pada pukul 23.00 - 01.00 WIB juga telah dilakukan perawatan (maintenance) terhadap bagian kecil dari runway utara guna mendukung operasional berjalan dengan baik," kata SN Of Branch Communications and Legal Angkasa Pura (AP) II, Bandara Soekarno Hatta, M Holik Muardi, Senin, 27 Februari 2023, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

AP II memastikan, saat ini ketiga runway di Bandara Soekarno-Hatta dapat digunakan dengan baik. Operasional penerbangan berjalan baik pagi ini, dimana tercatat sudah ada 25 pergerakan pesawat baik itu keberangkatan dan kedatangan. "Bandara Soekarno-Hatta mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan dan memenuhi peraturan yang berlaku," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini