Sukses

Pegawai Restoran di Mojokerto Mendadak Dapat Surat Panggilan Haji dari Kemenag, Ternyata Almarhum Ayah Sudah Lunasi Biayanya

Kisah orang bisa berangkat naik haji berbeda-beda, salah satunya dialami Inawati yang tak menduga bisa naik haji menggantikan ayahnya yang sudah wafat. Mulanya ia mengira surat panggilan haji tersebut merupakan penipuan, ternyata almarhum ayahnya sudah melunasi biayanya.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah orang bisa berangkat naik haji memang berbeda-beda. Salah satunya dialami Inawati, seorang pegawai restoran sederhana yang tinggal di Rawas, Mojokerto, Jawa Timur. 

"Pelayan restoran ini dapat panggilan haji dari Kementerian Agama (Kemenag) malah dikira kena tipu," ungkap akun @yukhaji melalui TikTok dikutip Minggu (25/6/2023). 

Disebutkan Inawati adalah pribadi yang sederhana begitu juga seluruh keluarganya yang seperti orang umumnya di Indonesia. Sehari-hari ia diantar berangkat kerja oleh sang suami.

Wanita yang biasa disapa Ina itu bisa berangkat haji karena tiba-tiba saja ia mendapat surat pemberitahuan manasik haji dari Kemenag Kabupaten Mojokerto untuk segera bersiap berangkat haji pada 2023. Tentu saja Ina kaget mendapat surat pemberitahuan tersebut, bahkan mengira bahwa surat mungkin salah satu modus penipuan.

"Karena baginya haji itu nggak mungkin dengan kondisi keluargannya yang biasa-biasa sajam" kata pembuat konten. 

Namun siapa sangka, ternyata almarhum ayah Ina menabung haji dan telah melunasi biayanya tanpa sepengetahuan seluruh keluarganya. Belakangan baru diketahui kalau sang ayah sudah mendaftar haji sejak 2009.

"Siapa pun tak akan mengira kalau mbak Ina akan berangkat haji dengan cara yang mengharukan ini. Porsi haji sang ayah akan diberikan ke Mba Ina," sambung pembuat konten.

Ina berangkat ke Tanah Suci Makkah menggantikan ayahnya yang sudah almarhum. Jadi setengah pahala hajinya adalah usaha sang ayah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cerita Pramugari Layani Jemaah Haji Lansia

Sebelumnya, seorang pramugari membagikan pengalamannya saat melayani jemaah haji Indonesia di pesawat. Jemaah haji 2023 yang sebagian besar lansia membuat para pramugari harus ekstra sabar dengan tetap memperlakukan mereka selayaknya orangtua sendiri.

Hal itu terungkap dari unggahan video singkat dari salah seorang pramugari Garuda Indonesia melalui akun @karerinannisa di platform TikTok. "Jujur penerbangan ini tuh penuh haru banget, karena mereka udah sepuh tapi semangatnya luar biasa buat ibadah haji," sebut  sang pramugari di awal video, dikutip pada Kamis, 22 Juni 2023.

Video tersebut juga memperlihatkan seorang jemaah haji Indonesia yang menggendong istrinya sejak masuk pesawah hingga ke kursi. "MasyaAllah air mata tuh nggak berhenti turun melihat mereka," sambungnya.  

Para kru pesawat secara ekstra menjaga jemaah dengan berbagai kondisi. Ada yang belum pernah sama sekali naik pesawat, ada yang ingatannya kurang bahkan sampai pipis di celana. "Dan aku harus menggantikan pampers (popok) nya," katanya lagi. 

3 dari 4 halaman

Warganet Terharu dengan Lansia yang Semangat Haji

Beberapa waktu berselang, pramugari itu merekam situasi saat jemaah haji yang hendak salat berjamaah dan bertayamum. Karena banyak yang sakit di tengah perjalanan, awak kabin pun harus meregangkan otot mereka dulu agar peredaran darah lancar dan sendi-sendi tak terasa sakit.

"Akhirnya sudah sampai di Madinah. Banyak yang nggak bisa jalan sama sekali tapi ada juga yang masih bisa kita bantu. Tapi yang aku salut mereka semangat banget buat ngejalaninnya," celoteh sang pramugari sambil terharu. 

Hal yang membuat sang pramugari makin terkesan adalah perhatian para kru kabin, membuat para jemaah haji juga respek. Bahkan, ketika sampai mereka memeluk dan mencium bagai anak sendiri.

"Semoga sehat-sehat ya bapak ibu sampai ke Tanah Air," doanya.  

Video yang mendapat 232,7 ribu tanda suka tersebut mendapatkan ribuan komentar dari warganet. Mereka ikut terharu dengan semangat para jemaah haji meskipun sudah renta untuk menjalankan ibadah. 

"Kak aku nangis, terima kasih sudah membersamai mereka dengan tulus ya," tulis warganet.

"Kalo bukan kita siapa lagi yang jaga mereka. Mereka udah kayak orangtua sendiri," balas pramugari tersebut.

"Kak jangan pernah capek jadi orang baik ya," komentar yang lain.

"Haru banget semoga bisa menunaikan ibadah haji," sambung yang lain.

"Merinding nangis huhu. Semoga diberi kesehatan," tulis yang lain.

"Semoga disehatkan semua jemaah dan kakak kakak yang jagain mereka semua," doa warganet. 

4 dari 4 halaman

Kisah Jemaah Haji yang Minum Air Zam Zam

Cerita haji lainnya dialami seorang jemaah haji asal Kabupaten Bone, Sulawesi Seatan, yang tetap semangat untuk tetap beribadah. Indo Hanna yang berusia 79 tahun terpaksa memakai kursi roda karena kondisi kesehatannya yang mengidap stroke ringan.

Tak bisa berjalan dan menggerakkan dua pergelangan tangannya, mulut jemaah haji lansia ini pun sulit untuk dibuka. Ketika pemeriksaan kesehatan, tim dokter kloter dan klinik kesehatan haji di Asrama Haji Sudiang mengidentifikasi Hanna mengalami gangguan aliran darah ke otak sementara.

Meski begitu, Hanna tetap diizinkan berangkat ke Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi. Melansir laman merdeka.com pada Selasa, 20 Juni 2023, Hannah tergabung di kloter 22 UPG dengan 218 jemaah asal Pangkep, dan 175 jemaah dari Bone. (total 393 jemaah).

Dia ditempatkan di rombongan 8, regu 29, bersama 30 tetangga dan warga sekampungnya. Mereka termasuk jemaah haji gelombang II yang mendarat di Jeddah Sabtu 9 Juni 2023.

Saat tiba di Mekkah, Arab Saudi, Hanna menginap di kamar nomor 606 Hotel Ruwabi Muna. Sebab kondisi fisik dan keterbatasan pendamping pendorong kursi roda, Hanna tak dibiarkan menunaikan salat lima waktu berjemaah di Masjidil Haram.

"Kita pilih melarangnya ke Masjidil Haram, tapi dia selalu minta dibawakan air zamzam dari Masjidil Haram," kata Kiai Arief Arfah, pembimbing ibadah kloter. Permintaan Indo Hanna untuk dibawakan air zamzam dipenuhi oleh teman kamarnya. Setelah tiga hari, ia bisa berdiri sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.