Sukses

Bos Spotify Sebut Pangeran Harry dan Meghan Markle Penipu Usai Kontrak Senilai Jutaan Dolar Berakhir

Kontrak Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama Spotify berakhir pada Jumat pekan lalu hanya dengan memproduksi 12 episode dan satu edisi liburan spesial.

Liputan6.com, Jakarta - Eksekutif Spotify sekaligus podcaster populer Bill Simmons menyerang persona Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan melabeli mereka sebagai 'grifter' alias penipu. Pernyataan itu terlontar setelah kemitraan jangka panjang mereka dengan Spotify berakhir pada Jumat, 16 Juni 2023.

"Aku harap aku dilibatkan dalam negosiasi keluarnya Harry dan Meghan dari Spotify," kata Simmon dalam siniar pribadinya yang tayang Jumat lalu, dikutip dari CNN, Selasa (20/6/2023).

"Semestinya ada podcast yang kami luncurkan bersama mereka. Suatu malam saya harus mabuk dan menceritakan kisah Zoom yang saya lakukan dengan Harry untuk mencoba dan membantunya dengan ide podcast. Itu salah satu cerita terbaik saya ... Persetan dengan mereka. Para grifter," celotehnya lagi.

Kemitraan yang terjalin antara Archewell Audio, perusahaan yang dimiliki Harry dan Meghan, serta Spotify dimaksudkan untuk memproduksi banyak program. Namun, hanya satu seri dan edisi spesial liburan saja yang diproduksi hingga kontrak berakhir.

Serial mereka "Archetypes" bertujuan untuk "menyelidiki, membedah, dan menumbangkan label yang mencoba menahan wanita", menurut deskripsinya. Di dalamnya menampilkan wawancara Meghan Markle dengan tamu selebriti termasuk Serena Williams, Mariah Carey, Paris Hilton, dan Trevor Noah.

Archewell Audio dan Spotify mengumumkan bahwa mereka “bersepakat untuk berpisah,” hanya dua minggu setelah perusahaan streaming audio tersebut mengatakan telah memangkas 200 pekerjaan dalam unit podcastnya. Jumlahnya sekitar dua persen dari total pekerja globalnya untuk 'penyesuaian strategis'.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukan Kritik Pertama untuk Harry dan Meghan

Belum ada tanggapan dari Archewell dan Spotify terkait komentar Simmons atas Harry dan Meghan. Namun, itu jelas bukan kritik pedas pertama yang dilontarkan Simmons kepada Pangeran Harry. Dalam podcast episode Januari 2023, Simmons mengatakan bahwa dia 'sangat malu' berbagi Spotify dengan Harry.

"Apa yang dia lakukan? Itu salah satu dari hal-hal seperti itu, apa bakat Anda? Mengapa kami mendengarkanku? Kamu lahir di keluarga kerajaan dan kemudian kamu meninggalkannya... Kamu tinggal di Montecito dan kamu suka, kamu menjual serial dokumenter dan podcast dan tidak seorang pun peduli tentang apa yang kamu katakan kecuali kamu bicara tentang keluarga kerajaan dan kamu hanya mengeluhkan tentang mereka," celoteh Simmons.

Spotify mengakuisisi situs olahraga dan budaya Simmons "The Ringer", dengan daftar lebih dari 30 podcast, seharga lebih dari 200 juta USD pada 2020, sekitar Rp3 triliun dengan nilai saat ini, Forbes melaporkan saat itu. Sejak itu, dia menjadi kepala inovasi dan monetisasi podcast di Spotify di mana dia juga menyelenggarakan beberapa podcast termasuk "The Rewatchables".

Sementara, Spotify tidak pernah terang-terangan menyebut nilai kontrak yang disepakati dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Hanya saja, angkanya diperkirakan mencapai puluhan juta dolar Amerika.

3 dari 4 halaman

Pernyataan Akhiri Kesepakatan

Berakhirnya kesepakatan antara Archewell Audio dan Spotify diumumkan lewat pernyataan bersama akhir pekan lalu. "Spotify dan Archewell Audio telah sepakat untuk berpisah dan bangga dengan seri yang kami buat bersama," bunyi pernyataan tersebut.

The Sussex adalah salah satu tokoh audio Spotify yang paling menonjol, setelah mengumumkan kemitraan eksklusif dengan layanan tersebut pada Desember 2020. Dalam pernyataan pers mereka saat itu, Spotify menyebut mantan pasangan kerajaan itu akan 'memandu dan memproduksi siniar yang membangun komunitas lewat berbagi pengalaman, cerita, dan nilai'.

Mengutip The Guardian, kesepakatan dengan Spotify ini adalah salah satu perjanjian komersial utama yang dibuat Pangeran Harry dan Meghan Markle setelah mundur dari tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat (AS) pada 2020. Pada Desember 2022, Archetypes memenangkan penghargaan podcast paling top di Penghargaan People's Choice di Los Angeles.

Pasangan Sussex juga membuat kesepakatan jangka panjang dengan Netflix tak lama setelah pindah ke AS. Kesepakatan itu menghasilkan enam episode serial dokumenter tentang mereka sendiri yang berjudul Live to Lead. Di dalamnya menampilkan wawancara dengan sejumlah figur terkenal, seperti mantan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan mendiang hakim Mahkamah Agung Ruth Bader Ginsburg.

4 dari 4 halaman

Meghan Markle Bicara Ambisi

Meghan Markle memanfaatkan podcastnya untuk berbicara tentang dirinya sendiri. Pada Selasa, 23 Agustus 2022, ia mengatakan, "Pemirsa akan melihat diri saya sesungguhnya di sini, sisi yang mereka tidak pernah tahu. Yang jelas bukan saya dalam beberapa tahun terakhir, ketika diri saya selalu direpresentasikan melalui media, 'Hei ini aku'." 

"Saya senang menjadi diri sendiri dan berbicara dan tidak tersaring dan... ya, itu menyenangkan," tambah Meghan Markle dalam podcast dikutip dari People, Rabu, 24 Agustus 2022.

Perempuan berusia 41 tahun ini berbicara dengan sahabat lamanya yang juga juara tenis Serena Williams untuk episode pertama podcast. Perbincangan mereka terkait mengatasi standar ganda untuk pria dan perempuan dalam hal ambisi.

"Saya suka berbicara tentang begitu banyak topik penting dengan sahabat saya Meghan sebagai tamu pertamanya di #archetypes untuk @spotify!" tulis Serena Williams dalam unggahan di akun Instagram yang menampilkan Meghan dan putrinya, Olympia.

Istri Pangeran Harry ini melanjutkan sekaligus promosi bahwa podcast itu sudah rilis dan layak untuk didengarkan, terlebih bagi mereka yang ambisius. "Saya tidak ingat pernah secara pribadi merasakan konotasi negatif di balik kata 'ambisius' sampai saya mulai berkencan dengan suami saya sekarang," kata Meghan.

Ia menilai, "tampaknya ambisi adalah hal yang mengerikan, bagi seorang perempuan, menurut beberapa orang."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini