Sukses

Gaya Halima Aden Ganti Hijab Tertutup Jadi Kerudung yang Memperlihatkan Rambut

Unggahan gaya hijab terbaru Halima Aden di laman Instagram-nya menuai kritik pedas. Pasalnya, model ini memperlihatkan rambutnya meski memakai kerudung.

Liputan6.com, Jakarta Halima Aden sempat menjadi sorotan saat memutuskan mundur dari dunia modeling pada November 2020. Halima Aden, yang dianggap jadi panutan model muslimah dunia, mengungkap keputusannya diambil karena merasa keyakinannya sedang dikompromikan.

Hingga yang terbaru, gaya hijab terbaru Halima yang dibagikan di akun Instagram-nya, baru-baru ini, menuai kritik pedas. Pasalnya, ia memperlihatkan rambutnya meski memakai hijab.

"Malam yang tak terlupakan dihabiskan di perusahaan Brunello Cucinnelli yang berwawasan di kota Florence yang menawan. Bersyukur atas pengalaman yang luar biasa," tulisnya sebagai keterangan unggahan, dikutip Kamis (15/6/2023).

Tampak ia berfoto dengan seleb internet, Noah Beck dan Carolina Cucinelli. Halima saat itu memakai atasan hitam berpadu celana krem berpotongan lurus, serta blazer senada, sementara hijab berwarna gelap yang disampirkan tidak menutup sempurna rambutnya.

Poni dan garis rambutnya tetap terlihat. Warganet pun mengkritik perubahan gaya hijab Halima. Setidaknya terdapat 2.508 komentar dengan beragam reaksi.

"Aku mendoakanmu agar menemukan jalan yang benar lagi. Ingat hidup ini akan segera berakhir, kita tidak seharusnya menyenangkan manusia, Allah lah yang harus kita pikirkan," komentar warganet.

"Oh tidak. Jangan kamu juga! Tolong, kamu melampaui inspirasi bagi kami. Kamu adalah gadis poster di industri fashion, kamu menunjukkan kepada mereka betapa indahnya hijab. Kamu menceritakan kisahmu kepada kami, kisahmu yang luar biasa kuat dan kami mendukungmu," tulis warganet yang kaget dengan perubahan model itu.

"Hijab itu ada, tapi garis rambutnya saja yang kelihatan. Orang-orang tolong jangan panik," tulis warganet. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kehilangan Jati Diri Sebagai Muslimah

Halima Aden sempat mengatakan pada Tommy Hilfiger dalam sebuah wawancara untuk BBC World Service bahwa ia merasa seperti minoritas. Aden mengungkap, menj=jelang akhir karier modelingnya, ia merasa sangat jauh dari jati dirinya dan telah kehilangan kendali atas identitasnya.

"Dua tahun terakhir, saya memercayai tim di lokasi untuk mengenakan jilbab saya dan saat itulah saya mengalami masalah," katanya, menggambarkan suatu pemotretan di mana jeans ditempatkan di kepalanya, alih-alih hijab yang biasa, melansir Independent, 23 Juli 2021.

"Hijab saya terus menyusut dan semakin kecil di setiap pemotretan," serunya lagi.

Pengalamannya saat jadi model muslimah pertama yang berburkini di sampul majalah Sports Illustrated dianggapnya sebagai "pengalaman luar biasa." Tapi, ia merasa berjalan di "garis tipis" karena "terus-menerus berusaha menenangkan penggemar Muslim sambil berusaha terlihat tetap modis."

Ia pun menyebut industri fesyen sangat eksploitatif. Model, menurutnya, adalah sisi yang mudah dieksploitasi, terutama model-model muda.

3 dari 4 halaman

Hiatus Selama Tiga Tahun

Maka itu, Halima Aden terus menyerukan agar lebih banyak keragaman di antara penata rias, penata rambut, dan stylist yang bekerja di lokasi. Aden mengungkap, "Ini bukan hanya tentang memiliki catwalk yang beragam. Ini juga tentang orang-orang di belakang layar."

Usai hiatus selama tiga tahun, Aden sudah kembali muncul di sampul majalah Vogue Arabia edisi Mei 2023. Publikasi mode itu merayakan kembalinya Aden ke sampul majalah mereka setelah kepergiannya dari dunia modeling pada 2020.

Dengan latar belakang biru Chefchaouen nan memesona, yang disebut "desa ajaib di barat laut dari Maroko," Aden mulai mengukir cerita baru. Melansir situs web majalah mode itu, 9 Mei 2023, Aden sendiri tidak asing dengan Vogue Arabia, yang mana ia pertama kali menghiasi sampul majalah tersebut pada 2017.

Kala itu, ia jadi model berhijab pertama yang mejeng di sampul Vogue secara global. Proyek ini disambut pujian di seluruh dunia, dengan wanita berhijab akhirnya merasa terwakili di halaman depan majalah mode ternama.

4 dari 4 halaman

Pensiun Jadi Model Catwalk

Namun dalam beberapa tahun, Halima Aden memutuskan berhenti karena keyakinan agamanya. Dalam percakapan ​​dengan pemimpin redaksi majalah itu, Manuel Arnaut, untuk cerita sampul yang menampilkan penampilannya dengan busana Chanel, Schiaparelli, hingga Dior, Aden membahas alasan yang membuatnya memilih agama daripada karier mode.

Ini termasuk kurangnya privasi ruang ganti untuk model, jadwal yang membuatnya naik 45 penerbangan dalam sebulan, dan konflik internal yang menyeluruh. "Menjelang akhir karier saya, dalam pemotretan, jilbab saya jadi lebih berani. Itu sangat eksperimental, dan saya akui saya juga berperan di dalamnya," kata mantan model berusia 25 tahun tersebut.

Lebih jauh Aden berkata, "Tidak ada yang memaksa saya mengenakan jeans di kepala saya, alih-alih kerudung tradisional, untuk pemotretan yang sepenuhnya dihiasi perhiasan dan sangat seksi, walau sederhana."

Pada wawancara itu, Aden mengungkap penyesalan atas cara menyampaikan pernyataannya. "Pesan saya beresonansi dengan orang-orang karena saya jujur, tapi saya juga masih muda. Apabila saya bisa kembali, saya tidak akan mengunggahnya di Instagram. Saya benar-benar tak akan melakukannya," ia berbagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.