Sukses

Mencegah Perkiraan Setengah Penduduk Dunia akan Alami Rabun Jauh pada 2050 dengan Merawat Mata Sedini Mungkin

Miopi atau rabun jauh, yaitu salah satu gangguan mata yang sering terjadi dan menyebabkan kesulitan melihat benda jarak jauh secara jelas.

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan gaya hidup dan perilaku akibat pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19 telah berdampak pada banyak hal bagi semua kalangan dan usia, termasuk anak-anak. Salah satunya adalah kondisi mata yang membuat banyak anak harus banyak berinteraksi dengan layar ponsel maupun komputer serta menurunnya aktivitas luar ruangan.

Hal ini diperkirakan membuat banyak anak, khususnya usia sekolah menjadi penderita myopia atau miopi. Istilah miopi dikenal juga dengan mata minus atau rabun jauh, yaitu salah satu gangguan mata yang sering terjadi dan menyebabkan kesulitan melihat benda jarak jauh secara jelas.

Alexandre Montague, Chief Executive Officer (CEO) HOYA Vision Care, mengungkapkan 50 persen atau setengah dari penduduk dunia akan mengalami miopia atau rabun jauh (mata minus) pada 2050. Sedangkan miopia yang tidak ditangani bisa mengarah ke penyakit mata yang lebih serius.

Hal ini yang mendorong HOYA Vision Care, perusahaan lensa kacamata global untuk lebih gigih dalam mengedukasi serta mengembangkan inovasi teknologi guna menciptakan opsi kontrol miopia khususnya untuk anak, dan menyediakan perawatan kesehatan mata sejak dini.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Airlangga, prevalensi kelainan refraksi di Indonesia menempati urutan pertama dari penyakit mata, meliputi 25 persen penduduk. Sementara prevalensi miopia di Indonesia lebih dari -0,5D pada usia dewasa muda adalah 48,1 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi tinggi terhadap miopi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kebutuhan Kesehatan Mata

"Kunjungan kami di Indonesia saat ini untuk menunjukkan komitmen kami bagi Indonesia serta mendukung tim lokal dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melalui penglihatan yang lebih baik," ucap Alexandre saat ditemui di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jumat, 9 Juni 2023.

HOYA Vision Care telah menjadi mitra bagi para profesional perawatan mata selama lebih dari 80 tahun dan telah hadir di berbagai belahan dunia salah satunya di Indonesia sejak tahun 2008. Mereka membawa berbagai jenis produk lensa kacamata untuk membantu masyarakat mendapatkan penglihatan yang lebih baik dengan lensa progresif, lensa penglihatan tunggal, lensa kerja, lensa fotokromik, serta lensa khusus yang hingga hingga saat ini telah tersebar di berbagai optik di seluruh Indonesia.

Tidak hanya menyediakan produk lensa kacamata yang berkualitas, HOYA Vision Care yang sudah berdiri lebih dari 80 tahun ini terus berinovasi dan mengembangkan solusi dalam memenuhi kebutuhan kesehatan mata di Indonesia. 

3 dari 4 halaman

Lensa Kacamata Terapi Miopia

Sebagai salah satu wujud kepedulian HOYA Vision Care terhadap masalah kesehatan mata sejak dini serta komitmennya untuk menjawab masalah kesehatan mata untuk segala usia, di akhir 2022 lalu, mereka memperkenalkan produk lensa terbarunya yaitu lensa kacamata terapi miopia, MiYOSMART.

Produk yang dibuat dengan teknologi terkini tersebut dapat mengontrol salah satu gangguan pada mata yang banyak dialami masyarakat, khususnya pasca-pandemi, yaitu miopia atau kesulitan melihat benda jarak jauh secara jelas yang biasa dikenal dengan mata minus atau rabun jauh.  

Lensa MiYOSMART merupakan opsi kontrol miopia untuk anak, berupa lensa kacamata terapi untuk menahan pertumbuhan mata minus yang Efektif (dengan teknologi D.I.M.S. (Defocus Incorporated Multiple Segments) yang telah teruji klinis), Aman (tidak menyentuh organ mata secara langsung, bahan lensa tahan bentur, dan dilengkapi perlindungan sinar UV), serta Mudah (penggunaan serta adaptasi yang mudah).

Hasil dari uji klinis selama dua tahun menunjukkan bahwa penggunaan lensa terapi MiYOSMART mampu memperlambat perkembangan miopia hingga rata-rata 60 persen, dan pada penelitian di tahun ke-enam dibuktikan bahwa MiYOSMART tidak menunjukkan efek rebound.

4 dari 4 halaman

Informasi Kesehatan Mata

Bagi orangtua yang anak-anaknya mengalami miopi harus terus diingatkan untuk membatasi penggunaan gawai, mulai mengajak anak-anak lebih banyak bermain di luar, dan yang tidak kalah penting, bagi orangtua, mulai mencari tahu tentang opsi kontrol myopia yang paling nyaman, tepat, dan risikonya paling kecil untuk anak. 

"Yang belum banyak orangtua diketahui, bahwa sebenarnya myopia ini dapat dikontrol pertumbuhannya. Untuk para orangtua, kami berharap dapat lebih aware lagi dengan memeriksakan kondisi kesehatan mata anaknya secara rutin," kata Dodi Rukminto selaku Managing Director PT. HOYA Lens Indonesia

Menurutnya, orangtua seharusnya mulai sadar dan tanggap bila anaknya mulai menunjukkan tanda-tanda myopia. Segera lakukan pemeriksaan mata ke dokter dan mencari informasi tentang opsi kontrol myopia.

HOYA Vision Care juga bekerja sama dengan Optik Seis untuk menyediakan lensa MiYOSMART ke seluruh Indonesia. Adanya MiYOSMART Corner di gerai Optik SEIS Mall Taman Anggrek Jakarta merupakan komitmen bersama dalam upaya edukasi dan pendekatan terhadap opsi kontrol miopia, serta untuk masyarakat luas agar bisa lebih mudah mendapatkan informasi, tidak hanya mengenai miopia namun seputar kesehatan mata secara menyeluruh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini