Sukses

Kasus Om-Om Penguntit Anak SMA di Tasikmalaya hingga Rusak Rumah Korban, Kini Diancam 10 Tahun Penjara

Kasus om-om berusia 40 tahun yang menguntit anak SMA di Tasikmalaya itu beredar viral di media sosial Twitter. Pelaku bahkan nekat merusak rumah korban dan sempat dilaporkan ke polisi, tetapi baru ditanggapi serius setelah kasus diviralkan.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus om-om, seorang pria berusia 40 tahun yang menguntit seorang siswi SMA di Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial Twitter. Kisah bermula dari unggahan salah satu akun menfess di Twitter @Askrlfess pada 6 April 2023 yang meminta agar kasus penguntitan terhadap seorang siswi SMA itu dibuat viral karena sudah sangat mengganggu dan membuat trauma pada korban.

"Bantu viral-in guys, please. Jadi ada om-om yang suka sama anak sekolahan. Si om-om ini sampai terobsesi sama anak ini, siapa pun cowok yang nganterin dia (anak SMA) pasti dipukulin, om-om sakit jiwa. Udah dilaporin ke polisi tetapi belum ada tindakan, yuk viralkan. Kasihan," ajak akun fanbase tersebut.

Salah satu pengguna TikTok dengan akun @nameschangez yang mengklaim sebagai teman korban, mengungkapkan kronologi detail kejadian penguntitan yang berujung pada pengrusakan rumah korban. Oci, nama anak SMA itu, mengenal si penguntit sejak 2021 karena membeli voucher wifi dari pelaku pemilik counter pulsa yang merupakan tetangganya.

Karena sering membeli voucher wifi dari pelaku, Oci dan pelaku menjadi dekat dan pelaku mulai mengantarkan Oci ke sekolah dengan modus mengantar. "Karena temanku polos dan tidak mikir macam-macam, karena dipikir om-om itu hanya mau antarkan dia. Sampai suatu ketika ada tetangga teman saya yang memperingati orang tua teman saya untuk menjauhkan korban dengan pelaku, takut pelaku ada maksud lain," kata pembuat unggahan di TikTok.

Setelah itu, orangtua Oci melarang pelaku mengantarkan Oci ke sekolah dan Oci menurutinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Teman Korban Membantu Antar Jemput Untuk Melindungi

Beberapa hari kemudian, korban secara tidak sengaja bertemu dengan pelaku yang memaksa korban untuk diantarkan ke sekolah, bahkan menarik tangan korban dengan kasar. Korban sangat ketakutan dan bahkan pernah menangis karena tidak ada yang bisa membantunya.

"Saat itu temenku ngga mau, dia ketakutan dan mau nangis tapi ngga ada yang nolongin. sampe temen ku di ikutin sampai terminal angkot karena terus2an diikutin dan temen ku udh takut banget dia langsung nelpon salah temen sekolah nya untuk minta dijemput," tulis pembuat unggahan TikTok. 

Temannya yang datang bersama ayahnya untuk menjemput Oci kemudian terlibat cekcok dengan sang pelaku. Oci akhirnya memutuskan pulang dan melaporkan kejadian pada ayahnya. Ayahnya yang harus mengantarkan adik Oci, memesankan taksi online untuk Oci dan temannya. 

Tetapi, om-om itu ternyata masih mengikutinya dan membuat korban merasa sangat tidak nyaman. Seorang guru bahkan sudah mencoba untuk menghalau pelaku, tetapi tidak kunjung membuat pelaku jera.

Kejadian itu membuat korban tidak ingin kembali ke sekolah. Melihat kondisi korban yang semakin terpuruk, teman-teman korban juga berusaha membantunya. Mereka menawarkan diri untuk mengantar jemput korban ke sekolah demi keamanannya.

3 dari 4 halaman

Merusak Rumah Korban

Puncak peristiwa terjadi ketika korban dijemput oleh dua temannya dengan motor dan pelaku tiba-tiba menarik tas korban hingga hampir membuat mereka terjatuh dari motor yang dikendarai.

Ayah korban, yang melihat kejadian tersebut, mencoba mengadang pelaku. Namun, pelaku malah menampar salah satu teman korban dan mencoba memukul ibu korban. Setelah adu mulut, pelaku pergi sebentar kemudian muncul membawa senjata tajam.

"tak berapa lama kemudian orng itu tiba tiba datang membawa senjata semacam samurai lalu memecahkan kaca jendela dan menghancurkan roda yang dipakai untuk ayah oci untuk berjualan bahkan genteng pun dia lempari batu smpe bocor," menurut keterangan yang diunggah di TikTok. 

Kasus tersebut sudah dilaporkan ke polisi, tetapi hanya diselesaikan secara kekeluargaan dengan harapan kejadian serupa tidak terulang lagi. Faktanya, pelaku kembali memukuli teman-teman korban yang mengantar Oci pulang. 

Akhirnya, pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian setelah kasus ini menjadi viral di media sosial dan mendapat perhatian dari masyarakat. Terlihat unggahan akun menfess @tanyakanarl mengunggah foto yang memperlihatkan pelaku sudah ditahan pihak Polres Tasikmalaya Kota. 

4 dari 4 halaman

Sudah Ditahan Polres Tasikmalaya

Dalam video penangkapan pelaku yang diunggah TikTok @berisik.netnews pada 7 April 2023, pelaku yang menggunakan baju oren tampak tidak merasa bersalah. Alih-alih mengakui aksi jahat sebagai penguntit bocah SMA, ia justru merasa dirinya dengan korban punya hubungan spesial karena selama setahun belakangan korban mau diantar jemput olehnya.

"Suatu hari, gak tau apa ya, omongan orang lain, orangtuanya, saya dilarang. Terus saya tanya ‘Kenapa? Siapa?’ gak ngejelasin, malah ngusir saya, nomor saya diblokir, terus setiap saya menanya, gak dijawab," ungkap pelaku menceritakan perilaku korban yang menjauh setelah orangtuanya melarang untuk diantar jemput pelaku. 

Ia juga membenarkan aksinya merusak properti dan rumah orangtua korban karena kesalahpahaman dan tersulut emosi. Ia berdalih ingin mengobrol saja tetapi berujung cekcok seraya menuding ayah Oci memukulnya terlebih dahulu. 

"Tapi saya gak melukai siapa-siapa. Maksud saya menantang, ‘keluar! Ambil senjata kamu!’ Terus senjata saya simpan, pake tangan kosong, saya tantang lagi, tetap aja gak keluar," tutupnya dalam doorstop bersama awak media. 

Polisi menjerat pelaku dengan pasal berlapis, dari pasal dalam undang-undang perlindungan anak hingga tindak pidana pengrusakan dan atau membawa senjata tanpa izin dengan ancaman hukuman 10 tahun kurungan. Pihak kepolisian menyebut, saat ini pelaku sudah ditahan dan proses penyelidikan dijalankan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini