Sukses

Kereta Gantung Gunung Rinjani Mulai Dibangun, Dampak Ekonomi dan Lingkungan Jadi Perhatian Utama

Proyek kereta gantung di Gunung Rinjani itu dimodali investor dari Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan kereta gantung pada Gunung Rinjani di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan segera terealisasi. Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah memastikan peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung Rinjani yang berlokasi di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, dimulai pada 18 Desember 2022.

Hal itu dikatakan Zulkieflimansyah usai menghadiri sidang paripurna istimewa dalam rangka HUT ke-64 NTB di Gedung DPRD NTB, Jumat malam, 16 Desember 2022.  Ia mengatakan proyek pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani ini ditargetkan selesai dibangun pada 2025 mendatang.

Proses pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. Tak hanya kereta gantung, nantinya akan diikuti pembangunan fasilitas yang lain. "Kalau ini jadi, NTB itu saya nggak bisa berlebihan bercerita. Tapi ini idenya bagus sekali," ucapnya, seperti dikutip dari Antara, 16 Desember 2022.

Menurut Bang Zul,sapaan akrabnya, pembangunan kereta gantung di Rinjani ini akan menjadi "milestone" atau tonggak pencapaian baru bagi pembangunan di provinsi itu.  "Detail desainnya, bagus sekali. Kalau terlaksana, ini akan menjadi "milestone" baru buat NTB. Kenapa? Karena investasinya sangat besar, perusahaannya sangat besar dan kereta gantung itu langkah awal saja," tuturnya.

Meski demikian, Bang Zul mengaku tidak menampik pembangunan itu ditanggapi suara penolakan di lapangan akibat kurangnya sosialisasi dan komunikasi. Hal itu terutama karena adanya kekhawatiran hilangnya mata pencarian para porter yang selama ini menggantungkan hidupnya di Rinjani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesempatan untuk Porter

Selain persoalan ekonomi, akibat pembangunan tersebut dikhawatirkan akan merusak lingkungan dan ekosistem di kawasan Gunung Rinjani.  "Pasti ada dampaknya. Tapi jangan karena itu, kita kemudian menolak suatu kemajuan. Saat ini kita sedang mencari cara bagaimana porter ini hilang kesempatannya, tetapi menemui keahlian baru sehingga ada kesempatan baru," terangnya.

Gubernur NTB meyakini bahwa kelak akibat pembangunan kereta gantung tersebut tidak akan merusak mata pencarian porter, maupun lingkungan sekitar. Alasannya, investor yang mengerjakan proyek tersebut sudah punya keahlian dan teknologi yang bagus.

Mengenai berapa nilai pembangunan proyek tersebut. Gubernur mengaku tidak hafal detail anggaran yang harus disediakan untuk pembangunan kereta gantung tersebut. Namun, lanjut Bang Zul, adanya kegiatan WSBK, MotoGP dan MXGP di NTB jadi menambah investasi lain bagi daerah.

Lokasi pembangunan kereta gantung Rinjani berada di kawasan hutan lindung di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Total luas lahan yang disiapkan 500 hektare sebagai lokasi pembangunan kereta gantung, disertai dengan jalur kereta sekitar 10 kilometer yang nantinya dilengkapi fasilitas pendukung lainnya. 

3 dari 4 halaman

Analisis AMDAL

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTB Muhammad Roem menyebut, proyek pembangunan kereta gantung tersebut rencananya akan didanai investor Tiongkok senilai Rp600 miliar. Mengutip kanal Citizen6 Liputan6.com, 20 Juni 2022, Roem menyebutkan, dana itu akan digelontorkan melalui duta besar Tiongkok yang ada di Indonesia.

Pemda NTB Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga masih terus mengkaji soal analisis dampak lingkungan (AMDAL) terhadap pembangunan tersebut.  Roem memastikan pembangunan kereta gantung tersebut berada di luar Taman Nasional Gunung Rinjani, sehingga tidak akan merusak habitat hutan yang ada di Kawasan tersebut.

Terkait rencana pembangunan itu, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTB meminta pemerintah daerah untuk mengkaji lebih dalam soal dampak lingkungan yang akan terjadi jika kereta gantung tersebut benar-benar terealisasi, mengingat kawasan tersebut adalah geopark yang telah masuk UNESCO. Dewan Nasional WALHI Dwi Sudarsono mengatakan, pemda harus lebih hati-hati dalam mengkaji AMDALnya dan harus lebih ketat.

 

4 dari 4 halaman

Klausul Kerusakan Hutan

"Coba lihat kereta gantung di Swiss misalnya, mereka bersalju gunungnya lebih keras, kita yang ada di Rinjani berbeda, ini kawasan hutan akan susah nanti membangun lokasi tur kereta. Nantinya tower akan dipasangkan di tengah hutan, tentu akan ada pembongkaran, ada potensi akan ada semen untuk mengeraskannya," katanya. Walhi mewanti-wanti pihak investor dan pemda harus punya klausul jika ada kerusakan hutan yang terjadi akibat pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani.

Berada di urutan ketiga daftar tujuh gunung tertinggi di Indonesia, tak ayal jika Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung yang paling diincar oleh para pendaki, baik pendaki lokal maupun internasional.

Selain karena ketinggiannya yang mencapai 3.726 mdpl, potret alam di Gunung Rinjani juga seolah punya daya tarik tersendiri. Salah satunya pemandangan unik Danau Segara Anak yang terletak di tengah-tengah kaldera Rinjani, sebuah pemandangan alam megah yang belum tentu didapat di gunung lain.

Tak heran kalau danau tersebut menjadi ikon khas Gunung Rinjani. Sepanjang perjalanan menuju Gunung Rinjani menyuguhkan keindahan alam yang membelalakkan mata seperti danau, gua, sampai sumber mata air panas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.