Sukses

Tips Penting Menyortir Barang dan Merapikan Ruangan di Rumah

Menyortir barang dan merapikan ruangan di rumah harus dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa barang tersebut memang benar-benar masih diperlukan.

Liputan6.com, Jakarta - Memilah dan menyortir barang terdengar sebagai kegiatan yang mudah dan dapat dilakukan siapa saja. Namun nyatanya, di balik itu terkadang ada beberapa kendala yang dihadapi seseorang ketika akan menyortir dan merapikan ruang di rumah mereka.

"Salah satu tantangan yang paling besar adalah secara mental, karena mikir barangnya minggu depan akan dipakai lagi," kata Founder Cabin Neat Ivanno Viva dalam bincang virtual di Shopee 11.11 Big Sale 2022, Selasa, 1 November 2022.

Karena itu, Ivanno menyebut, mental menjadi hal utama yang harus disiapkan. "Harus benar-benar menyiapkan diri untuk mendapatkan ruangan yang hasilnya bisa membuat nyaman untuk dilewati atau dilihat keseharian," tambahnya.

Selain mental, dikatakan Ivanno, hal lain yang perlu diperhatikan adalah meluangkan waktu. Terkadang, seseorang terlalu sibuk sehari-harinya sampai tak ada waktu untuk mulai memilah, menyortir, hingga merapikan rumah.

"Mulailah dengan yang paling kecil, misalnya laci di samping meja. Kalau merasa puas setelah melihat hasilnya bisa memicu kita buat project yang lebih besar lagi," terang Ivanno.

Ia menerangkan, untuk memulai decluttering atau menyortir dan merapikan ruangan di rumah, jangan langsung ingin membeli sesuatu terlebih dahulu. Kuncinya adalah memilah barang, mana yang masih akan digunakan dan berguna ke depannya.

"Sampai memang harus belajar mengikhlaskan," ungkapnya. "Jangan dulu beli produk sebelum kita tahu barang apa yang mau disimpan apa."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memilah

Ivanno menyarankan, bila memiliki barang yang tidak diketahui selama setahun terakhir dan ketika melihat baru ingat, ada baiknya mengikhlaskan barang tersebut. "Karena mungkin enggak akan dipakai, bisa disumbangkan karena di luar sana mungkin masih banyak yang mempergunakan barang-barang yang sudah kita enggak pakai dengan lebih baik," tambahnya.

Di sisi lain, ketika menata ruangan, dapat menggunakan kotak-kotak sesuai barang dan kebutuhan. Misalnya untuk bumbu-bumbu di dapur, wadahnya dapat disesuaikan dengan warna agar terlihat lebih estetis.

Proses memilah dan menyortir, disebut Ivanno, sangat penting karena akan mengurangi barang yang tak benar-benar diperlukan di rumah. Bila tak dilakukan, barang otomatis akan terus bertambah dan membuat rumah jadi terasa sesak.

"Jadi, proses decluttering justru paling penting dilakukan sebelum organizing karena percuma organizing kalau barang-barangnya tetap nambah," ungkapnya.

 
3 dari 4 halaman

Tren Menyortir

Tren menyortir dan merapikan rumah beberapa tahun belakangan dikatakan Ivanno turut dipicu pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Kondisi tersebut memaksa banyak orang harus tinggal di rumah dan beraktivitas di rumah saja.

"Lebih banyak di rumah dan itu memicu banyak orang jadi lebih aware dan melihat sekitarnya, terutama dalam rumah," katanya.

Terlebih, biasanya orang sibuk beraktivitas di luar rumah dan menjadikan hunian sebagai tempat untuk istirahat. Namun saat pandemi melanda, orang-orang justru harus banyak beraktivitas di rumah saja.

"Dilihat rumahnya mungkin berantakan dan banyak barang-barang yang dia lupa ada di situ ternyata masih ada, masing-masing dari kita mulai sadar untuk harus declutter, buat kita lebih nyaman di rumah karena belum tahu harus sampai kapan di rumah terus," jelas Ivanno.

Di sisi lain, sebagai jasa professional organizer, tak jarang Ivanno menemui kendala memberi pengertian pada klien-kliennya. "Barang-barang apa yang sebenarnya sudah tidak diperlukan klien tersebut buat diikhlaskan, baik di-recycle atau disumbangkan. Itu kendalanya sejauh ini," tutupnya.

4 dari 4 halaman

Manfaat Kesehatan Mental dari Decluttering

Dikutip dari WebMD, Rabu, 2 November 2022, lingkungan yang tidak rapi sering kali meningkatkan stres bagi kebanyakan orang. Dalam sebuah penelitian, perempuan yang menggambarkan rumah mereka dengan bahasa positif memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih rendah daripada perempuan yang menggambarkan rumah mereka berantakan. Namun, kasus untuk decluttering tidak jelas.

Studi lain menemukan bahwa sementara lingkungan yang teratur lebih terkait dengan pilihan yang sehat, lingkungan yang tidak teratur mendorong kreativitas dan ide-ide segar. Bagi kebanyakan orang, decluttering dapat meningkatkan produktivitas dan peningkatan kesehatan mental dan fisik. Manfaat dari decluttering meliputi:

Fokus yang lebih baik. Kekacauan membuat sulit untuk menemukan apa yang Anda butuhkan. Ini juga dapat mengalihkan perhatian Anda. Menyingkirkan kekacauan visual dapat membantu Anda lebih fokus pada tugas apapun yang ada.

Penghargaan diri yang lebih tinggi. Ketika mengalami kesulitan untuk tetap teratur, Anda mungkin merasa di luar kendali. Meningkatkan ruang hidup Anda dapat mengembalikan perasaan kompetensi dan kebanggaan.

Hubungan yang lebih baik. Konflik dengan keluarga atau teman sekamar sering terjadi ketika satu orang tidak bisa mengendalikan kekacauan. Selain itu, Anda mungkin lebih nyaman mengundang teman-teman ke rumah Anda saat rumah sudah rapi.

Risiko asma dan alergi lebih rendah. Decluttering dapat mencegah hama, serta mengurangi debu, jamur, dan lumut yang dapat memicu asma dan alergi.

Peningkatan gaya hidup dan kesejahteraan. Lebih mudah menyiapkan makanan sehat di dapur yang teratur. Kebanyakan orang tidur lebih nyenyak di kamar yang rapi dengan tempat tidur yang rapi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.