Sukses

Sandiaga Uno Tanggapi Aksi Mogok Kerja Sebulan Pelaku Pariwisata di TN Komodo

Sandiaga Uno menyarankan para pelaku pariwisata di TN Komodo untuk bersih-bersih sampah daripada demo.

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo atau TN Komodo masih memicu polemik. Berlakunya tarif baru mulai hari ini, Senin (1/8/2022), kebijakan itu tetap tidak diterima sejumlah pelaku pariwisata di kawasan TN Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka bakal menggelar protes dengan aksi mogok kerja. Aksi itu pun mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno. Sandiaga mengimbau, semua pelaku pariwisata ekonomi kreatif di Labuan Bajo untuk menahan diri dan tetap mengutamakan dialog secara transparan dan dengan kepala dingin.

Hal ini terkait rencana mogok yang akan dilakukan selama bulan Agustus ini. "Kami mengimbau untuk mengutamakan dialog dengan hati yang sejuk pikiran yang tenang mari kita duduk bersama-sama cari solusi, kita membuka ruang itu," ucap Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang digelar secara hybrid, Senin (1/8/2022).

Pria yang akrab disapa Sandi ini memastikan, tidak akan ada efek negatif terutama dari sisi pemberitaan mengenai rencana aksi mogok itu. "Beberapa rekan kami yang sedang ada di Labuan Bajo memberikan rekaman-rekaman video tentang rencana mogok maupun demo," ungkap Sandi.

Ia menyarankan untuk melakukan kegiatan lain seperti aksi bersih-bersih sampah daripada demo. "Saya usulkan para pelaku usaha parekraf, daripada mogok lebih baik mereka mau melakukan program bersih-bersih sampah juga mungkin bisa membuat kegiatan-kegiatan yang lebih positif," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, seluruh jasa dan pelaku pariwisata yang ada di Pulau Komodo dan sekitarnya bakal berhenti beropersi selama Agustus 2022. Hal itu sebagai respons atas naiknya tarif masuk TN Komodo menjadi Rp3,75 juta per tahun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aksi Protes

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @KawanBaikKomodo, asosiasi pelaku pariwisata dan individu pelaku pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat, NTT sepakat untuk tidak beroperasi selama sebulan ke depan.

"Kami sepakat untuk menghentikan semua jenis pelayanan pariwisata di Kepulauan Taman Nasional dan di semua destinasi pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat mulai 1 Agustus sampai 31 Agustus 2022 sebagai bentuk aksi protes dan penolakan kami terhadap kebijakan kenaikan harga tarif masuk Taman Nasional Komodo oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur," ucap perwakilan pelaku pariwisata Pulau Komodo, dikutip Senin (1/8/2022).

Di bulan lalu, Sandiaga menegaskan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo akan naik mulai 1 Agustus 2022. Sebelumnya, harga tiket masuk Taman Nasional Komodo awalnya sebesar Rp150 ribu per kunjungan, akan naik menjadi Rp3,75 juta dan berlaku setahun penuh.

Tarif baru ini berlaku untuk kunjungan ke Pulau Komodo dan juga Pulau Padar, sedangkan ke Pulau Rinca tarifnya tetap sama. Sandiaga Uno, menjelaskan alasan kenaikan ini diberlakukan demi aspek konservasi lingkungan di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Mengurangi Jumlah Kunjungan

Menurutnya, faktor ekonomi tidak berarti jika konservasi lingkungan tidak diperhatikan. Kenaikan tiket ini sendiri juga dimaksudkan agar mengurangi jumlah kunjungan di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Dampak yang ingin dicapai yaitu pembatasan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar untuk akses konservasi. Jadi konservasi dan ekonomi harus berjalan beriringan, salah satunya dengan pembatasan pengunjung," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin, 25 Juli 2022.

Kendati begitu, wisatawan tetap dapat melihat hewan endemik yang satu ini di Pulau Rinca. Pulau ini sendiri sudah tertata dengan baik, dan pulau ini juga termasuk habitat komodo, sama halnya dengan Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah angkat bicara mengenai rencana wacana kenaikan harga tiket masuk TN Komodo yang diprotes masyarakat. Jokowi mendukung kenaikan tarif tiket masuk ke TN Komodo dan menyebut kenaikan tarif itu menjadi upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi sekaligus meningkatkan ekonomi pemerintah setempat lewat pariwisata.

 

4 dari 4 halaman

Komodo Sama, Tarifnya Beda

"Jadi kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin ada peningkatan ekonomi lewat tourism, lewat wisatawan, ini harus seimbang," ucap Jokowi saat meresmikan perluasan Bandar Udara Komodo di NTT dalam keterangan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 21 Juli 2022.

Jokowi menambahkan, wisatawan masih bisa melihat komodo di Pulau Rinca dengan tarif yang masih sama. Ia pun mengingatkan komodo yang tersebar di beberapa pulau itu sama, tak ada yang beda.

"Jadi kalau mau melihat komodo, silakan ke Pulau Rinca, di sini ada komodo. Mengenai bayarannya berapa? Tetap. Tapi kalau mau 'wah pak, saya ingin sekali pak lihat yang di Pulau Komodo,' ya silakan tidak apa-apa juga, tapi ada tarifnya yang berbeda, simpel aja kan," ucapnya.

"Jadi jangan dibawa ke mana-mana. Karena apa? Lingkungan ada bagian-bagiannya, konservasi juga ada bagiannya, wisata juga ada bagiannya, semua ini adalah masukan mereka dan harus kita hargai masukan mereka," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.