Sukses

Penggemar Disney Ngamuk Setelah Ibu Peri Dihilangkan demi Sebutan Gender Netral

Pengubahan panggilan Ibu Peri ini jadi lanjutan dorongan Disney untuk tampil lebih inklusif.

Liputan6.com, Jakarta - Disney mengatakan sedang menghilangkan "ibu peri" untuk citra lebih inklusif dan netral gender di salon di dalam taman hiburannya. Tapi, beberapa penggemar kurang senang dengan berita tersebut, lapor New York Post, Kamis (21/7/2022).

Secara khusus, Mouse House menyingkirkan gelar "ibu peri" di Bibbidi Bobbidi Boutiques yang berlokasi di Disney World dan Disneyland, menurut pembaruan di situs web Disneyland Resort dan Walt Disney World Resort.

Salon, yang memberikan perubahan pada anak-anak usia tiga hingga 12 tahun untuk mengubah mereka jadi putri atau ksatria, akan dibuka kembali dari penutupan era pandemi pada 25 Agustus 2022, kata perusahaan itu. Ketika mereka kembali, karyawan yang sebelumnya disebut "Ibu Peri dalam Pelatihan" sekarang akan disebut "Ibu Peri Magang."

"Dengan cara ini, pemeran yang mungkin tidak mengidentifikasi sebagai perempuan masih dapat jadi bagian dari proses untuk mendandani dan menata anak-anak tanpa harus menyebut diri mereka sebagai karakter Disney perempuan," menurut blog Disney, Streaming the Magic.

Berita itu memicu beberapa penggemar Disney, yang merasa bahwa Mouse House terlalu "melek" budaya. "Ini adalah penyakit mental ... keajaibannya hilang," tulis seorang pengguna Twitter, semetara yang lain berkomentar, "Kembali dihadirkan, lalu bangkrut."

"Saya benci dunia ini!," tulis pengguna Twitter lain tentang berita itu, sementara yang lain mencuit, "Melahirkan Orang Magang." sebuah riff yang merujuk pada istilah "ibu peri magang,” membandingkannya dengan istilah netral gender yang diejek "melahirkan orang.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dorongan Lebih Inklusif

Baru-baru ini, Disney telah membuat dorongan untuk tampil lebih inklusif dan benar secara politis, membuat marah beberapa penggemar mereka. Musim panas lalu, pihaknya menghapus penggunaan "wanita dan pria, anak laki-laki dan perempuan" dari taman hiburan dan mengubah kebijakan aturan berpakaian yang dulu ketat.

Karyawan taman hiburan sekarang dapat muncul untuk bekerja dengan tato yang terlihat dalam kostum gender apa pun yang mereka inginkan. Akhir pekan terakhir ini, perusahaan diam-diam menghilangkan pidato terhormat dari salah satu pendiri Walt Disney di pesta ulang tahun ke-67 Disneyland, membuat beberapa orang menebak itu karena dugaan pandangan rasis dan anti-Semitnya.

Di tempat lain, Disney telah menghapus karakter bernama Trader Sam dari Jungle Cruise dan menyingkirkan adegan "Take a wench for a bride" dari perjalanan Pirates of the Caribbean. Adegan itu menggambarkan wanita menangis diikat dengan tali.

Pergerakan itu terjadi ketika Disney terjerat dalam perang budaya di Florida atas undang-undang "Jangan Katakan Gay" di negara bagian. Awal tahun ini, CEO Disney Bob Chapek menolak berbicara menentang undang-undang Florida, yang melarang diskusi tentang identitas gender dan orientasi seksual untuk anak-anak di taman kanak-kanak hingga kelas 3 SD.

3 dari 4 halaman

Kontroversi Sebelumnya

Sebelumnya, Walt Disney Co. juga jadi headline terancam kehilangan hak ciptanya atas Mickey Mouse jika seorang senator top Partai Republik memenuhi keinginannya. Senator Josh Hawley (R-Mo.) mengusulkan undang-undang pada 10 Mei 2022, yang akan membatasi perlindungan hak cipta Disney atas karakter kartun ikonis tersebut.

Undang-undang yang diusulkan Hawley muncul hanya beberapa minggu setelah Gubernur Florida Ron DeSantis menandatangani undang-undang yang akan menghapus status otonom Disney atas taman hiburan dan resornya di dan sekitar Orlando.

DeSantis menandatangani undang-undang tersebut setelah Disney menentang Undang-Undang Hak Orangtua dalam Pendidikan, yang oleh para kritikus disebut sebagai RUU "Jangan Katakan Gay." Undang-undang dimaksud melarang pendidikan identitas gender atau orientasi seksual untuk anak-anak sebelum mencapai kelas 4.

Usul Hawley, Undang-Undang Pemulihan Klausul Hak Cipta, akan berlaku surut terhadap hak cipta Disney atas desain asli Mickey Mouse. Karakter itu pertama kali diperkenalkan hampir seabad lalu dalam film animasi berdurasi delapan menit Steamboat Willie pada 1928.

4 dari 4 halaman

Berakhir pada 2024

Saat film animasi tersebut dirilis, hak cipta Disney untuk Mickey Mouse dilindungi selama 56 tahun. Ketika hak cipta akan berakhir pada 1984, Disney melobi pemerintah federal untuk meloloskan Undang-Undang Hak Cipta pada 1976, yang memperpanjang perlindungan selama 75 tahun.

Kemudian pada 1998, Disney kembali melobi untuk perpanjangan hak cipta atas Mickey Mouse, dan pemerintah federal mewujudkannya. Mereka memberikannya kepemilikan hak cipta selama 95 tahun.

Reformasi hak cipta terbaru akan berakhir pada 2024. Para pejabat tinggi GOP telah menyatakan tidak akan mendukung perpanjangan perlindungan hak cipta lagi untuk Mickey Mouse. Bahkan jika Mickey Mouse dari Steamboat Willie memasuki domain publik, Disney masih memegang hak cipta untuk versi lain dari karakter tersebut, termasuk penyihir Mickey dari film Fantasia.

"Era Partai Republik meloloskan (keinginan) Bisnis Besar sudah berakhir," kata Hawley dalam sebuah pernyataan. "Berkat perlindungan hak cipta khusus dari Kongres, perusahaan-perusahaan yang terbangun seperti Disney telah menghasilkan miliaran (dolar AS)."

"Sudah waktunya mengambil hak istimewa Disney dan membuka era baru kreativitas dan inovasi," ia melanjutkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.