Sukses

Our Blues, Kisah Orang-Orang Tidak Bahagia di Tempat Paling Bahagia

Liputan6.com, Jakarta - Pulau Jeju adalah salah satu tempat liburan paling terkenal di Korea Selatan. Popularitas lokasi wisata itu membuat banyak film maupun drama yang syuting di sana, salah satunya Our Blues, yang saat ini sedang hangat dibicarakan.

Namun, seperti yang ditunjukkan drama garapan sutradara Kim Kyu Tae tersebut, orang bisa tidak bahagia di tempat paling bahagia, dalam hal ini Pualu Jeju. Drama ini disebut sering overshoot dengan ambisi untuk menceritakan banyak kisah, seperti dilansir dari NME, Selasa (24/5/2022).

Drama ini bercerita tentang pemilik toko ikan yang ramah dan menawan, Jeong Eun Hui (diperankan Lee Jung Eun), yang bertemu cinta pertama dan teman lamanya, Choi Han Soo (diperankan Cha Seung Won), ketika ia pindah kembali ke Jeju di bawah tekanan yang berat. Dihadapkan dengan cinta yang masih dihargai di dalam hatinya, Eun Hui tersapu kemungkinan untuk menghidupkan kembali cinta SMA-nya.

Kemudian, di tempat lain di Jeju, ada juga kapten kapal pendiam Park Jeong Jun ( diperankan Kim Woo Bin) yang jatuh cinta dengan Lee Yeong Ok (diperankan Han Ji-min), seorang haenyeo, sebutan penyelam wanita di Jeju, yang diremehkan karena sifatnya yang suka pilih-pilih.

Cerita lain adalah Lee Dong Seok (diperankan Lee Byung Hun), seorang pedagang yang mencari nafkah dengan menjual barang aneh dengan truknya dan Min Seon Ah (diperankan Shin Min Ah) wanita yang ia dambakan selama bertahun-tahun. Tampaknya Dong Seok tidak pernah benar-benar pulih dari penolakan Seon Ah, sementara depresi Seon Ah tidak hanya menenggelamkannya, tapi juga putra dan suaminya yang marah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berubah

Soal lain adalah siswa sekolah menengah Jung Hyun (diperankan Bae Hyun Sung) dan Bang Young Joo (diperanakn Roh Yoon Seo), yang cintanya dinodai permusuhan antara ayah mereka. Namun, hal-hal berada di puncak perubahan, dan tidak menjadi lebih baik, yang mana Young Joo kedapatan hamil, dan sekarang keduanya harus memperhitungkan dampaknya.

Jeju yang cerah di Our Blues dengan demikian penuh dengan berbagai emosi yang berlawanan: kesedihan, kelesuan, apatis, kerinduan, pengunduran diri, dan keputusasaan, semua ada dan bekerja sama untuk menghadirkan perpaduan cerita manusia yang relevan.

Dalam tulisan dan bahasa visual mereka, penulis Noh Hee Kyung dan sutradara Kim Kyu Tae menciptakan ruang yang luas bagi karakter-karakter ini untuk eksis dan mengambil dunia dengan langkah mereka sendiri. Apa yang diciptakannya adalah simfoni hubungan multi-dimensi berlapis, tanpa dua karakter yang berbagi dinamika yang sama.

Inti dari hal ini, tentu saja, adalah rasa kebersamaan dan persahabatan lebih besar, yang berasal dari puluhan tahun yang telah dihabiskan orang-orang ini untuk membangun rumah di Seogwipo, Jeju.

3 dari 4 halaman

Pulau Jeju

Banyak alasan Pulau Jeju menarik ribuan wisatawan dan mereka yang berbulan madu. Sesuatu tentang laut yang luas dan cuaca cerah hampir menjamin orang bahagia.

Melansir dari laman CNN, Pulau Jeju memiliki Hallasan (Gunung Halla) vulkanik yang memimpin pulau dari tengah, serta taman nasional berhutan semi-tropis sepanjang 224 kilometer. Selain itu, garis pantai yang dihiasi air terjun dan tabung lava terpanjang di dunia juga ada di sini.

Gunung berapi Halla yang tidak aktif berdiri 1.950 meter di atas permukaan laut, tetapi Anda dapat mendaki dan turun dalam sehari jika mulai lebih awal. Hallasan adalah cagar Biosfer UNESCO yang berisi danau kawah, tanaman alpine, pelatuk, tupai, kupu-kupu, dan kumbang. 

4 dari 4 halaman

Tabung lava

Geopark UNESCO lainnya di Pulau Jeju adalah Gua Manjang yang panjangnya lebih dari delapan kilometer. Pengunjung dapat berjalan satu kilometer dari lorongnya yang menakutkan. Dibentuk oleh lava yang mendingin, gua itu gelap, dingin, sering kali sempit dan licin karena air, serta ada kelelawar di sudut-sudutnya yang keruh.

Sembilan puluh persen permukaannya adalah basal. Dinding batu kering melindungi ladang dari badai. Kemudian sekitar tahun 1750, untuk menakut-nakuti penjajah, tukang batu mulai mengukir batu menjadi "batu kakek" hitam (dolharubang) yang terlarang.

Patung phallic besar yang kemudian mungkin disalahartikan sebagai sepupu jauh moai Pulau Paskah. 45 patung masih ada, tapi jangan tertipu oleh replika. Batu tetap menjadi simbol budaya kuno yang berbeda dilengkapi dengan banyak dewa dan legenda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.