Sukses

Thailand Perpanjang Skema Subsidi Paket Wisata sampai September 2022

Ada dua paket wisata dalam skema subsidi paket wisata yang diperpanjang pemerintah Thailand.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Thailand sepakat memperpanjang dua paket perjalanan dalam skema subsidi paket wisata hingga akhir September 2022. Hal itu dilakukan untuk mendorong para pelancong agar pergi berlibur sekaligus membantu sektor pariwisata Negeri Gajah Putih yang "tengah sakit."

Mengutip Bangkok Post, Sabtu, 7 Mei 2022, keputusan itu dibuat dalam pertemuan Pusat Administrasi Situasi Ekonomi yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Thailand Prayut Chan-o-cha.

Thanakorn Wangboonkongchana selaku juru bicara pemerintah Thailand mengatakan bahwa setelah pertemuan, mereka memutuskan menambahkan satu juta hak kamar lagi ke We Travel Together, program subsidi hotel dan memperpanjangnya hingga akhir September 2022. Fase skema saat ini menawarkan dua juta hak kamar hingga 31 Mei 2022.

Berdasarkan paket wisata tersebut, pemerintah Thailand membayar 40 persen dari tarif kamar hingga maksimum tiga ribu baht atau setara Rp1,2 juta per malam. Kemudian, mereka juga menutupi 40 persen biaya tiket pesawat hingga dua ribu baht atau setara Rp844.417.

Thanakorn menyebut, paket Tour Teaw Thai juga akan diperpanjang, dari akhir April hingga akhir September 2022. Program ini bertujuan membantu operator grup wisata dengan menawarkan diskon subsidi 40 persen untuk paket wisata.

Asosiasi Perjalanan Domestik, Kamar Dagang, dan Otoritas Pariwisata Thailand sebelumnya telah mendorong pemerintah melanjutkan skema subsidi wisata. Hal itu dilakukan untuk mempromosikan perjalanan domestik di sana.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fase ke-5

Pemerintah Thailand sempat berjanji menerapkan fase ke-5 dari skema subsidi pembayaran bersama Khon La Khrueng. Mereka menyetujui paket stimulus pariwisata untuk merevitalisasi sektor tersebut.

Menurut Chan-o-cha, pihaknya ingin memperpanjang skema. Selain itu, mereka sedang mempelajari kemungkinan dan model yang tepat untuk perpanjangan skema paket wisata yang dimaksud.

"Karena keterbatasan anggaran, perpanjangan hanya dapat diberikan pada kelompok penerima tertentu, tidak semua orang, seperti yang ditawarkan selama empat fase sebelumnya," katanya.

Menurut perdana menteri, pemerintah Thailand mengalokasikan sekitar 40--50 miliar baht atau setara Rp16,8 triliun--Rp21,1 triliun untuk mendukung setiap fase skema subsidi pembayaran bersama. “Mengingat kendala anggaran, pemerintah mungkin tidak dapat menerapkan skema pada skala yang sama seperti pada fase sebelumnya,” Chan-o-cha menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Sejak Tahun Lalu

Pemerintah Thailand memulai skema subsidi pembayaran bersama pada Oktober 2020. Saat itu, pihaknya menawarkan menutupi 50 persen biaya pembelian makanan, minuman, dan barang umum untuk pelancong dalam program tersebut. Total subsidi dibatasi hingga 150 baht atau sekitar Rp63 ribu per orang per hari.

Skema ini bertujuan meningkatkan perekonomian dan menopang pengeluaran masyarakat yang terdampak wabah Covid-19. Tahap keempat skema tersebut berakhir pada 30 April 2022.

Chan-o-cha juga menegaskan, pihaknya tidak bermaksud memungut pajak penghasilan dari toko-toko kecil yang berpartisipasi dalam skema tersebut. Aturan ini dikecualikan bagi mereka yang memiliki pendapatan tahunan minimal 1,8 juta baht atau setara Rp759,9 juta.

Dalam perkembangan terkait, CESA menyetujui fase ke-4 skema subsidi hotel We Travel Together yang juga berakhir pada 30 April 2022. Seperti telah disinggung, skema yang dimaksud diperpanjang hingga September 2022 dan menambahkan 1 juta kamar dalam kuotanya.

 

4 dari 4 halaman

Sempat Diluncurkan Kembali

Skema We Travel Together pertama kali diluncurkan pada Juli 2020 untuk menggairahkan pariwisata lokal Thailand yang dihantam gelombang pertama pandemi. Peserta dalam skema saat itu membayar 60 persen dari tarif kamar hotel normal, dengan pemerintah bertanggung jawab atas sisanya.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn mengatakan, kampanye We Travel Together didanai 4 miliar baht setara Rp1 triliun yang tersisa dari anggaran fase sebelumnya. CESA juga menyetujui perpanjangan subsidi paket wisata Tour Teaw Thai, juga sampai September 2022.

Yuthasak mengatakan, pariwisata domestik Thailand membaik berkat pelonggaran pembatasan perjalanan yang terus dilakukan pemerintah demi mendukung sektor ini. Ia memproyeksikan pelancong domestik akan melakukan 160 juta perjalanan tahun ini, menghasilkan 66 miliar baht.

"Jumlah kedatangan (turis) asing harus mencapai 7--10 juta tahun ini, menghasilkan antara 630 miliar baht (setara Rp265 triliun) dan 1,2 triliun baht (setara Rp83 juta)," tuturnya. (Natalia Adinda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.