Sukses

Opsi Akomodasi Wisatawan MotoGP Mandalika 2022, Paket Glamping hingga Sarhunta di Gili Tramena

Wisatawan yang akan menyaksikan MotoGP 2022 dapat memilih opsi akomodasi yang tersedia, salah satunya paket glamping.

Liputan6.com, Jakarta - MotoGP Mandalika 2022 bakal berlangsung pada 18--20 Maret di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menjelang balapan bergengsi ini, sederet hal dipersiapkan, termasuk akomodasi bagi wisatawan.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Liputan6.com, Minggu (20/2/2022), salah satu opsi yang dihadirkan adalah Glamping Kelana. Glamorous camping tersebut berada di kawasan Mandalika, tepatnya di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

Tersedia dua paket yang ditawarkan Glamping Kelana. Paket pertama, tamu akan mendapat pengalaman menginap di tenda dan fasilitas lainnya dengan harga mulai Rp250 ribu.

Paket kedua, yaitu glamping yang meliputi sarana transportasi dari Bandara ke Glamping Kelana, penginapan, dan menikmati fasilitas yang ada. Paket tersebut dibanderol sekitar Rp600 ribu.

Kini, Glamping Kelana ada 20 unit tenda dan akan terus ditambah. Targetnya akan ada 1.000 unit tenda dengan kapasitas 2.000 orang.

Ini menjadi langkah alternatif dalam menghadapi melonjaknya permintaan dan antusiasme terhadap MotoGP Mandalika. "Karena minat yang sangat tinggi terhadap MotoGP, jadi akhirnya karena kreativitas bangsa kita dibuatlah tenda-tenda ini sebagai alternatif hunian," kata Menparekraf Sandiaga Uno, Minggu (20/2/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Target

Sandiaga menyebut, lokasi glamping ini akan dilengkapi dengan beragam fasilitas. Akomodasi ini akan menghadirkan toilet portabel, musala, dan panggung mini yang dapat dimanfaatkan untuk menampilkan produk-produk ekonomi kreatif dari masyarakat sekitar.

"Ini adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi karena selain 1.000 tenda, nanti di depan akan ada 75 tenda glamping yang lebih besar yang disiapkan oleh Eiger. Tentu ini adalah bagian dari komitmen dan sinergi semua pihak," lanjutnya.

Sandiaga mengungkapkan penempatan lokasi glamping tersebut sesuai dengan tren pariwisata di Indonesia pascapandemi Covid-19, wisata berbasis alam menjadi pilihan utama bagi wisatawan. "Mereka (wisatawan) lebih suka di alam terbuka dan kami melihat kunjungan ke desa wisata mengalami peningkatan 30 persen dan (persentase peminat) ekowisata juga naik," terang Sandiaga.

3 dari 5 halaman

Sahurta Gili Trameno

Selain paket glamping, ada pula 98 Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Gili Trameno, Nusa Tenggara Barat. Ini merupakan sinergi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kretif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Kementerian PUPR.

Menurut siaran pers yang diterima Liputan6.com, Sahurta tersebut terdiri atas 19 unit di Gili Trawangan, 42 unit di Gili Meno, dan 38 unit di Gili Air. Adapun kisaran harganya Rp200 ribu--Rp350 ribu per malam, sudah termasuk sarapan.

Sandiaga berharap Sarhunta ini dapat menjadi sinyal kebangkitan ekonomi dan juga kepulihan pariwisata. Selain itu, upaya ini diharapkan mampu meningkatkan peluang usaha, lapangan kerja, penghasilan masyarakat, dan kesejahteraan warga Gili Tramena.

4 dari 5 halaman

Pengelolaan Sampah

Sandiaga melanjutkan untuk meningkatkan keterisian 98 Sarhunta di Gili Tramena, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah NTB. Sinergi kedua pihak tersebut guna merancang suatu paket perjalanan yang sudah mencakup penginapan, konsumsi, dan transportasi (shuttle kapal dan bus), serta tiket menonton MotoGP, dengan harga Rp1,5 juta.

"Kami memberikan alternatif hunian di Gili Tramena lengkap dengan breakfast, shuttel service baik laut dan darat, hingga sampai ke Mandalika dengan kisaran antara Rp1,5 juta," katanya.

Sandiaga berpesan kepada para pengelola homestay dan seluruh pihak untuk dapat menjaga dan memberi contoh yang baik dalam mengelola sampah. Mengingat pariwisata era baru memerhatikan lingkungan, menjaga kelestarian, mengurangi sampah, mendaur ulang sampah, dan memastikan pengurangan sampah plastik.

"Ini tentunya menjadi PR (pekerjaan rumah) kita apalagi sekarang isu climate change sangat mengemuka, dan saya tadi menawarkan untuk terumbu karang dan mangrove juga dikembangkan di sini," ujarnya.

5 dari 5 halaman

Infografis Juara MotoGP

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.